Untaian kata itu terurai, saling membelit hingga merangkai sebuah kalimat, kemudian menyambung menjadi alunan paragraf hingga sebuah kisah terbentuk.
Salam wahai Nona-nona dan Tuan-tuan, selamat datang di Omniscient Readers View Point The "Fortelle"...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoosung dan Gilyoung.
Sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan.
Yoosung sejak kecil memang sering sakit, membuat kedua orangtuanya lebih memperhatikan dia dan berakhir mengabaikan Gilyoung.
Dokja dan Joonghyuk lupa, bahwa disana, masih ada seorang anak yang sangat merindukan kasih sayang yang bahkan tidak pernah dia rasakan.
Meringkuk dijalanan aspal yang basah oleh hujan, meremas dadanya sendiri menyalurkan rasa sakit.
Darah mengalir dari kepalanya, menyebar kejalanan oleh luruh air hujan.
Dia terjatuh dari atas jembatan, tepat menghantam aspal dibawahnya, basah kuyup, sendirian, kesakitan dan kedinginan.
Niatnya hanya ingin lebih cepat pulang dari tempat lesnya, berharap hari ini akan mendapatkan hadiah dari orangtuanya, walau dia sedikit ragu, sebab tahun-tahun sebelumnya dia tidak menerima apapun dengan dalih agar Yoosung senang dan cepat pulih.
Gilyoung tersenyum dengan mata terpejam erat, 'selamat ulang tahun Yoosung-ah, dan selamat ulang tahun diriku'
Disampingnya, sebuah kado bertuliskan "untuk Yoosung cantik, dari kembaranmu yang paling tampan sedunia anak papa Dokja dan ayah Joonghyuk, selamat tambah tua, bodoh wlee" hancur berantakan sebab terjatuh dari ketinggian.
Yoo Gilyoung, meninggal pada hari ulang tahunnya yang ke 14 tahun.
