04. Game

1.4K 184 13
                                    

Warning!! Chapter recreation dari cerita saya berjudul kuroken fanfiction dengan judul sub-bab yang sama.

————————––

Kim Dokja itu sangat pencemburu pada apapun yang telah menjadi hak miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Dokja itu sangat pencemburu pada apapun yang telah menjadi hak miliknya.

Terutama pada si pemuda berparas bak tokoh utama itu. Dokja akan menjadi sangat posesif mendekati obsesi.

Yang kadang membuat Yoo Joonghyuk, pemuda yang menjadi kekasihnya merasa sedikit tak nyaman.

Tak jarang Joonghyuk malah sering merasa takut dan waspada saat berada didekat Kim Dokja. Karena entah hanya perasaan Joonghyuk saja atau apa, Dokja sering kali tiba-tiba saja bersikap dingin dan seolah tidak peduli.

Tapi biasanya Joonghyuk akan melupakannya dengan bermain game dan terlarut didalamnya, seperti saat ini.

Kim Dokja sendiri sedari tadi sudah menatap tajam kearah kekasihnya itu, lebih tepatnya ke arah game yang dimainkan Joonghyuk.

Dokja merasa kesal. Sedari tadi Joonghyuk terus mengacuhkannya dan lebih memilih memainkan game sialan itu.

Jadi dengan sebuah seringai diwajahnya, Dokja mulai berakting imut, merengek pada Yoo Joonghyuk dan menyeretnya kesebuah ruangan bernuansa gelap.

"Hyuk-ah, bukankah kau terlalu fokus menikmati game mu itu?"

"Kau tau? Sangat menyebalkan saat kau mengabaikan ku dan lebih memilih benda mati itu."

"Kim Dokja ak–"

"Sst...jadi bagaimana kalau kita buat kau tidak lagi memainkan game mu itu?" Kim Dokja berucap dengan seringai yang semakin jelas diwajah menawannya.

"Ap—mmm mmmh hmm!!"

"Tenanglah sayangku, ini tak akan menyakitkan kok...hehe"

Yoo Joonghyuk tidak bisa berteriak karena mulutnya di sumpal dengan kain.
Dan tubuhnya diikat pada sandaran diatas ranjang.

Yoo Joonghyuk memberontak dan menggeleng dengan sekuat tenaga, dia mencoba menyadarkan Dokja untuk menghentikan aksinya.

Terlambat.

Kim Dokja sudah melakukannya.

"Nah, dengan begini kamu hanya akan memperhatikan ku dan tidak akan lagi bermain dengan benda mati itu bukan, Yoo Joonghyuk-ah?"

"Ah, jangan menampilkan wajah seperti itu, ini salahmu karena mengabaikan ku dan lebih memilih bermain game jelek itu"

"Selamat tidur, sayang."

Diruangan itu, tersisa Yoo Joonghyuk dengan kedua tangannya yang buntung.

Dokja memotong lengannya.









-Fin-

Fortelle | Orv FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang