part 3

281 22 3
                                    

Hati Vero sakit saat melihat Yuri, kakak ipar yang dikenalnya dengan baik babak belur di tangan adik perempuannya sendiri. Pria itu masih berdiri dengan Amelia di gendongannya dan Yuri yang berdiri di belakangnya. Tidak ada suara atau pembicaraan apapun. Ruangan itu hening. 

Beberapa menit kemudian dua orang lelaki datang sambil terengah-engah, Juni, putra kedua keluarga Elderenbosch dan Orion-- kekasih Ameri. Keduanya datang setelah Vero menelpon mereka setengah jam lalu. 

Mata Juni terbelalak tak percaya dengan apa yang ia lihat. Rumah itu layaknya kapal terbang yang jatuh berantakan. Yuri berdiri di belakang Vero dengan keadaan kacau dan keponakan kecilnya menangis sambil sesegukan di gendongan adiknya, Vero. Sementara Ameri yang juga terlihat kacau berdiri tidak jauh dari Vero.

"Kau baik-baik saja?" Juni menghampiri Yuri, pria itu kaget saat menangkup wajah babak belur kakak iparnya. 

Seorang Juni Elderenbosch yang tegas, pengusaha muda yang terkenal garang dan arogan di dunia bisnis. Lelaki dengan tubuh atletis bak tentara khusus itu bahkan tak mampu menahan air mata saat melihat keadaan kakak iparnya. Mata lelaki itu berkaca-kaca. 

Melihat perlakuan kedua kakaknya pada Yuri, Ameri mendengkus kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat perlakuan kedua kakaknya pada Yuri, Ameri mendengkus kesal. Mata tajamnya melirik ke arah kakaknya, Juni yang tengah memeluk Yuri. Sebuah senyuman sinis tersungging di bibirnya. 

"Hebat. Perempuan murahan seperti kamu bisa membuat kedua abangku bertekuk lutut rupanya," sindir Ameri. 

"Apa dia sudah merayumu dengan tubuhnya?" tanya Ameri pada Juni. 

Lelaki bertubuh tinggi itu tidak menjawab. Tudingan yang dilontarkan Ameri membuat darah Juni mendidih, tapi lelaki itu bukanlah seorang pemarah. Para pria keluarga Elderenbosch dididik untuk bisa mengendalikan emosi. Juni hanya menggigit pipi dalamnya, sambil menatap tajam pada sang adik.  

"Ami, please stop it!" bentak Orion saat Ameri menuding Yuri.

"Jangan bentak aku!" gadis itu balik membentak kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan bentak aku!" gadis itu balik membentak kekasihnya. Dia melangkah mendekat ke arah lelaki berambut sebahu itu. Jari telunjuk Amerie menunjuk tepat di wajah kekasihnya. 

Turun Ranjang (completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang