Hari ini adalah tiga hari setelah Yoshi masuk rumah sakit.
Dan hari ini juga menjadi hari pertama ujian bagi siswa kelas 10, 11 dan 12.
Yedam, Mashiho, Asahi dan teman-teman Doyoung datang untuk melihat Yoshi di ruangannya. Mereka sudah tau apa yang sudah terjadi, dan mereka begitu tidak menyangka bahwa Jihoon berani senekat itu mendorong Yoshi dari atas tangga.
"Yoshi belum juga bangun Jae?" Jaehyuk menggeleng seraya menatap Yoshi yang masih tertidur diranjang nya, bahkan untuk melihat teman-teman Yoshi saja Jaehyuk tidak sanggup karena merasa bersalah juga pada mereka. Karena dirinya, satu teman Yedam dan Mashiho terbaring dirumah sakit.
"Kak Doyoung jangan sedih gitu, kak Yoshi bakal bangun kok. Aku jadi ikutan sedih nih kalo kak Doyoung murung gitu" Junghwan merangkul Doyoung, ia tau pasti Doyoung sangat sedih karena Yoshi seperti ini. Junghwan merasa kasihan pada Doyoung, tapi semuanya sudah terjadi, toh tidak ada yang bisa diulang lagi.
Haruto yang sedari tadi diam hanya bisa duduk di atas sofa dengan pikirannya yang terbang ke mana-mana. Ia memikirkan ucapan Yoshi dimana dimalam itu dirinya merasa gagal menjadi kakak untuk Arubby.
Yoshi bilang, dirinya bukan penyebab Ayah dan Ibu meninggal.
Dan ternyata benar, bukan Yoshi. Tapi Jaehyuk dan Doyoung.
"Ah.. gue gak nyangka ternyata mereka yang dimaksud kak Yoshi itu kak Jaehyuk sama kak Doyoung" Lirih Haruto pelan seraya menatap Yoshi di ranjang nya.
"Lo hebat kak, lo hebat banget" Haruto menunduk, tidak kuat rasanya harus melihat Yoshi seperti ini.
"Yosh.. bangun dong.. aku sama Yedam datang nih, gak mau nyambut? Biasanya kamu bilang 'Hai' setiap ketemu kita" Mashiho mendekat pada ranjang Yoshi, apakah ranjang rumah sakit senyaman itu sampai Yoshi tak mau bangun?
"Bangun kak, Arubby kangen lo" Ujar Haruto ikut mendekat.
"To, Arubby gak tau kan?" Tanya Jaehyuk menatap Haruto.
"Gak kak, gue yakini Arubby buat percaya kalo kak Yoshi lagi sibuk belajar buat ujian. Tapi gue gak tau pasti kalo Arubby percaya seutuhnya sama gue, Arubby bilang setiap ada kesibukan, kak Yoshi bakal bilang dulu ke dia. Jadi gue gak tau kalo Arubby percaya atau gak sama gue"
Jaehyuk membuang nafas nya kasar, jika Arubby tau Yoshi seperti ini, Jaehyuk yakin Arubby akan ikut kecewa pada nya.
Walaupun Jaehyuk tidak pernah dekat pada Arubby, tetap saja.. Jaehyuk takut.
"Udahlah, kita doa sama-sama aja biar kak Yoshi cepat bangun." Jaehyuk mengangguk ketika Haruto menepuk-nepuk pundak nya.
"Gue takut, To"
"Gue tau apa yang lo pikirin kak, gue juga takut. Tapi buat sekarang jangan mikir yang enggak-enggak. Kita semua tau kalo kak Yoshi orang yang kuat"
"Gue takut ngebikin semesta nya Arubby hilang."
"Kak.."
"Gue takut To, hiks" Bahu Jaehyuk bergetar, begitupun juga dengan Doyoung yang mendengar apa yang baru saja Jaehyuk katakan pada Haruto.
Jeongwoo dan Junghwan langsung menenangkan Doyoung, sementara Haruto langsung menenangkan Jaehyuk.
"Kak Yoshi bakalan sedih kalo lo gini kak, lo harus percaya kalo kak Yoshi bakal tetap disini. Udah, jangan mikirin hal yang negatif, kasihan kak Doyoung jadi ikutan nangis" Jaehyuk menoleh menatap Doyoung, hati nya sakit ketika harus merasakan betapa salahnya dirinya disini.
Jaehyuk dibikin jahat oleh takdir sementara dirinya ditakdirkan menjadi peran tirtagonis. Dimana dirinya berperan menjadi orang yang baik dan selalu mendukung peran pertama. Tapi takdir malah membuatnya seperti antagonis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detikan bersayap || YOSHI
Novela Juvenil❝ Dunia mu terlalu besar untuk menjadikan ku sebagai semesta ❞ - Arubby ❝ Tapi, mengenal mu adalah semesta bagi ku ❞ - Yoshi