37 - "Gue hancur bangsat!"

167 25 10
                                    

Dengan pikiran yang sama-sama kacau, Hyunsuk dan adik-adiknya nampak menunggu didepan ruangan Yoshi dengan wajah yang tak tenang.

Hyunsuk menarik rambutnya kasar, andai saja tadi ia tidak bersikap bodoh amat, Yoshi pasti masih bersama mereka.

Junkyu berdiri, menghampiri Jihoon yang sekarang nampak paling kacau dari yang lain. "Gue udah bilang! Redain amarah lo! Lihat sekarang! Yoshi masuk rumah sakit! Mau lo apasih anjing!"

"Jun, gue minta maaf"

"Gue gak butuh maaf dari lo! Gue gak butuh sama sekali!"

"Junkyu, tolong kondisikan dirimu. Ini rumah sakit" Ujar Hyunsuk menegaskan. Junkyu berbalik arah, ia mendekat pada Hyunsuk dengan mata nya yang semakin menajam seperti elang.

"Dan lo kak.. KENAPA LO DIAM AJA HAH!! KENAPA LO NGEBIARIN JIHOON NYERANG YOSHI!! KENAPA LO GAK PEDULI SAMA SEKALI!! JAWAB GUE! SEHARUSNYA SEBAGAI YANG TERTUA LO BERPERAN SEBAGAI SEORANG KAKAK! YOSHI GAK BAKAL GINI KALO LO MISAHIN KITA LEBIH AWAL" Seraya kerah baju nya ditarik oleh Junkyu, Hyunsuk hanya diam membisu. Ia salah, dan Hyunsuk tidak bisa menolak.

"ARGHHH, KENAPA SEMUA ORANG DIRUMAH JAHAT SAMA YOSHI!! KENAPA!! ARGHH!!" Junkyu terjatuh kelantai, hati nya lemah, kaki nya lemah dan semua hal yang ia kuatkan sekarang melemah begitu saja.

"Jun, gue minta maaf—"

"DIAM! GUE GAK BUTUH MAAF! GUE CUMA BUTUH LO GAK BUNUH YOSHI!"

"Itu bukan gue, gue gak benar-benar mau bunuh Yoshi"

"Tapi itu tetap lo! Fisik lo yang ngelakuin itu ke Yoshi! Lo mukulin dia beberapa kali! Lo dorong dia dari tangga! Lo sama sekali gak lihat betapa banyak air mata yang Yoshi keluarkan untuk dapat kedamaian dari lo! Cuma lo Ji, cuma lo yang ngehalangin Yoshi buat bahagia bareng keluarga!"

Air mata Jihoon mengalir, apapun yang sudah terjadi, ia akan tetap bersalah.

"Maaf" Jihoon menunduk, ia tau kata maaf tidak akan mampu membalikkan keadaan seperti semula.

Tiba-tiba Jaehyuk berdiri, diikuti oleh Doyoung.. keduanya terlihat paling hancur disana.

"Kak.." Kepala Junkyu terangkat, menatap Jaehyuk yang sekarang menahan isak agar tidak semakin besar.

"Gue, gue minta maaf" Tidak, Jaehyuk tidak boleh lemah. Ia harus jujur, Jaehyuk tidak ingin berlama-lama seperti ini. Ia tidak peduli akan mendapatkan apa setelah ini, ntah itu sebuah pukulan, bentakan, Jaehyuk benar-benar tidak peduli.

"Lo gak salah, gak usah minta maaf" Junkyu menurunkan kepalanya setelah membalas ucapan Jaehyuk.

"Gue salah kak, gue minta maaf.."

"Lo ngomong apaan sih? Jangan nambah beban pikiran gue, lo gak salah. Jadi tolong diam."

"Kak, gue penyebab Ibu meninggal"

Bagai dihantam anak panah beberapa kali, mata Junkyu, Jihoon dan Hyunsuk seketika membesar ketika mendengar ucapan Jaehyuk.

"Kak Jun, maaf. Ayah meninggal bukan karena kak Yoshi, tapi karena menyelamatkan aku." Doyoung berjongkok, mensejajarkan dirinya pada Junkyu yang sekarang masih terdiam seribu bahasa.

"Doyoung, jangan becanda. Ini bukan saat nya untuk bercanda" Sahut Hyunsuk diposisinnya.

"Kak Hyunsuk aku gak becanda, aku serius"

"Waktu itu, gue bingung harus apa kak. Di satu sisi gue takut kalian benci gue karena bikin Ibu sekarat, di satu sisinya lagi gue mau bilang kalo gue yang salah. Tapi disaat gue mau buka mulut, kalian datang dan langsung nuduh kak Yoshi. Gue mau ngelak tuduhan kalian buat kak Yoshi, tapi kak Yoshi cegah gue. Kak Yoshi mau lindungi gue, kak Yoshi rela dibenci, gue mau jujur pun kak Yoshi ngelarang. Kak Yoshi bilang percuma, kalian gak akan pernah mau percaya" Jelas Jaehyuk sesak.

"Soal Ayah, bukan karena kak Yoshi. Tapi Doyoung, ayah nyelamatin Doyoung. Dan hal yang sama terjadi, kalian langsung nuduh kak Yoshi tanpa tau yang sebenarnya terjadi" Lanjut Jaehyuk.

Tangan Jihoon mengepal kuat, tak kuasa mendengar pernyataan menyakitkan yang keluar dari mulut adiknya.

"Kenapa lo gak jujur dari dulu.. KENAPA LO GAK JUJUR DARI DULU HAH!!" Jihoon maju, menarik kerah seragam Jaehyuk dengan kasar.

"Gue ditahan kak Yoshi kak, gue gak bisa ngomong karena kak Yoshi ngelarang"

"Tapi lo gak bisa lari dari kesalahan! Karena lo gue jahat sama saudara sendiri!" Mata Jihoon memerah, sial, hari ini ia benar-benar hancur.

"Gue terpaksa kak Jihoon, gue gak bisa jujur. Kak Yoshi minta gue buat diam dan berlindung ke dia. Gue gak bisa nolak"

"Lo bisa nolak kalo lo sadar itu salah lo! Lo takut dibenci kan! Lo takut dibenci tapi lo ngebiarin Yoshi dibenci! Harusnya lo lebih berani buat nolak dan ngakuin kesalahan lo! Lo egois anjing! Lo bikin gue jahat sampe hampir ngebunuh saudara sendiri!"

"Kak Jihoon jangan—"

"Diam! Kalian berdua benar-benar bikin gue hancur!" Bentak Jihoon menunjuk Jaehyuk dan Doyoung secara bergantian.

Hyunsuk mengusap wajah nya kasar, benar-benar gila setelah tau yang sebenarnya.

Mata Junkyu tak berkedip, jadi selama ini Yoshi tidak salah? Jadi selama ini Junkyu membenci orang yang salah? Kenapa? Kenapa harus seperti ini?

"Gue hancur!! Gue hancur bangsat!! Lo berdua bikin gue jadi orang paling jahat di dunia! Lo berdua bikin janji gue hancur karena berlindung dibalik nama Yoshi! JyJ yang seharusnya gue jaga malah gue hancuri hanya karena gue benci orang yang seharusnya gak gue benci!"

"Ternyata dibalik kepolosan kalian selama ini, ada sifat buruk yang kalian tutupi. Gue gak nyangka, gue benar-benar gak nyangka punya dua orang adik yang ternyata jago lari dari kesalahan"  

"Lihat sekarang.. LIHAT! Yoshi didalam lagi berjuang buat hidup. Dan lo berdua tau gara-gara siapa? Gue.." Dengan penuh penekanan, Jihoon meneteskan air matanya.

"Kak.. maaf.."

"Kalo Junkyu gak butuh maaf dari gue, gak salah kan kalo gue juga gak butuh maaf dari lo?" Balas Jihoon menatap Jaehyuk tajam.

"Gue kecewa sama lo, tapi gue lebih kecewa sama diri gue sendiri karena terlalu mudah di kelabui oleh dua orang yang gak punya hati kayak lo berdua." Setelah mengatakan itu, Jihoon pergi meninggalkan keempat saudara-saudara. Ia kecewa, ia benci apa yang sudah terjadi hari ini.

• • •


Maaf semuanya baru udpate, aku seminggu sakit huhu jadi nya gak fokus buat mikir alurnya ^^ see you 💘

Detikan bersayap || YOSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang