7. Berita Hoax

297 58 2
                                    

"Bersin mulu, sakit lo?" Tanya temannya yang sedari tadi mendengar suara bersin Raka hingga bosan.

"Gak tau."

"Kehujanan lo tadi?"

Raka hanya mengangguk sebagai jawaban. Saat ini jam menunjukkan pukul tujuh lebih sepuluh menit. Temannya yang bernama Aji sudah ada sejak satu jam lalu di kamarnya.

"Tumben jaket lo kagak keliatan. Biasanya kegantung di balik pintu dah," Tanya Aji saat menyelidiki area-area yang ada di kamar Raka.

"Mmm... Dicuci. Basah kena hujan."

Aji hanya membulatkan mulutnya sebagai jawaban. Ia melanjutkan memakan snack yang diberi oleh Raka tadi dan mengunyahnya kembali.

"Tumben lo ke sini lagi?" Ujar Raka.

Biasanya Aji akan bermain sebulan beberapa kali. Namun, dalam seminggu ini, sudah sampai tiga kali berkunjung. Walaupun sebenarnya mereka satu kelas, tetapi mereka seperti jarang bertemu karena Aji yang sangat sibuk. Di sekolah, Aji selalu saja ada kegiatan seperti sosialisasi yang diadakan OSIS, kegiatan OSIS lainnya, ekskul band yang sama dengan Azra, dan kegiatan Pramuka serta kegiatan lain-lainnya.

"Sorry, lo pasti eneg ye? Stres gua, parah. Minggu ini gua ngurus OSIS, minggu depan gua nge band, tapi besok gua juga kudu keliling buat manggilin dekel yang ini itulah," Aji mendengus.

"Udah kelas dua belas. Kapan rehat? Lo kerja apa sekolah sih?" Kesal Raka. Dirinya heran, kadang Aji akan izin sampai satu minggu karena mengikuti kegiatan OSIS, sisanya mungkin bisa jadi dirinya sakit atau kelelahan.

Aji terkekeh. Seperti Raka tidak tahu dirinya saja. Mereka ini sudah berteman sejak MPLS sekolah kemarin.

"Bulan depan udah selesai, makanya sekarang lagi kebut-kebut nya. Tenang aja kali, abis itu gua lulus, bareng lo,"

"Lo itu butuh istirahat juga. Sekali-sekali izin dari beberapa kegiatan buat ngurus diri lo dulu. Sakit yang ngerasain juga lo sendiri." Nasihatnya.

"Cieee khawatir ya abwanggg." Aji malah menggodanya.

"Syukur lo kemarin uprak gak kenapa-kenapa. Tiba-tiba pingsan juga repot kan?"

Ujian praktik sudah selesai kemarin. Minggu lalu, Raka mendapati temannya itu yang merasa kepalanya pusing tujuh keliling, yang disebabkan karena Aji begadang semalaman untuk menyelesaikan ppt yang diminta guru kesiswaan.

"Yaelah gua kagak selemah itu kali, ah! Bae bae aja, badan baja nih." Ucap Aji dengan mengangkat lengannya dan di tekuk seperti memamerkan otot. Padahal tubuhnya kurus sekali.

"Suka-suka lo." Gumamnya.

"Cewe lo gimana?" Aji mengganti topik.

Yang ditanya kaget dan langsung menoleh lalu mengangkat satu alisnya pertanda bingung. Aji yang dipandang begitu hanya menghela nafas kesal. Kebiasaan Raka membuat Aji kesal.

"Hah hoh pasti,"
"Dipikir gua kagak tau kali ya," Lirih Aji.

"Siapa?"

"Gua tau kali lo deket sama anak kelas sebelas bahasa itu. Gua sibuk bukan berarti ketinggalan info info tentang lo. Selalu up to date, ya gaes ya," Bahkan Aji sudah tahu sejak awal kejadiannya bagaimana dan sampai saat ini menjadi apa.

"Bukan cewe gua. Cuma anak satu ekskul aja," Jelasnya singkat dan padat.

"Halah, kentut!"
"Lo gak tau aje gua punya fotonya," Sahut Aji yang membuat Raka penasaran.

"Foto?"

"Waktu lo di kantin, bro. Mana semeja sama Empat Serangkai, lagi. Bisa-bisanya..." Ucapnya lagi dengan geleng kepala.

UTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang