Bagian 18 𑁍

2.7K 373 72
                                    

Cale melangkah mengikuti arahan Elemental Angin yang malah membawanya menjauh dari Aula pesta. Dia bingung, tapi tidak mengeluhkan apapun tentang itu.

Elemental Angin mengatakan akan membimbingnya menemui keluarganya yang hadir di Debutante, jadi, dia mengikuti semua arahan mereka sambil tetap diam.

Cale tiba di taman yang sangat sepi.

Mengedarkan pandangannya ke sekitar, Cale menemukan dirinya sendirian.

Dia memutuskan untuk duduk sebentar di atas rumput karena kakinya yang lelah menjerit ingin beristirahat.

"Tidak ada seorangpun di sini."

Cale bermonolog yang segera di balas oleh para Elemental Angin.

--- Tunggulah sebentar lagi! Sudah ada yang menemukan mu, dan sekarang orang itu sedang memberitahu yang lain!!

--- Pertemuan!! Kerinduan!! Pelukan!! Tunggu- kalian akan berpelukan?

"Mengapa kau bertanya?"

--- Bisakah kami memelukmu ... ?

Cale tidak tahu. Apakah dia bisa memeluk Elemental Angin atau tidak. Bukan karena dia tidak ingin memeluk mereka, hanya, yang dia rasakan atas kehadiran Elemental Angin di sekitarnya hanya, angin.

Dia tahu mereka memiliki wujud, tapi, entahlah ಠ_ಠ

"Apa bisa memeluk angin ... ?"

Dia belum pernah mencobanya sebelumnya.

Elemental Angin terdiam. Dan Cale merasakan angin kuat mengelilinginya.

--- Kami memelukmu sekarang!!

Cale mengendikkan bahu dan menikmati sensasi seperti berada di tengah pusaran angin yang cukup kuat.

Sejujurnya, dia merasa hangat.

Cale menyimpulkan bahwa itu karena Elemental Angin.

Apapun. Persetan.

"Pangeran."

"Hick!"

Cale berjengit dari tempatnya dengan suara mirip cegukan yang lucu. Berdiri dengan cepat sampai hampir membuatnya terhuyung, Cale lalu membalikkan badannya dan melihat seorang pria tua menatapnya dengan senyum yang ... tidak bisa di jelaskan.

"A-apa?"

Cale melihatnya dengan jelas kali ini.

Pria tua itu.

"Ron??"

Mata coklat kemerahan Cale melebar. Pupilnya bergetar begitu melihat senyum pria tua di depannya.

Serius, Ron???

☾︎ 𑁍 ☽︎

Claude menyaksikan kepergian Athanasia untuk menari dengan para Lady dalam keterdiaman. Tatapannya sendu.

Melihat punggung Athanasia yang menjauh dan semakin mengecil, Claude mau tidak mau teringat pada seorang wanita yang merupakan ibu kandung dari putrinya itu, Diana.

Diana juga berbalik sesaat setelah Claude dengan kejam berteriak untuk menggugurkan kandungan wanita tersebut.

"Yang Mulia."

Claude dengan cepat mengembalikan ekspresi dinginnya begitu dia mendengar suara di belakangnya.

"Salam untuk Yang Mulia Kaisar Obelia."

Rupanya yang datang menyapanya adalah perwakilan dari Kekaisaran Oleander.

Claude terlihat agak terganggu dengan kehadiran mereka sebelum memasang wajah datar dan membalas semua kata-kata kedua orang berkulit coklat tersebut.

𝗖𝗮𝗹𝗲 𝗱𝗲 𝗔𝗹𝗴𝗲𝗿 𝗢𝗯𝗲𝗹𝗶𝗮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang