03

2.2K 195 5
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
Baca ceritanya sambil dengerin lagu di mulmed ya
______________°•°______________

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulisBaca ceritanya sambil dengerin lagu di mulmed ya______________°•°______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara roda koper menyeruak kala sang pemilik memasuki rumah sederhana ini. Koper itu berisi baju-baju ganti Gevanendra's selama menginap untuk menemani si anak ke lima yang sedang terbaring sakit.

Seminggu berlalu, Haechan sudah di perbolehkan pulang atas izin dokter dengan syarat tidak boleh bekerja yang berat-berat dulu, tidak boleh menaiki motor dulu, dan kegiatan lain yang berpotensi untuk memperburuk kondisi kesehatan si korban kecelakaan itu.

Tentang perang dingin antara Mark dan Haechan, mereka sudah mengakhirinya empat hari yang lalu, tentu saja dengan perantara si anak kedua Gevanendra, Rendy Junianta Gevanendra.

"KAK JEAAAAAAANNN!" Si pemilik nama yang merasa terpanggil langsung menghampiri asal suara dengan tergesa-gesa. Ternyata si bungsu lah yang berteriak memanggil namanya.

"Kenapa sih Jie sampe teriak-teriak gitu?" Ini Mark yang menyahut karena kaget dengan teriakan si bontot.

Jisung memasang wajah cemberut nya sambil mendekati Mark dan tidur dengan paha Mark sebagai bantalannya.

"Itu loh bang, susu pisang Jie di kulkas di abisin kak Jeno, mana stok Jie di kamar udah abis! Gamau tau pokoknya kak Jeno harus ganti!!!"

Mark terkekeh keras mendengar aduan sang adik bungsu tentang susu pisang nya. Tangan kekar itu terulur untuk mengelus surai hitam si adik yang memeluk pinggangnya.

"KAK JENO." Sudah tau pasti ini yang berteriak siapa. Iya Mark.

Mendengar namanya di panggil si pemilik pun langsung mendekati kakak sulungnya dan duduk di samping Renjun yang sedang sibuk dengan lukisan di tab nya.

Mark merogoh saku celana untuk mengambil dompet dan menyerahkan sebuah kartu kepada Jeno yang membuat pemuda kembar tiga itu bingung, namun tak ayal si senyum Samoyed itu tetap menerimanya.

Menyadari raut wajah bingung sang adik, Mark langsung mengungkapkan tujuannya.

"Beliin stok susu pisang Jie, sekalian sama kopinya Nana, cat air nya mas, buburnya Echan, sama permen karet nya Lele, abis itu kakak beli aja yang kakak mau."

"Ih Jie ikut! Kak Jen adek ikut ya?" Si bungsu menyahut dengan alasan bosan di rumah saja, karena sekolah tempat duo bungsu mencari ilmu itu sedang libur dan para siswa di anjurkan untuk belajar di rumah karena renovasi besar-besaran.

Jeno mengangguk sembari memasang masker untuk menutupi hidung dan mulutnya, cororong masih berkeliaran bunda. Pemuda kembar tiga itu bergerak menuju garasi sederhana Gevanendra diikuti sang adik yang berniat ikut ke supermarket tadi.

 Pemuda kembar tiga itu bergerak menuju garasi sederhana Gevanendra diikuti sang adik yang berniat ikut ke supermarket tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE GEVANENDRA'S | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang