14

1.3K 127 0
                                    

Vote follow jangan lupa
Kalo lupa ntar di gorok lu sama abangnya Gevanendra
Langsung cuss dah
______________________


Flashback

Dua pasang kaki jenjang melangkah beriringan memasuki ruangan yang temaram ini. Hanya satu lampu bohlam kuning yang menjadi satu-satunya penerangan di tempat ini.

Jeno dan Jaemin menatap seorang pemuda yang sudah duduk di sebuah sofa dengan ponsel di genggamannya. Tanpa aba-aba keduanya duduk di depan pemuda itu dengan meja sebagai pemberi jarak.

Andra. Atau lebih tepatnya Anandra Jeff. Leader dari gangster Z'Fire, yang merupakan musuh utama Dreamies. Cowok tinggi itu visualnya tak kalah dengan Gevanendra, walaupun jika di bandingkan jelas menang Gevanendra.

Keadaan hening menyapa sejak Jeno dan Jaemin memasuki ruangan ini. Tak ada yang berniat membuka suara, rasa gengsi masih seolah menjadi tembok di antara mereka untuk saling bertukar pikiran.

Bunyi pemantik di hidupkan terdengar. Jeno menyelipkan sebatang rokok di antara belah bibirnya, lalu menghisap asap dan di hembuskan ke udara.

"Lo serius kan sama ucapan Lo?" Jeno berbicara tanpa menatap lawannya. Matanya memandangi kepulan asap dari rokok yang ada di sela-sela jarinya.

"Emang gue pernah kaga serius kalo menyangkut geng gue?"

Jeno terdiam menatap Andra. Pemuda itu berusaha merangkai kalimat yang benar agar tidak terjadi baku hantam di sini. Lagipula Z'Fire dan Dreamies sudah mengibarkan bendera damai dan akan di langsungkan beberapa pekan lagi. Jaemin? Pemuda kelinci itu hanya diam menyimak, namun otaknya sibuk menyusun rencana apabila semua tak sesuai jalannya. Biasalah, Jaemin kan mager ngomong.

"Terus yang ngejar mobil abang gue malam itu siapa? Jelas banget kalo mereka pake jaket ZF, persis kayak jaket yang lu pake sekarang.

Andra berdecak sebal dengan sangkalan Jeno.

"Demi holoh gue kaga tau. Lu tau sendiri ZF bukan geng yang suka cari masalah, meski sama Dreamies, musuh kita." Andra menjawab dengan penuh penekanan di setiap kata nya.

"Alasan lu kabur pas Dreamies dateng?" Akhirnya si kelinci buka suara.

Andra tampak kesal. Tapi sebisa mungkin ia tahan agar tak terjadi pertumpahan disini. Kali ini ia harus sabar menjelaskan, walau sebenarnya ia sangat malas berbicara. Tapi jika ia tak menjawab, hubungan Dreamies dan Z'Fire yang mulai membaik akan kembali renggang. Andra sudah muak bertempur terus-terusan dengan geng yang sama kuatnya. Menjalin persahabatan lebih baik bukan?

"Ya siapa yang ga kabur kalo tiba-tiba di kejar sama geng yang jumlahnya jauh lebih besar dari jumlah lu? Kaga ada kan? Lagian malem itu ZF emang ada jadwal touring ke Jawa Timur, tapi terpaksa batal karena Dreamies yang nyegat kita di perbatasan Bandung."

Jaemin dan Jeno mengangguk mengerti. Keduanya menatap netra elang Andra, tak ada sedikitpun kebohongan yang tersirat di sana. Sepertinya leader Z'Fire itu memang mengatakan yang sebenarnya.

Keadaan kembali sunyi. Andra tau dua anak kembar itu sedang berpikir. Demi apapun ia berani bersumpah. Bukanlah Z'Fire yang mengejar mobil Mark waktu itu. Lagipula Andra tidak tahu menahu soal hubungan triplets dan Mahendra, CEO perusahaan terbesar pada masa ini.

Andra mengambil bungkus rokok dan pemantiknya milik Jeno yang tergeletak di atas meja, lalu membakar ujung rokok itu dengan api, dan menghisap asapnya.

"Kalo emang kalian masih ga percaya sama gue. Tunjukin bukti yang kalian temuin abis pertempuran itu, dan cocokin sama identitas ZF!"

Ucapan Andra membuat Jeno tiba-tiba teringat sesuatu. Tanpa kata-kata pemuda itu menuju sudut ruangan dan membuka sebuah peti besar berisi barang tawanan hasil pertempuran dengan geng-geng lain termasuk Z'Fire. Sengaja menyimpannya untuk menambah stok senjata Dreamies dan di jadikan bukti seperti sekarang.

THE GEVANENDRA'S | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang