6

351 62 13
                                    

"Halo Pak?"

"Iya, halo Jaemin. Ada apa?"

"Anu Pak, Jeno nya udah sadar. Kan kata bapak waktu itu kalo Jeno udah sadar kabarin."

"Oh iya, nanti saya kesana."

Tut

Panggilan diputus. Kai segera bersiap untuk menuju rumah Jeno.

***

Kai memencet bel rumah Jeno. Tak lama kemudian, seseorang membuka pintu. Jaemin.

"Eh Pak Kai. Silahkan masuk Pak." Jaemin segera menuju kamar Jeno dan diikuti Kai.

Dia mengenakan setelan baju santai namun sopan. Perpaduan kaos panjang dengan celana hitam serta kacamata yang ditenggerkan di kaosnya sekilas membuat dia tampak seumuran dengan Jaemin.

Bikin para EXO-L jejeritan, ya gak?

Mereka sampai dikamar Jeno. Kai segera duduk disamping ranjang Jeno. Dipandangi nya jidat Jeno yang bikin ngeri.

"Kenapa Pak? Kok ngeliatin saya sampe segitunya?" tanya Jeno heran. Kai langsung mengalihkan pandangannya ke Jaemin. Jaemin memberi kode pada Kai lewat tatapan mata.

"Jangan bahas jidat Pak. Ingat!" Ya, kira-kira seperti itu arti tatapannya.

"Gini Jeno. Kamu, liat ada orang lain selain kalian gak waktu digudang kemarin?" tanya Kai.

Jeno menghela napas. "Saya sempet liat Pak. Ada," jawab Jeno. Mata Kai jadi terlihat antusias.

"Siapa?"

"Ntah, tapi, kayak mirip Yeonjun."

Mendengar jawaban Jeno, Kai langsung buru-buru membuka ponselnya dan segera menelpon Yeonjun.

Tak lama kemudian, panggilan diangkat. "Yeonjun, kerumah Jeno sekarang. Terlambat 15 menit, siap-siap aja besok saya hukum!"

"Pak, ini Kamal."

"Loh kok jadi si plagiat nama yang angkat?"

Kamal mendengus diseberang dikatai plagiat nama. Padahal kan yang ngasih nama orang tuanya, bukan orang-orang.

"Iya Pak, saya lagi nginep. Orang tua saya gak ada dirumah."

"Gak nanya."

Ih sumpah, rasanya Kamal ingin menyumpal lambe gurunya itu dengan kaos kaki Yeonjun yang gak dicuci sepekan.

"Terserah. Yeonjun nya lagi mandi."

Tut

Baru saja Kai ingin berbicara lagi, panggilan diputus sepihak oleh Kamal. Kai berdecak. "Dasar anak tengah!" gumamnya.

"Jeno, tunggu bentar lagi ya. Saya mau interogasi kalian bertiga bentar lagi."

"Iya Pak."

Ceklek!

Yeonjun baru saja selesai mandi setelah Kamal memutus panggilan dari Kai. Dengan handuk yang dililitkan di pinggang dan air yang masih sedikit menetes dari rambut.

"Pake baju! Disuruh Pak guru item kerumah Bang Jeno sekarang. Terlambat 15 menit bakal dapat hukuman besok!"

Mata Yeonjun membulat. "Ck! Yaelah, kenapa harus sadarnya sekarang sih?" omel nya sambil mencari baju yang pas dilemari.

***

Kai melirik arlojinya. Sudah sepuluh menit berlalu, Yeonjun tidak kunjung datang. Oke, Kai mencoba sabar sekarang. Mungkin ini yang dirasakan gurunya dulu ketika menunggu tugasnya yang tidak selesai-selesai padahal harus dikumpulkan hari itu.

[1] Thriller Story : Siders || TXT [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang