09. Gerimis

1.1K 177 19
                                    

Warning!! Chapter recreation dari cerita saya berjudul kuroken fanfiction dengan judul sub-bab yang sama.

——————————

Sore itu, jalanan kota terlihat lenggang dari para pengguna jalan dan pengendara, rintik hujan yang sedari pagi mengguyur kota Seoul, membuat orang-orang malas beraktifitas dan lebih memilih berdiam didalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu, jalanan kota terlihat lenggang dari para pengguna jalan dan pengendara, rintik hujan yang sedari pagi mengguyur kota Seoul, membuat orang-orang malas beraktifitas dan lebih memilih berdiam didalam rumah.

Tak terkecuali untuk pemuda manis yang kini tengah berbaring dikasur seraya berbungkus selimut hangat, menutupi seluruh tubuhnya sampai ke kepala.

Pemuda itu tidak keluar kamar sama sekali dari tadi pagi, selain karena suasana gerimis yang mendukung rasa malasnya, tubuhnya masih terasa sakit dan sulit digerakkan.

Tok tok

"Kim Dokja"

Suara yang memanggil namanya tidak pemuda itu hiraukan, dia malah semakin menenggelamkan diri pada selimut yang membungkus tubuhnya.

Yoo Joonghyuk berjalan mendekati ranjang tempat Kim Dokja berbaring, nampan berisi susu hangat, semangkuk sup panas dan sepotong apel pie yang dibawanya dia letakan pada meja disebelah tempat tidur.

Perlahan Joonghyuk menepuk pelan pada buntalan selimut di depannya.

"Dokja, bangun."

Bukannya bangun, Dokja malah semakin menutupi dirinya dengan selimut. Bahkan ujung rambutnya tidak terlihat lagi.

Yoo Joonghyuk diam-diam menahan senyum saat melihat tingkah laku dari sang kekasih.

"Kim Dokja, ayo bangun. Waktunya makan."

Dokja tetap tidak merespon.

"Kalau kamu tidak mau bangun, aku akan menambahkan potongan tomat dalam sup mu, dan menyedokkan nya paksa kedalam mulutmu."

Plup

Seperti seekor kucing, Kim Dokja menampakan setengah wajahnya pada Yoo Joonghyuk, terlihat masih mengantuk, tapi terdapat ekspresi kesal juga dalam wajah itu.

'sangat imuuut' Batin Joonghyuk sambil menahan gemas.

Joonghyuk menarik Dokja pelan dan mencoba membantunya untuk duduk dengan bersandar pada sandaran kasur.

pszzt... !

Begitu Dokja duduk, rasanya seperti dia telah tersengat listrik, dia hanya menggerakkan tubuhnya pelan dan pinggangnya terasa seakan patah.

Rasa nyeri langsung menyebar keseluruhan tubuhnya, terutama pada bagian bawah.

Selimut yang menutupi tubuhnya juga melorot kebawah setelah dia duduk, memperlihatkan tubuh putih mulus yang kini meninggalkan banyak bercak merah dan beberapa bekas gigitan.

Yoo Joonghyuk merasa hal itu seksi-seksi ngeri. Apalagi saat Dokja memelototi nya tajam seolah berkata 'ini salahmu sialan!' tepat didepan wajahnya.

Cup

"Minum susu dan makan sup mu" ucap Joonghyuk tanpa rasa bersalah setelah memberi satu kecupan ringan pada bibir Kim Dokja, sambil memberikan nampan yang dibawanya tadi pada Dokja, tanpa mempedulikan wajah sang kekasih yang kini telah berwarna merah seutuhnya.

Selagi Dokja menikmati makanannya, Yoo Joonghyuk hanya berdiam diri menikmati wajah Dokja yang sedang makan.

'Lucu, kayak hamster' Pikirnya

Sore itu, Kota Seoul yang sedang diguyur hujan gerimis memberikan moment biasa yang terasa menyenangkan bagi keduanya.










-Fin-

Fortelle | Orv FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang