01

4.5K 244 11
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
Baca ceritanya sambil dengerin lagu di mulmed ya
_______________°•°_______________

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulisBaca ceritanya sambil dengerin lagu di mulmed ya_______________°•°_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"HAEKAAAAAAAAAL!"

Tentu kalian tau itu teriakan siapa, iya Renjun. Kali ini adik ke tiga Renjun itu membangunkannya dengan cara mengetukkan keras dua tutup panci milik bunda yang terbuat dari seng. Apa ga pengang itu kuping.

"Kurang ajar ye lu! Awas Lo!" Ancam Renjun dengan rambut yang masih acak-acakan. Meleyot

"Echan tungguin mas!" Haechan ngejawab sambil lari ke kamarnya yang juga kamar dua kembarannya.

Renjun yang mendapat jawaban seperti itu langsung menajamkan pandangannya pada sang adik yang berhasil mengganggu tidur nyenyak nya di pagi hari ini.

Alhasil pemuda Maret itu pun tidak bisa tidur lagi. Ia memutuskan untuk menyegarkan diri dengan mandi kemudian menyiapkan segala keperluan pagi kakak dan adik-adiknya.

Renjun keluar dari kamarnya dengan setelan lengkap kerja nya, karena ia tak ada jadwal kuliah hari ini, jadi seharian dia akan full menemani Mark di kantor.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai di dapur karena jarak kamarnya dengan dapur yang cukup dekat. Pemuda rubah itu berkacak pinggang sebentar untuk berpikir akan memasak apa sarapan pagi ini, waktu masih menunjukkan pukul setengah enam, masih lama untuk mereka berangkat ke tujuan masing-masing.

Akhirnya adik pertama Mark itu memasang apron di badannya karena menemukan ide akan memasak apa. Ia akan memasak nasi goreng saja untuk sarapan pagi ini, cukup simpel dan tidak memakan waktu yang lama.

Renjun mulai berperang dengan alat masaknya itu dan fokus pada apa yang ada di depannya.

"Masak apa mas?" Tanya Jaemin tanpa memikirkan kondisi jantung Renjun yang mudah terguncang. Jaemin yang melihat kakaknya melonjak kaget hanya tertawa sambil memegangi perutnya.

"Tak sodok ya itu mulut pake spatula ini kalo ngagetin mas lagi!" Ancam Renjun yang malah terlihat menggemaskan di mata Jaemin.

"Iya iya dah maap!" Lanjut Jaemin lalu pemuda kelinci itu duduk di meja makan sembari melihat gerak-gerik lincah sang kakak yang sedang berperang dengan peralatan masaknya.

"Mas, yang lain mana?"

"Lah Jeno sama Echan kan se kamar sama kamu, kalo Lele, Abang, sama adek masih di kamar, kamu bangunin sana!" Suruh Renjun dengan mata yang masih fokus pada sayuran di depannya.

"Siap mas, bikinin Nana kopi ya mas, kayak biasanya!" Pinta Jaemin sebelum ia melangkahkan kakinya pergi untuk misi pertamanya di pagi hari. Renjun hanya bergumam sebagai jawaban atas permintaan sang adik.

Pertama-tama, Jaemin memulai misinya untuk membangunkan sang kakak sulung yang meskipun cerdas tapi kebo, iya kalo ga ada yang ngebangunin ga akan bangun dia.

THE GEVANENDRA'S | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang