Yoo Joonghyuk terduduk diam pada balkon kamarnya, tangannya mulai memetik sinar gitar dengan perlahan, membawa gelombang nada yang menyentak keheningan malam. Mulutnya terbuka membiarkan lantunan lirik menyempurnakan melodi lagunya. Matanya awam menatap kedepan, dimana balkon kamar lain terlihat, terjarak sangat dekat.
Sembari mulutnya yang terus menyenandungkan lagu, memori-memori lama menyeruak masuk kedalam kepalanya, mengingat segala masa lampau yang kini tinggal kenangan.
Joonghyuk ingat bagaimana dia dan Dokja sering menghabiskan waktu bersama ditempat ini, bagaimana mereka bertengkar dan tertawa, bagaimana mereka berkeluh kesah, bagaimana mereka hanya terdiam menatap langit malam dengan jutaan bintang membentang, bagaimana keduanya menyanyikan puluhan lagu dengan ditemani gitar coklat muda milik Joonghyuk, bagaimana keduanya berbicara tentang mimpi dan segala angan, bagaimana mereka saling berpelukan atau bahkan mencium mesra satu sama lain. Tempat itu adalah saksi.
Sekarang, hanya Joonghyuk sendiri yang tengah bernyanyi sembari menatap bintang, sedikit harap bisa mencapai sang terkasih.
Petikan gitarnya mengalun lembut dengan suaranya yang dalam dan penuh hasrat akan rindu, lagu aneh yang seakan bisa mencurahkan kegelisahan hatinya.
"Namun aku akan tetap disini~"
"Menunggu alam semesta menerima~"
"Dan angin membawakan jawabannya ~"
"Karena detak jantung dan nadiku akan selalu..."
"Merindukanmu."
Petikan terakhirnya berdenting di ikuti sapuan angin malam yang terbang tinggi ke angkasa. Harap Joonghyuk hanya satu. Bahwa pesannya akan tersampaikan. Sebab Joonghyuk percaya akan satu hal.
"Lagu itu bisa menyampaikan pesan kepada siapa saja, yang jaraknya jauh atau berbeda bahasa sekalipun. Bahkan kepada mereka, yang telah tiada."
Ucapan Dokja saat itu dengan anakan rambutnya yang berkibar tertiup angin serta senyum indah itu, tidak akan pernah Joonghyuk lupakan.
–Fin–
An : judul lagu,
"Resah jadi Luka" —Daun jatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortelle | Orv Fanfiction
NouvellesUntaian kata itu terurai, saling membelit hingga merangkai sebuah kalimat, kemudian menyambung menjadi alunan paragraf hingga sebuah kisah terbentuk. Salam wahai Nona-nona dan Tuan-tuan, selamat datang di Omniscient Readers View Point The "Fortelle"...