25. Terminal Lucidity

475 79 2
                                    

Warn!! Chapternya ini adalah chapter Rewrite dari cerita oneshoot kuroken milik saya dengan judul bab yang sama

_______________________

________________

________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


20.47

Joonghyuk menatap jam dinding diseberangnya dengan lesu, kemudian beralih menatap nanar seorang pemuda yang tengah terbaring lemah dengan alat-alat medis yang tertempel di tubuhnya.

Satu tahun.

Entah merasa nyaman atau apa, tapi sudah setahun lebih pemuda itu tak kunjung membuka matanya.

Tubuhnya kaku, bernapas pun dibantu dengan selang oksigen, semua makanan diterimanya melalui selang khusus.

Monitor pemantau detak jantung tak pernah lepas dari tubuhnya.
Kadang detaknya normal, kadang lambat, kadang sangat pelan, seolah akan menghilang.

Dokter bilang, jika dalam waktu dekat ini tidak ada tanda-tanda ia akan bangun, maka Joonghyuk harus melepaskan.

Hanya saja, Joonghyuk tidak sanggup melepaskan sesuatu yang bahkan belum sempat dia jadikan miliknya, sesuatu yang belum Joonghyuk nyatakan pada dunia bahwa pemuda itu adalah kepunyaannya.

Miliknya, hanya dia.

Jadi, Joonghyuk sangat berharap, kelopak itu akan terbuka, menampilkan netra sehitam jelaga yang sudah sangat dirindukannya.

"Dokja..." Panggilnya lirih seraya tangannya mengusap surai hitam milik sang pemuda yang masih terasa halus, karena Joonghyuk merawatnya dengan sungguh-sungguh.

"Capek ya? Aku tau kamu capek dan pengen istirahat, tapi saat ini, aku bener-bener butuh kamu buat buka mata. Dokja, ayo bangun" nanar pria bersurai hitam itu sambil tersenyum pedih.

Kim Dokja, pemuda berumur 22 tahun itu sedang dalam keadaan koma karena kecelakaan. Bukan kecelakaan biasa melainkan pembunuhan berencana.

Kesuksesan pemuda itu diusia muda mungkin membuat banyak orang iri padanya, dan selalu mencoba melakukan hal-hal buruk untuk membuatnya terluka.

Saat mengetahui bahwa kecelakaan sahabatnya adalah karena saingan bisnisnya didunia kerja, Joonghyuk menjadi murka.

Jika Hyunsung, Heewon dan Sangah tidak menahannya waktu itu, mungkin orang yang mencelakai Dokja sudah lama terkubur dibawah tanah oleh amarah Joonghyuk yang membara.

Untungnya, pelaku itu dijatuhi hukuman setimpal, penyiksaan seumur hidup. Tentu saja hukuman ini adalah permintaan Joonghyuk, dengan suapan uang tentunya.

Joonghyuk tidak peduli bahwa hal itu tidak benar, yang penting Dokja mendapat keadilan.

Hanya saja sampai sekarang pemuda manis itu tak pernah bangun, matanya setia tertutup rapat.

Fortelle | Orv FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang