03. Ikhlas ?

1.5K 246 38
                                    

Kim Dokja berdiri diam melihat pemandangan didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Dokja berdiri diam melihat pemandangan didepannya.

Yoo Joonghyuk yang terlihat bermesraan bersama Lee Seolhwa. Terlihat sangat asik dengan dunia mereka sendiri.

Mengabaikan Kim Dokja yang juga berada disana. Entah sudah berapa lama, sikap Yoo Joonghyuk, suaminya menjadi seperti ini.

Dari yang awalnya memperlakukan Dokja dengan penuh cinta dan kelembutan, serta kesetiaan, kini setiap hari selalu membawa orang lain dalam kehidupan rumah tangga mereka. Dia bahkan selalu mengabaikan saat Dokja ingin berbicara. Sekarangpun tempat tidur itu bukan lagi miliknya, namun milik wanita bersurai putih itu.

Sungguh, rasanya sangat menyakitkan. Dokja ingin melakukan sesuatu tapi tidak bisa, kenapa harus seperti ini? Sungguh Dokja benci, dia benci bagaimana dia mencintai pria itu sampai pada tahap tidak bisa berpisah darinya.

Menahan rasa sakit dihati itu sangat menyakitkan.

"Seol-ah, kamu mau apa untuk makan malam hari ini ?" Yoo Joonghyuk bertanya sembari menata bahan makanan keatas meja.

"Em, apa saja yang kau buat tidak masalah, toh pasti akan terasa enak" jawab Seolhwa dengan senyum manisnya.

Yoo Joonghyuk tersenyum simpul sembari mengusap gemas Surai wanita itu, benar-benar mengabaikan eksistensi Dokja yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Hyuk-ah, bagaimana dengan–"

"Kalau begitu nasi goreng spesial untuk kita berdua" ucap Joonghyuk memotong perkataan Dokja sambil menghadap seolhwa, tanpa sedikitpun memandang Dokja.

Deg!

Menyakitkan.

Hanya kata itu yang mampu mengukir perasaannya.

Kemana Yoo Joonghyuk-nya yang dulu? Yang selalu memprioritaskan dirinya diatas apapun? Yang selalu tersenyum dan menciumnya setiap kali pulang kerumah?

Kini hanya ada Yoo Joonghyuk yang dingin, tidak pedulian, bahkan bersikap seolah-olah Dokja itu tidak ada. Dokja benar-benar merasa kehilangan.

Selagi keduanya menikmati makanan, Dokja hanya berdiri diam dibelakang Yoo Joonghyuk, mengelus surai hitamnya perlahan, berharap pria itu memperhatikannya, namun harapan hanyalah harapan. Tatapan pria itu hanya tertuju pada Lee Seolhwa.

Lee Seolhwa mendongak, menatap ke arah Yoo Joonghyuk diseberangnya. Tangannya terulur untuk menghapus air mata yang tergenang disudut mata Joonghyuk.

Dokja menggeram tidak suka melihat itu.

Ekspresi Seolhwa berubah khawatir saat melihat cairan bening itu pada wajah kekasihnya.

"Joonghyuk ada apa?" Tanyanya.

"Seolhwa aku...."

Seolhwa perlahan-lahan menampilkan ekspresi sendu, "Yoo Joonghyuk, apa kau masih terus mengingatnya? Hm? Kau sangat mencintainya ya?"

Perlahan, Joonghyuk mengangguk.

"Sangat." Jawabnya kecil namun tegas.

"Joonghyuk-ah, ingatlah bahwa dia sudah tidak ada. Kim Dokja telah benar-benar pergi Yoo Joonghyuk, kau harus benar-benar ikhlas melepaskannya jika ingin dia beristirahat dengan tenang okay? Ayolah, aku yakin Dokja juga tidak akan senang melihatmu seperti ini. Kumohon relakan dia Yoo Joonghyuk, itulah fungsi ku disini bukan?"

"Aku sedang berusaha..." Balas Joonghyuk sambil menunduk, mencoba menghentikan tangisannya kala teringat akan mendiang Kim Dokja yang selalu menemaninya setiap saat.

'Ah.'

Ekspresi Kim Dokja menjadi datar, bagaimana bisa dia lupa? Bahwa dirinya lah yang meninggalkan Yoo Joonghyuk?

'Aishh, benar-benar menyebalkan' batin Kim Dokja sambil tersenyum menatap Yoo Joonghyuk yang kembali menangis.

Tidak ada yang bisa saling mengikhlaskan di antara keduanya. Baik Yoo Joonghyuk maupun Kim Dokja.











-Fin-

Fortelle | Orv FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang