26. Coffe Shop

429 64 7
                                    

Warn!! Chapter ini adalah chapter Rewrite dari cerita oneshoot kuroken milik saya dengan judul bab yang sama.

_____________________

______________

Dokja berjalan pelan memasuki sebuah kedai kopi sederhana diperempatan jalan, suara lonceng berdenting dan aroma kopi tercium diudara, membawa nuansa khas yang terlihat klasik.

Seperti biasa, Dokja berjalan menuju tempat dimana barista berada, ikut mengantri dibelakang dua orang perempuan yang terlihat sedang memilih pesanan.

"Caramel latte, kan?"

Suara seorang laki-laki dengan nada serak khas yang dalam memasuki indra pendengaran Dokja.

Dokja mendongak hanya untuk melihat seorang barista bersurai hitam tersenyum tipis sambil memandang kearahnya.

Dokja mengangguk sekilas sebelum pergi untuk mencari tempat duduk, mengeluarkan laptop dan mulai mengerjakan sesuatu.

-----

Yoo Joonghyuk tersenyum cerah yang sangat jarang terlihat, saat lonceng cafe berbunyi dan seorang pemuda manis bersurai sehitam malam dengan raut wajah yang menurut Joonghyuk menggemaskan berdiri didepannya, ingin memesan sesuatu.

"Caramel latte, kan?"

Joonghyuk bisa melihat pemuda itu mendongak dan mengangguk sekilas sebelum pergi dan duduk disudut ruangan disebelah jendela kaca besar yang menampilkan pemandangan dari trotoar yang dihiasi toko-toko makanan dan lampu-lampu jalanan yang mulai menyala terang menunjukkan hari yang mulai menggelap.

Pemuda itu, dia selalu datang setiap hari ke kedai kopi tempat Joonghyuk bekerja part-time.

Pemuda itu selalu datang saat matahari hampir tenggelam, memesan segelas Caramel latte tanpa tambahan apapun, kemudian mulai membuka laptopnya dan terlihat seperti sedang mengerjakan sesuatu.

Tempat favoritnya adalah sudut ruangan yang nyaris tidak terlihat disebelah jendela kaca besar yang menampilkan pemandangan dari luar.

Joonghyuk tidak tau siapa nama pemuda itu

Joonghyuk tidak tau dari mana pemuda itu berasal,

Joonghyuk tidak tau kenapa matanya selalu bisa menangkap eksistensi pemuda itu meskipun dia bersembunyi disudut ruangan,

Joonghyuk tidak tau kenapa dirinya terus menerus memerhatikan pemuda itu.

Yang Joonghyuk tau, sejak dirinya mulai memperhatikannya, Joonghyuk menemukan bahwa dia sangat...

Indah.

Dan Joonghyuk menyukainya.

"Silahkan, Caramel latte dan red velvet nya"

Dokja mendongak, agak mengernyit bingung saat melihat pesanan diatas meja.

"Aku tidak memesan kue red velvet..."

"Ini adalah pemberian gratis dari saya, terima kasih karena selalu berkunjung kesini dan memesan" ucap Joonghyuk datar.

"Eh, tapi..."

"Dan juga, karena anda adalah salah satu pelanggan tetap disini, saya akan dengan senang hati memberitahu nama saya"

Dokja semakin menggerjap bingung saat Joonghyuk berkata dengan raut datar yang masih terpatri diwajahnya, dan mengulurkan tangannya kedepan.

"Nama saya Yoo Joonghyuk, senang bertemu dengan anda..."

Meskipun bingung, Dokja tetap membalas uluran tangan Joonghyuk, kemudian menjawab dengan suara halus.

"Kim Dokja."

Joonghyuk benar-benar tidak peduli jika setelah ini dia dimarahi karena memberi kue gratis pada pengunjung, karena akhirnya dia mengetahui siapa nama pemuda itu.

Namanya adalah Kim Dokja.

Kim Dokja.

–Fin–

Nih, happy

Fortelle | Orv FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang