Dua hari kemudian.
Setelah pulang sekolah, Junkyu memilih pergi kerumah sakit. Ia pergi sendirian, tanpa Jihoon, Jaehyuk dan juga Doyoung.
Junkyu melangkah menuju ruangan Yoshi, hari ini ia ingin bersama Yoshi. Junkyu tidak akan pulang, Junkyu ingin menunggu Yoshi bangun dari tidur nya.
Pintu terbuka, Junkyu masuk dan mendapati Hyunsuk yang sedang berdiam diri menatap Yoshi.
"Aku datang" Hyunsuk menoleh kebelakang setelah Junkyu bersuara.
"Ah, kau sudah pulang? Dimana yang lain?"
"Dirumah" Hyunsuk mengangguk kecil.
"Yoshi belum bangun?" Hyunsuk menggeleng pelan.
"Dokter bilang Yoshi akan segera sadar, jaga Yoshi. Ada yang harus aku urus" Junkyu mengangguk mengiyakan ucapan Hyunsuk.
Hyunsuk pergi, meninggalkan Junkyu dan juga Yoshi.
Setelah kepergian Hyunsuk, Junkyu mendekat pada ranjang Yoshi. Ia duduk di kursi yang ada didekat Yoshi, meraih tangan saudara nya itu dan mengusap nya dengan sangat lembut.
Wajah Yoshi sangat pucat, pipi nya terlihat tirus. Sekarang, Yoshi terlihat lebih kurus.
"Yoshi, mau sampai kapan lo tidur? Lo harus bangun, Arubby nyariin lo" Ya, benar. Arubby mencari-cari sosok Yoshi. Junkyu tau itu dari Haruto, Haruto mengatakan pada Junkyu bahwa Arubby selalu bertanya-tanya tentang Yoshi pada Haruto.
"Bangun Yosh, gue takut" Junkyu memeluk Yoshi, air matanya mengalir, sungguh.. ia takut kehilangan Yoshi.
"Apa yang harus gue lakuin biar lo bangun? Apa Yosh? Kasih tau gue, gue bakal lakuin apapun itu asal lo bangun." Yoshi tak menjawab, tidur lebih membuatnya merasa tenang.
"Yedam sama Mashiho kangen lo, Haruto sama Arubby kangen lo, Jaehyuk sama Doyoung juga, kak Hyunsuk dan Jihoon, mereka kangen lo Yosh.. semuanya kangen lo, ayo bangun, mau sampai kapan mata lo tertutup terus?"
Tak ada jawaban dari Yoshi.
Junkyu diam, membiarkan air mata nya terjatuh lebih banyak.
"Gue kangen banget sama lo, gue kangen ngomong sama lo, gue kangen lihat senyum lo, bahkan gue kangen lihat gue nahan sakit setiap lo bareng Arubby. Bangun Yosh, bikin gue sakit lagi, bikin gue cemburu lagi, lakuin apapun yang mau lo lakuin, asal lo bangun dulu gue mohon.."
"Gue gak sanggup lihat Arubby nungguin lo di ayunan, gue gak sanggup lihat lo kayak gini. Gue sayang sama kalian berdua, ayo bangun, lo harus bahagia sama Arubby."
"Gue gak bakalan suka lagi sama Arubby, gue janji bakal hilangin perasaan gue ke Arubby, tapi tolong buka mata lo.. gue takut gue kehilangan lo Yoshi" Junkyu terisak, tubuh nya bergetar membuat Yoshi menahan diri untuk tidak bergerak. Ia ingin mendengar lebih banyak lagi ucapan Junkyu.
"Setiap lo bareng Arubby, hati gue sakit Yosh. Gue tau lo lebih dulu suka sama Arubby dibanding gue, tapi gue beneran gak sengaja buat jatuh cinta ke perempuan yang lo suka. Setelah ini gue janji gak akan ngerasa sakit lagi lihat lo bareng Arubby.."
"Sejak kapan kamu menyukai Arubby?"
"Tahun lalu saat lo ulang tahun" Balas Junkyu tak sadar.
Junkyu terdiam, dan sampai akhir nya mata nya terbuka lebar.
"Yoshi!" Ia beranjak dari dari tubuh Yoshi, menatap Yoshi yang sekarang tersenyum dengan mata yang tertutup. Seperti menahan sakit..
"Aku bangun.." Lirih nya sangat pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/306924394-288-k944386.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Detikan bersayap || YOSHI
Teen Fiction❝ Dunia mu terlalu besar untuk menjadikan ku sebagai semesta ❞ - Arubby ❝ Tapi, mengenal mu adalah semesta bagi ku ❞ - Yoshi