Halo halo dek kamu semuanya
Ketemu lagi sama Lia dan tujuh bagong yang jadi tokoh di cerita ini
Enjoy deh, Lia males ngebacot banyak-banyak
____________________Panas terik matahari yang menyengat kulit tak menyurutkan semangat enam pemuda bersaudara itu untuk terus mencari keberadaan si bungsu. Iya, Jie alias Jisung masih belum ditemukan batang hidungnya.
Enam pemuda berparas dewa Yunani itu berpencar ke seluruh penjuru komplek perumahan Neo tempat mereka tinggal. Haechan dan Jaemin menuju bagian utara komplek, Renjun dan Jeno ke bagian timur, sedangkan Mark dan Chenle ke bagian barat. Kenapa tidak ada yang menuju arah selatan? Ya tidak tahu, tanyakan saja pada mereka.
Mark mengacak rambutnya kasar setelah menghentikan langkah kakinya. Ia sudah bertanya pada semua orang yang di temui nya di jalan namun tak ada juga yang mengetahui keberadaan adik bungsunya.
"Abaaaang! Hiks Icung kemana bang? Hiks hiks." Chenle merengek dengan isakan yang menyertai. Dalam otaknya terus muncul pikiran buruk akan keselamatan adik satu-satunya itu.
Mark hanya mampu mengusap punggung sang adik dan memeluknya sembari membisikkan kata-kata penenang. "Udah Le, jangan nangis ya. Icung pasti bakal ketemu kok!"
"T-tapi hiks k-kalo nanti Icung hiks di apa-apain s-sama orang jahat gimana bang? Kalo Icung diculik te-terus dibunuh hiks terus di ambil j-jant--"
"Shut up, Le! Gak boleh berpikiran negatif kayak gitu. Lele berdo'a aja ya supaya Icung selamat!" Tangan kekar sang kakak mengelus rambut Chenle dengan sayang, menatap adiknya itu dengan senyum tipis.
Lama kelamaan isakan Chenle mulai mereda dan tak terdengar lagi. Dan selama itu juga Mark terus mengelus rambut fluffy sang adik.
"Udah?" Tanyanya. Chenle mengangguk pelan. Wajahnya sembab karena habis menangis hingga hidungnya memerah. Mati matian Mark menahan diri untuk tidak berteriak keras karena serangan aegyo yang secara tidak langsung di tunjukkan oleh Chenle. Kenapa adik-adiknya itu sangat menggemaskan?!
"Kalo udah ayo balik aja, udah mau maghrib ini. Kamu juga belum makan mandi sholat, 'kan?"
"Tapi Icung gimana bang?"
"Besok kita lanjutin pencarian Icung. Sekarang kita pulang dulu, ya?"
Chenle hanya mengangguk pasrah menanggapi ucapan sang kakak. Dua anak itu kembali melangkahkan kaki kembali ke rumah untuk beristirahat, sebelum terhenti karena Mark teringat sesuatu.
Pemuda singa itu merogoh saku celananya dan mengambil ponsel pintar miliknya. Mengotak-atik benda pipih serbaguna itu dan menempelkannya ke telinga. Mark menghubungi adiknya yang lain.
"Halo, kenapa bang? Ada clue?" Tanya Jeno saat panggilannya tersambung.
"Abang pulang aja kalo capek bang, biar kita yang nerusin pencariannya!" Sahut Jaemin yang sedang bersama Haechan.
"Udah hampir malam, kalian pulang aja. Besok kita lanjutin pencarian si adek!" Ucap Renjun menyahut ponsel Jeno.
Aaaahh, sepertinya ikatan kakak adik Mark dan Renjun sangat kuat. Buktinya ia bisa memiliki pemikiran yang sama dengan adik mungilnya itu.
"Baru juga mau ngomong gitu, mas. Ternyata udah di wakilin, yaudah deh. Kalian pulang aja, ini abang sama Lele udah mau jalan pulang. Kalian juga belum makan mandi sholat, kan?"
Jaemin, Haechan, Jeno, dan Renjun kompak mengangguk yang sudah pasti tidak akan di ketahui oleh kakak sulung itu.
"Eh iya!" Ucap triplets dan Renjun bersamaan.
"Yaudah kalian pulang aja. Besok kita minta tolong bantuan bang tim Yeonjun sama lap--"
"Bang." Kalimat Mark tersela oleh suara berat Jaemin yang tiba-tiba terdengar.
"Nana, Jeno, sama Echan izin ga pulang dulu ya." Lanjut Jaemin mengutarakan isi otaknya.
Seakan tau apa yang akan di lakukan oleh adik kembarnya, Mark langsung mengubah intonasi suara nya menjadi datar.
"Pulang, atau kalian ga boleh pulang sampai kapanpun!"
Satu kalimat meluncur dari bibir tebal Mark membuat triplets terdiam. Otak Jaemin, Jeno, dan Haechan seakan bertelepati untuk memikirkan cara yang lebih baik agar mereka dapat melakukan langkah lain untuk cepat cepat menemukan si bungsu.
"Paham, triplets?" Suara Renjun terdengar.
"Weh, kumaha atuh ini teh?"
"Ikutin aja apa kata abang. Nanti kita bicarain lagi."
"Tapi kalo ketauan gimana? Maneh kan tau mata-mata abang tersebar di seluruh Indonesia Raya merdeka sejahtera adil dan makmur!"
"Dikira lagi upacara kali, Na! Udah kali ini nurut aja dulu, nanti kita bahas lagi. Gue belom sholat ashar woy!" Sahut Haechan.
"Iye dah iye."
"Triplets? Paham?" Suara Renjun terdengar dan menyadarkan tiga anak kembar itu dari telepati nya.
Triplets memang memiliki kelebihan yang sama, yaitu bertelepati walaupun jarak mereka sangat jauh. Jadi jangan heran kalau mereka tidak panik saat satu kembaran nya tak terlihat atau tak bersama, mereka hanya cukup bertelepati untuk saling berbicara, tanpa menggunakan gadget. Tidak ada yang tau kelebihan mereka yang satu ini, bahkan Renjun dan Mark. Kecuali satu orang. Chenle.
"Iya mas, paham." Jawab triplets bersamaan.
"Nah sekarang semuanya langsung balik ke rumah. Kalo ga nyampe waktunya, kalian cari musholla atau masjid ikut sholat jamaah maghrib. Sholat ashar nya bisa di qodlo'."
Setelah Mark menyelesaikan kalimatnya, panggilan langsung terputus dan semua Gevanendra yang sedang berkeliaran di komplek kembali menyusuri jalan untuk pulang.
"Chan, Chan!" Panggil Jaemin, tentu saja telepati.
"Naon?"
"Gibah kaga ngajak-ngajak." Sahut Jeno.
"Kita anterin dulu abang, mas, sama Lele. Trus sampe rumah jangan ikut masuk, kita tunggu di taman depan rumah abis itu cabut. Gimana?"
"Pak satam gimana weh?"
"Alah, pak satpam di sogok pake kopi, rokok sama duit lima ratus rebu juga diem." Sahut Jeno yang sepertinya setuju dengan ide Jaemin.
"Kalo gitu gas ae weh. Gue yakin ini kelakuan si tua bangka. Emang ga ada kapok-kapok nya itu orang udah bangkotan." Cibir Haechan.
"Yaudin lah, setuju yak?"
"Setuju!" Jaemin dan Haechan mengakhiri telepati mereka kali ini. Lalu kembali melangkahkan kaki berjalan pulang.
Terima kasih:)
Makasih banget udah mau baca cerita ga jelas dari Lia ini
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GEVANENDRA'S | NCT DREAM
Teen FictionTidak ada apa-apa, ini hanya menceritakan keseharian tujuh pemuda dengan ikatan darah yang mengaitkan antara mereka satu sama lain Mark, Renjun, Jeno, Jaemin, Haechan, Chenle, Jisung WARNING ⚠️ - SLOW UPDATE - NCT DREAM BROTHERSHIP (NOT BXB) - HARS...