15. Kecolongan

253 49 6
                                    

Tara, perempuan berambut pendek itu kini berada di lokernya untuk mengecek keadaan isinya. Ia menatap isi loker yang hanya berisi kuas dan catnya saja. Sebenarnya, saat ini Tara tengah bimbang. Tara ingin mengikuti ekstrakurikulernya nanti setelah sekolah, tetapi ia tidak ingin bertemu dengan Raka.

Alasannya karena ia malu. Tara malu dengan mimpinya tadi. Sungguh memalukan. Rasanya, dirinya hanya ingin menghilang dari pandangan Raka.

Tara menutup pintu loker dengan kencang, lalu menghela nafas. Ia menoleh ke arah kiri dan mendapati Michael sedang menatapnya dengan bersandar di loker sebelah Tara. Laki-laki itu tersenyum manis.

"Kak Maik?!" Tara terkejut dengan mata membulat.

"Hai!"

"Halo!" Sapa Tara dengan senyum manisnya.

"Keliatannya seru banget ngelamun di loker?" Goda Michael dengan kekehan nya.

Tara tertawa kecil menanggapinya. "Gak gitu. Cuma ngecek aja."
"Kak Maik kok di sini?"

"Iya, gak sengaja liat lo. Jadi nyamperin."

Kini ia mengangguk-angguk sambil membulatkan mulutnya.

"Abis sekolah, lo ada acara gak?" Tanya Michael.

"Kenapa emangnya?"

"Nanti pulang bareng, mau?" Tawar Michael membuat Tara bingung.

"Kak Maik gak pulang lebih lambat ya?"

Michael menggeleng. "Gak, bareng sama anak kelas sebelas. Lo gak tau ya?"

"Gak tau tuh,"

"Nanti gua tunggu, gimana?" Tanya Michael membuat raut wajah Tara berpikir.

Ini kesempatan aku ga sih, buat gak ikut ekskul?

Michael menaikkan sebelah alisnya dan menjentikan jarinya, membuat perempuan itu tersadar dari lamunannya.

"Hehehe... Mmm boleh deh!"

"Ok, nanti gua tunggu." Michael tersenyum dengan menepuk pelan rambut Tara.

Saat ini Tara mematung ditempatnya. Pipinya terasa panas. Michael sudah jauh dari pandangannya, kini ia menepuk-nepuk pipinya sendiri.

"Haduh..."

***

Benar saja, Michael menunggunya di depan kelas Tara. Bel pulang sekolah sudah bunyi beberapa menit lalu. Kini Tara dan Azra keluar kelas dan mendapati adanya Michael.

"Lah, lo ngapain di sini?" Tanya Azra saat melihat Michael sedang bersandar di tembok depan kelas mereka.

"Nunggu Tara."

"Hah? Oh? Atjieeee pulang bareng nih ceritanya? Gercep juga!"

Kini Tara menyikut lengan Azra agar diam. Dirinya tersenyum untuk menyapa Michael.

"Udah kan? Ayo." Ujar Michael.

Tara mengangguk sebagai jawaban. Akhirnya Tara dan Michael menuju parkiran, sedangkan Azra pergi ke ruang OSIS terlebih dahulu.

Sampai di parkiran, Tara melihat sekitar dengan celingak-celinguk. Harap-harap Tara tidak bertemu dengan Raka. Hari ini pun, Tara tidak melihat batang hidung Raka sedari pagi. Ia cukup bernafas lega.

Sebelum menaiki motor, Tara memakai hoodie berwarna abu-abu karena hari ini panas. Takut terkena sinar matahari. Tara dan Michael telah menaiki motor dan keluar dari area sekolah.

Di jalan saat lampu merah, Michael bertanya ingin makan dahulu atau tidak. Tara mengiyakan, dipikir-pikir ia juga ingin makan diluar. Saat itu, Michael langsung berbelok ke kanan untuk menuju mal.

UTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang