18

1.1K 133 16
                                    

Hayoo, kangen ga nih sama Lia kembarannya LiHecan pacarnya NaJemin adiknya Lijen yang shining simmering splendid ga karuan sekebon binatang ini?
Kaga ada? Yaudin
ENJOY!

"Iya mas, nanti biar kak Jeno atau Nana yang jemput mas di stasiun. Hati-hati, waalaikum salam!"

Mark memutus sambungan telepon nya dengan Renjun. Sudah hampir dua pekan ini adik pertama Mark itu menginap di Jogjakarta karena urusan bisnis mewakili sang kakak, sekaligus mengawasi pembangunan GV Gallery's yang rencananya akan di cabangkan di kota berjulukan kota Istimewa itu.

Hari ini Renjun akan kembali ke Bandung namun sang kakak tak bisa menjemputnya karena harus memantau proyek GV Company yang ada di Karawang.

"Biar Nana aja yang jemput mas Ren, bang."

Jaemin menyahut dari arah tangga dengan setelan yang belum rapi sama sekali. Bagaimana bisa rapi? Jam sembilan saja ia baru bangun, rambutnya acak-acakan, bahkan pemuda kelinci itu masih mengenakan boxer spiderman tanpa atasan.

"Pake baju, Na! Awas masuk angin." Yang di beri peringatan hanya menggeleng sambil cengengesan.

"Enakan pagi-pagi ga pake baju, bang. Seger!"

Jaemin mendudukkan dirinya di samping sang kakak yang sibuk memangku laptop nya. Tangannya terulur untuk menuangkan teh hangat ke gelas lalu menegak nya sekali. Bandung pasti dingin setiap saat, jadi teh hangat adalah opsi terbaik untuk pagi ini.

"Jam berapa mas Ren sampe, bang?"

Mark menoleh sekilas kala adiknya berucap, lalu kembali fokus pada layar PC di pangkuan nya. "Nanti jam setengah sebelas. Jeno sama Echan belum bangun, Na?"

Jaemin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan sang kakak. "Mereka kemaren pulang paling larut, bang. Kayaknya kecapean banget!"

Mark mengangguk mengerti tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop bermerek apel koyak berwarna putih itu. Sedangkan Jaemin celingukan mencari dua bungsu kesayangannya. Ini akhir pekan, tidak mungkin Chenle dan Jisung masuk sekolah di hari Minggu, kan? Lalu kemana perginya duo bungsu kesayangan Jaemin itu?

"Jie sama Lele di ajak Naya ke pasar pagi, tadi." Mark tau gelagat adik kelincinya itu, memang cenayang bapak Mahendra ini.

"Emang teh Naya tadi kesini?"

Mark mengangguk. "Salah sendiri abis sholat subuh tidur. Padahal biasanya kamu bangun paling pagi."

"Capek tau bang. Kemaren persiapannya di lakuin besar-besaran, ngebut juga. Jadi hari ini sampe hari H kita bisa tenang sambil nyiapin penampilan doang!"

"Yaudah bangunin Jeno sama Echan dulu sana, abis itu sarapan. Kalo udah hari ini abang bebasin kalian mau ngapain, terserah! Asal sholat tetep dilaksanain!"

Mata Jaemin langsung berbinar cerah. Tepat sekali ia mempunyai rencana dengan dua kembarannya hari ini. Pemuda itu langsung melesat ke kamar tempat dirinya dan dua kembarannya tidur, meninggalkan Mark yang menatapnya penuh tanda tanya.

"Jen, Jenong! Bangun oy!" Dengan penuh rasa kasih sayang, Jaemin menggoyangkan bahu kembaran pertamanya dengan kasar. Tak butuh waktu lama si muka samoyed itu bangun dengan wajah kesal.

"Ngape sih, Na? Gue masih ngantuk cok!" Umpat Jeno dengan suara serak karena baru bangun tidur. Ya siapa yang tidak kesal, Jeno sedang bermimpi indah dengan Yeji malah di bangunkan dengan penuh rasa kemonyetan oleh sang kembaran.

"Astogpirloh brader! Baru bangun dah nambah dosa bae, lu! Hari ini abang bebasin kita mau ngapain aja!"

Seketika Jeno dan Haechan langsung membuka selimut yang menutupi tubuhnya. "Serius lu? Tumben bet abang bebasin kita?"

Haechan bertanya dengan wajah bingung. Tapi Jaemin hanya mengendikkan bahunya tanda tak tahu.

"Abis menang tender di perusahaan kali si abang." Jeno menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sedangkan Haechan langsung menuju lemari pakaian miliknya dan berganti baju.

Jaemin menatap kembarannya dengan tatapan jijik. "Lu ga mandi, Chan?"

Sambil memakai jaket denim kesayangannya, pemuda tan itu berucap. "Wangi karena mandi itu bonus, tapi wangi karena parfum itu harus!"

"Nggilani, Chan!"

"Sabodo teuing!"

"Lu langsung ke lokasi abis ini, Na?"

Jaemin menggeleng. "Gue mau jemput mas Ren dulu di stasiun."

"GUE IKUT!" Itu Jeno yang berteriak dari dalam kamar mandi.

"Buruan Jen! Keretanya sampe jam set sebelas, sekarang dah jam sepuluh."

Tidak membutuhkan waktu lama, Jeno sudah keluar dari kamar mandi dengan sebuah handuk yang melilit pinggangnya. Pemuda itu mendekati lemari pakaian miliknya dan berganti baju di hadapan dia kembarannya. Ketiganya sudah sedari kecil melakukan hal tersebut, jadi terlampau biasa.

Jaemin menatap kembarannya yang berkulit Tan yang sedang memainkan ponselnya dengan wajah lelah. Ia tau Haechan yang baru saja sembuh harus melakukan hal-hal berat demi kesuksesan event di kampus mereka hari ini. Bahkan perban yang membalut punggung kembarannya itu masih belum boleh di lepas karena lukanya belum sembuh sepenuhnya.

Jaemin ikut mendekati lemari nya dan berganti pakaian, kemudian bercermin sejenak untuk merapikan tatanan rambutnya.

"Gak salah sih degem gue banyak, gue ganteng kek Kim Jaemin BTS gini! "

Mendengar ucapan kembarannya yang terlewat narsis membuat Jeno dan Haechan ingin muntah. Jeno melempar botol lotion milik Renjun yang ia curi dari kamar kakaknya itu, dan tepat mengenai tengkuk Jaemin.

"PDKT elit, jadian sulit!" Ejek Jeno.

•••

Renjun merutuk kesal pada ponselnya, lebih tepatnya merutuki kakaknya yang tak bisa menjemputnya di stasiun. Dan Mark malah menyuruh triplets menjemputnya, padahal jelas tau triplets tak bisa di andalkan soal beginian. Alhasil ia harus rela menunggu triplets dari sejak keretanya berhenti sampai setengah jam kemudian.

Setelah memutuskan untuk bersabar lebih lama lagi, akhirnya sepuluh menit kemudian sebuah mobil bermerek avanza berwarna putih berhenti tepat di depan halte tempat ia menunggu. Tiga penumpang di mobil itu langsung turun dan menghadapnya dengan wajah cengengesan.

Renjun menampilkan wajah masam nya, ketiga adik kembar nya malah dengan santai mengucap salam lalu mencium tangannya.

"Hehe, mas Ren gimana kabarnya?" Tanya Haechan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Alhamdulillah mas baik banget, saking baiknya sampe pengen mas lempar kalian ke laut mati!"


Hehehe
Ga jelas ya?
Emang sejak kapan sih cerita ini jelas? Keknya ga pernah deh
VOTE FOLLOW KOMEN JANGAN LUPA! NTAR LIA GEPLAK PAKE ADUDUBONG IJO PUNYA NYA JEHYUN!

THE GEVANENDRA'S | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang