Bagian 7 𑁍

5.8K 652 28
                                        

Halo, halo, HALOOOO!!!(≧▽≦)

Malem-malem ngehaluin Cale, hm ... yah, itulah aku

Hoho~

Selamat membaca semuanya~

☾︎ 𑁍 ☽︎

Berdiri dengan seimbang di tepi tebing yang sangat curam, seorang pria berjubah hitam yang wajahnya tertutupi tudung jubah menghela nafas. Dia menatap ke bawah, hampir tidak berkedip.

Pria itu, Lucas, Penyihir Menara Hitam yang datang ke lstana Ruby sebagai penyelamat Tuan Putri Athanasia.

Mata merah Lucas menyipit saat melihat hamparan bunga, jauh di dasar.

Agak aneh melihat hamparan bunga tumbuh dan mekar di dasar jurang yang selalu di hindari orang karena berbahaya. Tapi bagi Lucas, ini adalah hal biasa.

"Entah apa yang membuatku kehilangan kendali."

Seharusnya dia mengurangi jumlah kekuatan yang terpakai, bukannya berkeliling mencari bunga penyelamat sang Pangeran Kekaisaran Obelia seperti sekarang.

"Terserah. Karena aku sudah di sini, kenapa tidak sekalian memeriksa yang lainnya?"

Lucas menyeringai dan melompat turun dari tepi tebing yang dia pijak. Untuk alasan yang buruk, dia tersenyum dan bersenandung.

Dia bisa saja menggunakan mantra teleportasi, tapi terjun bebas itu lebih menantang dan seru. Lagipula, dia tidak akan mati meskipun jatuh, berdarah saja tidak mungkin.

☾︎ 𑁍 ☽︎

Lucas kembali ke Istana Ruby sekitar 8 jam kemudian. Hari sudah malam, penampilannya di sinari bulan yang membuatnya tampak menakutkan.

Jubahnya robek di beberapa bagian, wajah dan tangannya di penuhi cairan merah yang sebenarnya berwarna hitam. ltu di karenakan reaksi abnormal saat 'tinta hitam' di tubuhnya di sinari oleh bulan.

Dia datang ke kamar Athanasia dan Cale.

Untung saja Athanasia saat ini tidur di kamar
Claude, kalau tidak, anak perempuan yang memaksa terbangun agar bisa menjaga Cale itu pasti sudah menjerit melihat Lucas.

Sang Penyihir Menara Hitam mendekati tempat tidur Pangeran Kekaisaran Obelia.

Tangannya yang di lumuri cairan merah-hitam-bergerak ke wajah Cale. Bayangan dari tangannya menutupi wajah Cale yang pucat.

"Semoga saja ini berhasil."

Malam itu, cahaya yang menyilaukan mata terlihat keluar dari jendela kamar Tuan Putri dan Pangeran Kekaisaran Obelia.

Keesokan harinya, Cale di nyatakan sembuh dan baik-baik saja.

☾︎ 𑁍 ☽︎

"Cale, kau yakin kau sudah baik-baik saja?"

Athanasia tidak bisa tidak khawatir dengan Cale. Seharian ini, dia terus menanyakan pertanyaan yang sama kepada Cale, yang intinya menanyakan keadaannya.

Tapi berapapun Cale menjawab kalau dia baik-baik saja, Athanasia tidak pernah mau berhenti bertanya.

"Cukup, Kakak. Aku harap kau berhenti bertanya setelah ini. Aku benar-benar baik-baik saja!"

Sungguh, Cale kesal! Mengapa Athanasia sangat cerewet hari ini?!

Lucas-dalam ukuran kecilnya-mendengus. "Bagaimana bisa kau berkata begitu dengan kulit yang pucat? Jangan merepotkan ku dengan sakit lagi, Yang Mulia Pangeran."

𝗖𝗮𝗹𝗲 𝗱𝗲 𝗔𝗹𝗴𝗲𝗿 𝗢𝗯𝗲𝗹𝗶𝗮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang