34 - "Night and a Kiss"

117 25 2
                                    

Sekarang, Yoshi dan Arubby duduk di ayunan yang biasanya mereka tepati. Malam ini, Yoshi bukan hanya ingin mengajak Arubby untuk menemaninya melihat bintang, namun Yoshi juga ingin mengatakan sesuatu pada Arubby.

Ingat janji Yoshi pada Haruto malam kemarin? Yaps, Yoshi akan melakukan nya malam.

"Apa yang ingin kakak katakan? Aku penasaran" Ujar Arubby, Yoshi lebih dulu menarik nafas nya sebelum membalas ucapan Arubby.

"Kenapa kamu menolak untuk bisa melihat lagi?" Kepala Arubby sedikit bergerak menoleh ke kiri dimana ada Yoshi disampingnya, ah? Dari mana Yoshi tau tentang dirinya yang menolak untuk bisa melihat lagi?

"Kak Haru menceritakan semuanya pada kak Yoshi?"

"Hm, benar" Balas Yoshi.

"Aku hanya tidak ingin mengambil penglihatan orang lain, jika aku bisa melihat lagi, bagaimana dengan orang yang aku ambil penglihatan nya? Dia akan kesulitan seperti ku ketika buta" Benar apa yang Yoshi katakan pada Haruto, alasan Arubby pasti tidak ingin mengambil penglihatan orang lain.

"Jawaban mu sangat baik, tapi jika itu alasan mu, kamu tidak akan pernah bisa melihat ku" Kepala Arubby menurun, ia tahu tentang itu. Tapi Arubby tidak bisa membuat orang lain kesulitan sementara dirinya akan sembuh dari buta.

"Mencari pendonor mata bukan hal yang mudah, aku hanya akan membuat kalian kesusahan karena aku"

"Justru karena itu, aku akan bahagia jika aku kesusahan karena kamu. Aku tahu hasil dari kesusahan ku nanti akan mendapatkan hasil yang baik, jadi tolong, terima penglihatan yang akan menjadi milik mu suatu saat nanti.."

"Lalu bagaimana dengan seseorang yang akan aku terima penglihatan nya?"

"Aru, didunia ini dipenuhi dengan orang-orang baik. Kita tidak akan pernah tahu seperti apa manusia berkorban untuk manusia lainnya."

Arubby terdiam, ia tidak tahu harus menerima atau menolak.

"Aku ingin melihat mu bisa menatap mata ku dengan tulus, aku ingin ketika kamu melihat mata ku, kamu akan menangis bahagia karena kamu memiliki aku di alam semesta ini."

"Itu hal yang aku lakukan setiap kali aku dihadapan kamu dan menatap mata mu dengan tulus. Aku tersenyum bahagia karena kamu adalah perempuan yang aku miliki di alam semesta ini."

"Aku melakukan nya setiap kali bertemu dengan mu, dan aku berharap, kamu akan melakukan hal yang sama terhadap ku setiap kali kita bertemu" Lanjut Yoshi sebelum melanjutkan ucapannya.

"Aku akan membantu keluarga mu mencari pendonor mata, jadi tolong, jangan menolak lagi."

"Aku, butuh waktu untuk memikirkan nya." Balas Arubby, Yoshi mengangguk. Mungkin Arubby memang butuh waktu untuk memikirkan masalah ini matang-matang.

Setelah membicarakan tentang penglihatan, Yoshi dengan diam menatap wajah Arubby seperti yang ia lakukan setiap kali bertemu dengan Arubby.

Hal yang selalu menjadi kebiasaan Yoshi, melihat Arubby adalah sebuah hobi yang selalu ingin Yoshi lakukan setiap saat.

"Hm.. kenapa tidak ada suara? Kak Yoshi pergi ya?"

Yoshi menggeleng, masa iya Yoshi meninggalkan perempuan nya sendirian disini? Itu tidak akan pernah Yoshi lakukan.

"Tidak, aku masih ada disini" Balas Yoshi.

"Lalu kenapa tidak berbicara?"

"Sibuk menatap mu"

Oke, pipi Arubby merah lagi.

"Ah, berhenti melakukan itu. Aku malu lagi" Yoshi tersenyum lebar, mencubit pipi Arubby karena terlalu lucu.

Detikan bersayap || YOSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang