"Arubby, hai!" Yoshi berhenti tepat setelah berada dihadapan Arubby yang tengah duduk diayunan tepat dihalaman rumah nya. Arubby tersenyum, mendengar suara Yoshi membuat semangat nya meningkat.
"Kak Yoshi sudah pulang?" Yoshi mendehem sebagai respons, ia duduk diayunan satu nya lagi dan menatap Arubby lembut. "Kesini tadi, dibantu sama siapa?" Tanya nya.
"Duduk diayunan ini? Aku dibantu sama kak Haruto" Yoshi mengangguk kecil.
"Kak Yoshi pulang sendirian? Kenapa lama pulangnya?"
"Enggak kok, kakak pulang bareng Doyoung, Jaehyuk, Jihoon dan Junkyu" Arubby menggeleng, lagi dan lagi Yoshi membohonginya.
"Bohong, mereka sudah pulang sedari tadi" Yoshi mengaruk tengkuknya yang tak gatal, perempuan yang tiga tahun lebih muda dari nya ini benar-benar susah untuk dibikin mudah percaya.
"Hehe, maaf" Yoshi mengayunkan ayunan nya dengan kaki nya yang panjang, bisa kalian bayangkan betapa lucu nya Yoshi bermain ayunan itu dengan seragam sekolah nya.
"Kakak gak ganti pakaian? Besok kan, kakak harus sekolah lagi"
"Nanti aja, kakak mau nemanin kamu main ayunan" Arubby tersenyum lagi, ini lah hal yang Arubby suka dari Yoshi. Selalu mempedulikan dirinya, Yoshi itu bagaikan kakak kandung untuk Arubby setelah Haruto.
"Baik sekali" Yoshi terkekeh mendengarnya.
Yoshi kembali mengayunkan ayunan nya, ia memandang langit diatas sana. Langit yang sangat cerah seperti senyumnya ketika jauh dari luka.
"Aku suka hujan, tapi langit seperti ini jauh lebih indah. Menurutmu Aru.. aku suka berisik atau hening?" Tiba-tiba Yoshi bertanya, membuat Arubby menolehkan sedikit kepalanya kesamping.
"Menurut ku? Menurut ku, kakak suka kedua-duanya. Pertama, kakak suka hujan dan suara berisik saat rintik-rintik air hujan terjatuh. Itu membuat kakak meloncat senang ketika akan merasakan tubuh kakak basah. Dan kedua, kakak suka langit cerah dan keheningan saat angin sepoi-sepoi lewat. Itu akan membuat pikiran kakak tenang ketika masalah baru saja datang." Jelas Arubby.
"Jawaban yang sempurna, bagaimana bisa anak kecil jawabannya sesempurna ini? Kamu bukan Arubby ya?" Yoshi mencubit pipi dan mengelitik Arubby, sungguh, disaat itu juga Arubby tertawa lepas karena jawabannya di hargai oleh Yoshi lewat sentuhan lucu ini.
"Hahahaha! Geli, kak" Menghentikan gerakannya, Yoshi langsung berdiri dan menetap dibelakang Arubby. Ia meraih dua rantai sebagai penampung ayunan tersebut dan perlahan mendorong nya dengan sangat pelan.
Arubby yang sadar langsung memegang dua rantai yang ada disisi kanan dan kiri nya, ia memejamkan matanya, bersamaan dengan dorongan pelan dari Yoshi, angin sepoi-sepoi membuat rambut Arubby berterbangan sangat indah. Yoshi tersenyum, bersama Arubby membuat luka nya sekejap menghilang.
"Bagaimana rasanya, menyenangkan?" Tanya Yoshi.
"Eng! Menyenangkan sekali, tapi lebih menyenangkan lagi jika aku bisa melihat kak Yoshi mendorong ayunan ini saat ini" Yoshi terdiam, baru hari ini ia mendengar ucapan itu dari mulut Arubby. Selama ini, Arubby tidak pernah mengatakan hal semacam itu padanya.
"Kamu akan melihatku mendorong ayunan ini untuk mu, tapi tidak sekarang. Nanti, kamu akan segera melihat ku" Jawab Yoshi.
"Aku selalu mencari wajah kakak disetiap gelap yang aku miliki sekarang, aku penasaran dengan wajah kakak. Tapi setiap aku mencari, aku tidak mendapatkan apa-apa. Terlalu sulit membayangkan betapa indah nya wajah yang kakak miliki.." Balas Arubby setelah itu.
"Aku yakin, kak Yoshi pasti memiliki wajah seperti pangeran. Bersinar, bagaikan cahaya yang paling terang" Lanjut nya.
"Hei, aku tidak seindah itu.." Elak Yoshi tak merasa pantas diimajinasikan oleh Arubby seindah itu.
"Aku yakin kakak seindah pangeran, memiliki mata yang indah dan senyum yang manis. Aku penasaran tentang itu.." Yoshi memegang pucuk kepala Arubby, dan mengelusnya dengan sangat lembut.
"Kamu pasti akan segera melihat, nanti.. suatu hari nanti, kamu akan melihat wajahku" Bisik Yoshi tepat ditelinga Arubby.
• • •
"Siapa yang nyuruh lo makan malam bareng kita?" Ujar dingin Jihoon pada Yoshi yang baru saja duduk ditengah-tengah Jaehyuk dan Doyoung."Kita kan sering melakukan nya bersama" Jawab Yoshi bergetar, tidak salah kan dia duduk ditempat nya? Emang setiap malam sudah wajar untuknya duduk ditempat nya dan ikut makan malam bersama saudara-saudaranya.
"Waktu masih ada Ayah, kita emang makan bareng-bareng. Tapi untuk sekarang, nggak! Lo gak boleh ikut makan malam bareng kita!" Segak Junkyu, Yoshi meneguk saliva nya kasar.
"Kak, apa salah nya kak Yoshi ikut kita makan malam? Ini rumah kak Yoshi juga" Sahut Jaehyuk, Jihoon dan Junkyu langsung memberikan Jaehyuk tatapan tajam. Lagi dan lagi, Jaehyuk mencoba untuk berada dipihak Yoshi.
"Lo diam, gak usah ikut campur!" Tegas Junkyu marah.
"Kak Hyunsuk.. tolong lerai mereka. Beritahu mana yang baik ke kak Jihoon dan kak Junkyu" Doyoung berbicara pada Hyunsuk yang sedari tadi hanya diam dan menyimak.
"Mana yang baik? Oke, Yoshi tidak boleh ikut makan malam bersama kita. Agar kalian tidak berdebat lagi, lebih baik Yoshi makan sendirian. Iya kan?" Doyoung menciut, bukan itu yang dia mau.
"Kak Hyunsuk, tolong—"
"Doyoung, lebih baik kau diam dan makan makanan mu. Yoshi tidak akan mati jika tidak makan bersama kita" Sela Hyunsuk memotong ucapan Doyoung.
Jaehyuk mendesah, Hyunsuk sama saja dengan Jihoon dan Junkyu.
"Kak Hyunsuk, tolong dewasa sedikit. Kenapa kakak gitu? Biarin kak Yoshi disini. Kak Yoshi makan bareng kita sekarang juga gak bakal bikin kalian mati"
"JAEHYUK!" Jaehyuk menoleh pada Jihoon yang sekarang mulai dipenuhi kobaran api dibenak nya.
"Apa? Benarkan? Lo gak bakal mati kalo kak Yoshi makan disini."
Jihoon berdiri, Jaehyuk sudah benar-benar kurang ajar padanya.
"LO!!" Hyunsuk menahan tangan Jihoon, malam ini Hyunsuk tidak ingin melihat kekerasan. "Jangan, duduklah" Perintah Hyunsuk, Jihoon langsung duduk, jika tidak ditahan oleh Hyunsuk, Jihoon pastikan malam ini pipi Jaehyuk lecet karena pukulan darinya.
"Kak Yoshi, ayo makan. Ini kan rumah kak Yoshi juga. Jangan pikirin mereka, mereka emang agak gila" Hyunsuk mengeleng-gelengkan kepalanya, Jaehyuk itu ya..
Yoshi hanya diam dan mulai memakan makanannya.
Jaehyuk dan Doyoung saling menatap satu sama lain, mereka berdua melempar senyum. Malam ini, mereka membuat Yoshi ikut makan malam bersama mereka. Keduanya berharap, semoga malam berikut nya, Hyunsuk, Jihoon dan Junkyu membiarkan Yoshi ikut makan malam tanpa diawali dengan keributan seperti tadi.
• • •
![](https://img.wattpad.com/cover/306924394-288-k944386.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Detikan bersayap || YOSHI
Teen Fiction❝ Dunia mu terlalu besar untuk menjadikan ku sebagai semesta ❞ - Arubby ❝ Tapi, mengenal mu adalah semesta bagi ku ❞ - Yoshi