"Jun" Ketika Junkyu ingin menuruni anak tangga, Jihoon memanggil nya dengan lembut. Junkyu berhenti, menoleh kebelakang dan mendapati Jihoon yang sudah memakai seragamnya dengan cukup rapi.
Junkyu diam, tak ingin menyahuti namun menunggu Jihoon bersuara lagi.
"Lo masih marah sama gue?"
"Menurut lo?"
Jihoon mengangguk pelan.
"Gue minta maaf"
"Gue gak butuh maaf dari lo"
"Jun"
"Ck, gue lagi gak mau debat—"
"Gue juga gak mau debat Jun, gue cuma mau minta maaf sama lo"
"Yang mau dengar pemintaan maaf dari lo itu cuma Yoshi, lo gak perlu minta maaf ke gue. Kesalahan terbesar lo hanya tertuju ke Yoshi, bukan ke gue" Balas Junkyu galak.
"Gue belum bisa ketemu Yoshi"
"Gue malu ketemu Yoshi"
"Gue belum berani Jun"
Junkyu membuang nafas nya, bagaimana pun juga Junkyu tidak bisa memaksa Jihoon untuk meminta maaf pada Yoshi.
"Gue minta maaf" Sekali lagi, Jihoon meminta maaf pada Junkyu.
"Gue bersyukur lo berubah, dan gue bersyukur lo sadar kalo selama ini lo yang salah. Gue juga gak bisa marah terlalu lama sama lo, lagian gue juga salah.." Junkyu menatap kebawah, canggung, itu yang ia rasakan sekarang.
"Maafin gue, karena gue.. lo jadi orang jahat" Junkyu tersenyum tipis, menyesali karena telah menjadi orang jahat.
"Hm, benar. Karena lo, gue jadi orang jahat" Jihoon menunduk, jahat sekali dirinya ini.
"Gue dihantui rasa bersalah selama Yoshi masuk rumah sakit, bayangan-bayangan waktu gue ngedorong Yoshi ngebuat gue kesiksa banget. Jun, gue gak tau, gue gak tau kenapa gue setega itu"
"Gue bohong waktu bilang gue gak akan pernah mau nganggap Yoshi sebagai saudara gue lagi, buktinya setiap hari, gue selalu kangen ngobrol sama Yoshi, gue kangen ketawa bareng Yoshi dan gue selalu mau ngelindungi Yoshi. Gue bingung sama diri gue sendiri Jun, gue benar-benar bingung" Air mata Jihoon mengalir begitu saja, Junkyu menatap wajah Jihoon yang menunduk, untuk pertama kali nya setelah sekian lama, Junkyu melihat Jihoon menangis lagi didepannya seperti ini.
"Gue tau apa yang lo rasain, gue juga tau gimana keadaan lo selama ini. Ngebenci orang yang ternyata gak salah, nyalahin Yoshi yang ternyata cuma mau ngelindungi Jaehyuk sama Doyoung. Tapi sebanyak apapun lo menyesali semuanya, keadaan yang udah berlalu gak bisa lo anggap gak pernah terjadi. Kita sama-sama nyesal Ji, kita sama-sama ingkar janji, dan kita sama-sama ngebuat Yoshi hancur.." Junkyu berhenti sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.
"Karena kita sama-sama ngebuat Yoshi hancur, kita juga harus sama-sama ngebuat Yoshi sembuh dari hancur nya. Gue gak mau jahat sama orang baik lagi" Jihoon mengangguk kecil.
"Gue yang ngebuat JyJ boy, tapi gue sendiri yang ngehancurin nama itu. Gue manusia paling bodoh"
"Harusnya gue ngelindungi Yoshi, harusnya gue gak pernah sejahat ini, gue ingkar janji Jun, gue nyesal"
"Gue takut Yoshi gak bakalan mau maafin gue, gue udah bikin Yoshi masuk rumah sakit. Gue takut Yoshi ngebenci gue" Jihoon menyerkap air matanya setelah merasakan air matanya kembali terjatuh.
"Yoshi gak akan ngelakuin itu, Yoshi bakalan maafin lo. Gue yakin"
"Sekarang, yang bisa lo lakuin cuma nyiapin diri buat ketemu Yoshi. Lo harus ngomong empat mata sama Yoshi, gue yakin pasti banyak hal kan yang mau lo omongin sama Yoshi?" Jihoon mengangguk kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detikan bersayap || YOSHI
Ficção Adolescente❝ Dunia mu terlalu besar untuk menjadikan ku sebagai semesta ❞ - Arubby ❝ Tapi, mengenal mu adalah semesta bagi ku ❞ - Yoshi