02

2.6K 223 1
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
Baca ceritanya sambil dengerin lagu di mulmed ya
_______________°•°_______________

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulisBaca ceritanya sambil dengerin lagu di mulmed ya_______________°•°_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagi? Ga ada bosen-bosen nya ya kamu masuk rumah sakit. Udah ketiga kalinya Chan kamu kesini, dan penyebabnya tetap sama, balapan. Kamu ga ada takut-takut nya ya sama mati!"

Yang di omeli hanya menampilkan senyumannya yang menyebalkan. Hal itu cukup membuat kakak sulungnya itu geram.

Iya, sudah ketiga kalinya dalam bulan ini si Haekal Chandra Gevanendra a.k.a Haechan masuk rumah sakit, karena apa? Ya karena balapan. Sudah begini Haechan juga tidak ada rasa menyesal nya sama sekali.

"Abang gak mau lagi bayarin biaya RS nya Echan? Ga sayang lagi sama Echan?" Pemuda yang tengah berbaring di brankar rumah sakit itu malah semakin menyulut emosi kakaknya.

Mark mengusap wajahnya kasar sembari mengacak-acak rambutnya sendiri. Sungguh ia lelah dengan semua beban yang di tanggung nya tapi masih ada saja yang tidak mau mengerti.

"Abang ga mempermasalahkan soal biaya Chan, berapapun bakal abang korbanin buat adek-adek nya abang. Tapi kamu mikir lah Chan, mau sampe kapan kamu terus begini? Balapan kecelakaan, balapan kecelakaan, terus aja begitu. Kamu ga kasian sama tubuh kamu sendiri? Kasian tubuh kamu harus terus ngerasain sakit gara-gara pikiran bocah kamu! Ngerti lah sedikit Chan!"

Pemuda kelahiran Canada itu mulai meninggikan nada bicaranya. Sungguh ia tak bermaksud membentak adiknya. Ia hanya sedang lelah, pikirannya kacau.

Mark lah satu-satunya Gevanendra yang tidak mendukung Haechan dan Jaemin maupun adik-adiknya yang lain untuk turun ke dunia gelap. Cukup dia saja, dulu.

Mark tak mau kembali kehilangan salah satu adiknya, setelah kejadian dua tahun lalu saat Jeno hampir kehilangan nyawanya karena ikut balapan juga. Itu sudah cukup membuat Mark dan Renjun hampir gila.

Pemuda kembar tiga itu menundukkan kepalanya tak berani menatap netra macan sang kakak lagi. Ia cukup tertegun kali ini. Benar juga apa yang di katakan kakaknya itu.

"Iya bang Echan ngerti. Echan janji bakal ngurangin balapannya Echan!" Pemuda berkulit tan itu hampir mengeluarkan air mata kala bibirnya berucap. Sungguh kakaknya yang satu ini sangat menyeramkan sekarang.

Mark melipat kedua tangannya di depan dada sembari menatap dingin pada adik ke empat nya itu.

"Ga usah janji kalo bakal di ulangin lagi. Abang tunggu pembuktiannya, assalamualaikum!" Jawab pemuda macan itu dan langsung meninggalkan ruang rawat Haechan dengan wajah dingin.

THE GEVANENDRA'S | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang