Bagian 2 𑁍

7.6K 897 21
                                        

"Suatu kehormatan bagi kami untuk melayani Tuan Putri Athanasia dan Pangeran Cale."

Athanasia melihat pemandangan di depannya dengan ekspresi kaget bercampur bingung. Banyak pelayan ada di hadapannya sekarang dengan seorang ksatria yang tak lagi asing untuknya.

Athanasia : Pangeran Cale? Apa maksud
Claude adalah anak ini?

Yang paling menarik perhatian Athanasia adalah ksatria berambut merah dan bermata abu-abu yang di lihat Athanasia selalu bersama Claude. Ksatria itu sedang menggendong seorang anak laki-laki di lengannya.

Ksatria tersebut menurunkan anak laki-laki dalam gendongannya dan berlutut di depan
Athanasia.

"Nama hamba adalah Felix Robain."

Tangan Felix terulur ke arah Cale. "Dan ini adalah Pangeran Cale de Alger Obelia, adik laki-laki Anda, Tuan Putri."

Cale menundukkan kepala dan mengucapkan salam seadanya, "Saya mengucapkan salam kepada Tuan Putri Athanasia."

"Mulai hari ini, hamba mendapat perintah untuk menjadi ksatria tangan kanan sementara Putri Athanasia. Saya juga akan bertanggung jawab untuk melindungi Tuan Putri dan Pangeran Cale."

Lilian, yang sama sekali tidak terkejut dengan kedatangan Cale, menyambutnya dan Felix dengan ramah dan sopan.

Cale melihat ke bawah, ke tangannya yang tiba-tiba di genggam oleh seseorang.

Perlahan mendongakkan kepalanya, Cale mendapati Athanasia menatapnya sambil tersenyum dan menggenggam tangan kecilnya tanpa ragu dan enggan.

Memiringkan kepalanya dengan maksud bertanya, Cale malah di buat bingung karena wajah Athanasia yang seolah-olah menunjukkan kalau anak perempuan itu sedang mencoba untuk tidak berteriak.

Cale : Apa ada yang aneh dengan wajahku?
Ataukah, karena mataku tidak seperti miliknya .. ?

Tidak salah juga Cale berpikir begitu.

Mata permata hanya di dapatkan oleh keturunan langsung keluarga Kekaisaran. Dan Cale, yang mata miliknya mengikuti karakteristik Freya, coklat kemerahan, tidak memiliki bukti apapun yang menunjukkan kalau dia adalah anak dari Claude.

Akan tetapi, Athanasia memikirkan hal yang berbeda.

Athanasia : Anak ini imut sekali. Claude benar-benar bajingan, bagaimana bisa dia mengabaikan ... euh, siapa tadi namanya? Oh! Cale, namanya Cale! Yah, dia juga membunuh anak kandungnya.

Athanasia : Lihat saja, aku akan membuatmu menyesal dengan tidak bisa mendekati Cale.

Cale mengerjap. Sedikit tidak nyaman karena Athanasia terus menatapnya tanpa melepaskan genggamannya.

Athanasia: Cale, kau membuatku ingin menyimpanmu untuk diriku sendiri.

Apakah menurut kalian Athanasia akan menjadi kakak yang baik? Baru bertemu saja dia sudah berpikiran untuk memonopoli Cale.

Yah, kalau bisa, aku juga mau menyimpan
Cale untuk diriku sendiri. Memangnya siapa yang tidak ingin?

Kalau kalian tidak, itu sangat bagus:)

Aku juga tidak mau berbagi.

"Ayo ikut aku!"

Tanpa persetujuan Cale, Athanasia menarik si rambut merah dan membawanya keluar dari Istana Ruby.

Felix dan Lilian membiarkan mereka pergi.
Berpikiran positif kalau ini adalah masa pendekatan saudara kandung yang sudah terpisah sejak kecil dan tidak saling mengenal sebelum akhirnya bertemu hari ini.

𝗖𝗮𝗹𝗲 𝗱𝗲 𝗔𝗹𝗴𝗲𝗿 𝗢𝗯𝗲𝗹𝗶𝗮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang