Malam ini, seperti biasa. Keluarga Yoshi tengah menikmati makan malam bersama.
Tadi, Hyunsuk sudah berkata bahwa malam ini yang bertugas membersihkan meja makan adalah Yoshi. Dan dengan senang hati Yoshi mengangguk, padahal jika dipikir-pikir, disini Yoshi lah yang lebih sering mendapatkan tugas itu, sementara Jihoon, Junkyu, Jaehyuk dan Doyoung, mereka hanya beberapa kali mendapatkan tugas membersihkan meja makan, bahkan bisa dihitung dengan jari berapa kali mereka mendapatkan tugas membersihkan pekerjaan itu.
"Aku selesai" Hyunsuk berdiri dan langsung pergi ke kamar nya.
Setelah Hyunsuk, Jihoon juga selesai, dan setelah itu ada Junkyu yang juga sudah selesai menghabiskan makanannya.
Setelah ketiga nya pergi, Yoshi berdiri dan mulai membersihkan meja makannya, sementara Jaehyuk dan Doyoung, masih terdiam ditempat duduk masing-masing dengan mulut yang mengunyah dengan sangat pelan.
Setelah menyelesaikan makanan nya, Jaehyuk dan Doyoung berdiri dan menatap Yoshi yang sekarang masih sibuk dengan aktivitas nya.
"Kak, mau aku dan Doyoung bantu?" Kepala Yoshi yang tadinya fokus menatap meja sekarang langsung mendongak melihat keduanya adiknya.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri" Balas Yoshi lalu pergi untuk meletakkan piring-piring yang kotor ke dapur.
Setelah ditolak, kedua laki-laki malang itu menghembuskan nafas secara kasar, sampai kapan mereka akan seperti ini?
"Ayo Doy, kita ke kamar" Ajak Jaehyuk, Doyoung mengangguk, lalu keduanya pergi menaiki tangga dan masuk kedalam kamar masing-masing.
Seusai Yoshi ke dapur, Yoshi menatap keatas dan melihat pintu kamar adik-adik nya sudah tertutup rapat. Ia ikut membuang nafas nya kasar, jika boleh menyesal, ia menyesal karena menolak niat baik mereka. Padahal jika Yoshi menerima tadi, bisa dipastikan malam ini hubungan mereka akan membaik.
"Maaf Jae, Doyoung.. aku tau kalian sudah ingin berbicara padaku. Tapi sungguh, rasanya sakit ketika kalian lebih memilih menjauhi ku dengan aku yang sudah berkata untuk tidak perlu memikirkan ku tentang apa yang kalian takutkan."
"Aku melakukan itu untuk melindungi kalian dan untuk selalu ada disamping kalian, tapi kalian lebih memilih untuk menghindar karena merasa bersalah tentang masalah itu. Maaf.." Yoshi menundukkan kepalanya, ia sangat merindukan adik-adik nya tapi keadaan selalu saja tidak ingin berpihak padanya.
Setelah bergelut dengan pikirannya, Yoshi kembali membersihkan meja makan sampai bersih. Dan akhirnya, meja itu sudah rapi dan tidak ada sedikitpun kotoran sama sekali.
Setelah melakukan pekerjaan nya dengan baik, Yoshi berjalan menuju pintu utama dan segera membuka pintu itu. Ia melangkah beberapa langkah, seperti nya menghirup udara segar hal yang akan membuatnya sedikit tenang.
Ketika Yoshi menarik nafas untuk merasakan udara segar, mata nya tidak sengaja melihat sosok Haruto yang tengah duduk di ayunan dengan kepala yang menunduk ke bawah. Yoshi memiringkan kepalanya, ada apa dengan Haruto? Kenapa anak itu duduk di ayunan malam-malam begini? Apa yang menganggu pikiran laki-laki tinggi itu?
"Haruskah aku menghampiri nya?" Tanya Yoshi pada dirinya sendiri.
"Ah, seperti nya aku harus menghampiri nya" Yoshi memutuskan melangkah dan datang pada Haruto, ia penasaran kenapa Haruto malam-malam begini duduk sendirian diatas ayunan.
Ketika Yoshi datang, Haruto yang tadinya menunduk dengan tatapan kosong langsung terkejut melihat kaki yang tiba-tiba datang mendekat padanya. Ia langsung mengangkat kepalanya, dan mendapati Yoshi yang tersenyum kaku melihat nya.
"Ah, astaga. Lo bikin gue takut aja kak" Ujar Haruto bernafas lega.
"Lagian kamu duduk disini sendirian, apa tidak takut ada hantu?" Haruto terkekeh, hantu itu tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detikan bersayap || YOSHI
Genç Kurgu❝ Dunia mu terlalu besar untuk menjadikan ku sebagai semesta ❞ - Arubby ❝ Tapi, mengenal mu adalah semesta bagi ku ❞ - Yoshi