𝗖𝗮𝗹𝗲 𝗱𝗲 𝗔𝗹𝗴𝗲𝗿 𝗢𝗯𝗲𝗹𝗶𝗮

Bagian 19 𑁍

Hehe, lama ya?

Maafkan aku yang terlambat meng-up readers-nim. Engga, aku engga lupa kok sama kalian dan cerita ini. Cuman lagi buat fanfic crossover lain yang idenya lagi melintas di otak ku, jadi sebelum ilang ku tulis deh.

Yang baca profilku pasti tau.

Judulnya "Hero of Immortality".

Juga, kek ada yang kurang di chapter ini. Entah apa, aku pun tak tau¯\_ʘ‿ʘ_/¯

***

Cale memimpin jalan menuju sebuah ruangan dengan Ron di samping kanannya. Sementara Toonka dan Litana ada si sisi kirinya.

Begitu tiba, Ron membuka pintu dan mempersilahkan Cale untuk masuk terlebih dahulu. Barulah setelah Toonka dan Litana masuk, Ron mengawasi sekitar, masuk ke dalam, dan mengunci pintu.

"Manusia!!"

Cale di sambut beban berat yang menerjang perutnya.

Kelihatannya seperti anak laki-laki berumur 2 tahun lebih muda darinya. Memiliki rambut hitam dan mata biru gelap yang tampak jernih. Pakaiannya mencerminkan seorang bangsawan.

Meski begitu, Cale mengenali anak itu sebagai Raon Miru. Naga Hitam yang di asuhnya.

Ron memberitahunya kalau anak itu sekarang adalah Raon Derkmond, penerus sekaligus satu-satunya ahli waris keluarga Derkmond. Keluarga kuat yang menjaga gerbang Utara.

"Senang bertemu denganmu lagi, Raon." Cale memberi Raon senyum tulusnya dan beberapa tepukan di punggung.

Sementara Raon mengeratkan pelukannya pada Cale dan mulai menangis, ibu kandung Raon, Sheritt menghampiri keduanya.

Cale tidak mengira dirinya akan melihat Sheritt berlinang air mata.

"Oh-! Cale! Aku senang kau baik-baik saja." Sheritt bergabung dalam pelukan. Sang Duchess merentangkan kedua tangannya dan membawa Cale serta Raon ke dalam kehangatan rengkuhannya.

Toonka menahan rengekannya, pria besar itu menggigit jarinya karena tatapan Ron Nekros yang kejam.

Seolah memerintahkannya untuk tetap diam bahkan jika itu berarti ajakan berperang antar Kekaisaran Oleander dan Kerajaan Valdis.

Cale memperhatikan setiap individu di dalam ruangan dan berkata, "Kalian semua nampaknya sehat dan bugar."

Raon membalasnya, berseru dengan riang dalam pelukan Cale yang di rindukannya. "Uhm! Aku makan banyak dan tumbuh besar dengan baik! Yang lain juga begitu, Manusia!!"

Raon menatap Cale dengan mata bulat lucu yang berbinar terang. Sangat menggemaskan. Cale tidak bisa tidak mengelus pipi Raon yang chubby sangking gemasnya.

"Sangat bagus."

Sheritt melepaskan pelukannya dan tersenyum begitu lebar melihat putranya memeluk Cale.

Sheritt benar-benar bersyukur, sungguh.

Bajingan Dewa Kematian itu berkata, kemungkinan besar mereka akan melupakan Cale sementara si rambut merah kesayangan mereka masih mengingat dengan jelas setiap detik kebersamaan mereka.

Mereka tidak sanggup apabila harus menyakiti Cale sementara mereka bahkan tidak bisa mengingatnya.

Tidak, justru, jika mereka melupakannya, itulah rasa sakit terbesar untuk Cale.

Semuanya gelisah memikirkan hal tersebut. Sampai seorang dewi menghubungi mereka, dan memberikan tawaran yang akan membuat ingatan mereka menjadi permanen bahkan di kehidupan mereka yang berikutnya.