Cale menutup matanya dengan erat sebelum perlahan membukanya. Ketika matanya terbuka lebar, yang bisa dia lihat hanyalah putih. Segala sesuatu dan sekelilingnya berwarna putih.
Itu membuatnya mengerutkan dahi.
Dia juga merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya, bukannya rasa nyaman dari tempat tidurnya yang empuk dan mewah.
Dan tubuhnya, tubuhnya kembali ke ukuran semula seperti saat sebelum dia mati.
Cale mencoba mencari tahu mengapa dia ada di tempat di mana segalanya putih ini, tapi tiba-tiba, 10 bola cahaya yang bersinar sangat terang muncul di hadapannya.
Walau di sandingkan dengan warna putih tanpa batas di sekelilingnya, 10 bola cahaya itu tetap menjadi yang paling bersinar dan mencolok bagi Cale.
[ ??? : Cale]
"Kau siapa?"
[ ??? : Aku yang orang-orang sebut sebagai Dewi Kelahiran. Cale Heni-maksudku, Cale de Alger Obelia, senang bertemu denganmu ]
Cale melihat bola cahaya yang mengeluarkan suara yang mengaku sebagai Dewi Kelahiran dengan tatapan geli, "Dewi Kelahiran? Memangnya ada dewi semacam itu?"
[ ??? : Pfft, Cale bahkan tidak tahu kau ada.
Kasihan sekali ... ][ Dewi Kelahiran : Diamlah! ]
"Tunggu dulu ... suara ini, bukankah ini suara?"
[ ??? : Aku tahu kau pasti akan langsung mengenali suaraku, Cale. Yep, dugaanmu benar sekali. Aku adalah Dewa Kematian. Senang bertemu denganmu lagi, Cale]
Cale merinding pada nada suara Dewa Kematian. "Dewa sialan ini!"
[ Dewa Kematian : Oh, ayolah, Cale. Mengapa kau begitu membenci ku? Aku datang membawa kabar yang pasti kau tunggu]
"Aku tidak percaya. Kedatanganmu selalu membawa masalah baru untukku."
[ ??? : Sebelum membahas intinya, bagaimana kalau memperkenalkan diri dahulu? ]
[ ??? : Ide yang bagus]
Kesepuluh bola cahaya mengambang mulai maju satu persatu dan memperkenalkan 'diri' secara bergiliran.
Di mulai dari bola cahaya yang ada di paling kanan. Yang kemudian di teruskan ke kiri.
[ ??? : Salam kenal, aku adalah Dewi
Kebijaksanaan, Athena. Perwujudan dari keberanian, kekuatan, dan strategi. Manusia yang berada dalam naungan ku biasanya adalah pemikir tanpa henti yang sangat cerdas ]Suara Dewi Kebijaksanaan terdengar sangat tenang.
Ini menjelaskan mengapa para pemimpin sejati mampu mengambil keputusan dalam kondisi mendesak dan tetap tenang dalam memperhitungkan situasi.
[ ??? : Perkenalkan, aku Dewi Kemakmuran, Persephone. Perwujudan dari kemakmuran manusia, dan sisi gelap dari setiap makhluk hidup. Aku mengatur sebagian dari kegelapan agar kemakmuran di dunia tidak menghilang sepenuhnya ]
Suara Dewi Kemakmuran tenang namun dalam.
Dari suaranya, Cale bisa mengetahui kalau sebagai individu, Dewi Kemakmuran adalah sosok yang tegas namun penyayang.
[ Dewa Kematian: Kau tahu siapa aku Cale. Tapi aku akan tetap memperkenalkan diri.
Aku adalah Dewa Kematian, Hades. Sosok yang mampu mengatur kematian makhluk hidup di dunia. Aku tidak sejahat dan sekejam itu meskipun aku adalah Dewa Kematian, jadi, jangan membenciku, Cale~ ]
Meh, tidak perlu menjelaskan yang ini.
Cale hanya merasa kekesalannya bertambah seiring berjalannya waktu saat Dewa Kematian terlibat, apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗮𝗹𝗲 𝗱𝗲 𝗔𝗹𝗴𝗲𝗿 𝗢𝗯𝗲𝗹𝗶𝗮
Fanfic[ 𝐂𝐫𝐨𝐬𝐬𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐓𝐫𝐚𝐬𝐡 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐮𝐧𝐭'𝐬 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 - 𝐖𝐡𝐨 𝐌𝐚𝐝𝐞 𝐌𝐞 𝐚 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬 ] ➪ Follow dulu sebelum baca ygy ✌︎ Memulai kembali petualangannya, Cale Henituse kini bereinkarnasi dan hidup sebagai adik laki-laki A...