04. Flashback [1]

1.9K 141 0
                                    

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulis
Baca ceritanya sambil dengerin lagu di mulmed ya
________________°•°________________

Sebelum membaca, biasakan vote dan follow dulu, saya yakin kalian tahu cara menghargai siapapun, termasuk penulisBaca ceritanya sambil dengerin lagu di mulmed ya________________°•°________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mbah uti : Nenek
Mbah Kung : kakek

Tentu kalian ingin tau bukan soal kemana kedua orang tua Gevanendra pergi? Semua tentang orang tua Gevanendra akan di bahas di part ini, jadi jangan muntah ya kalau terlalu panjang, bahkan bisa dua atau tiga part.

Kita putar waktunya dulu lima tahun kebelakang, dimana sebuah keluarga yang sangat harmonis dan bahagia dengan tujuh anak laki-laki dan orang tuanya sedang berkumpul bersama di taman belakang rumahnya.

Ketujuh pemuda itu tak lain adalah Mahendra Mark Gevanendra, Rendy Junianta Gevanendra, Jeanovan Azzam Gevanendra, Navian Jaemin Gevanendra, Haikal Chandra Gevanendra, Chendrala Leuis Gevanendra, dan Ajie Sungkar Gevanendra. Tujuh pemuda yang tumbuh dengan sangat baik dan wajah yang tampan membuat keluarga Gevanendra menjadi ikon di distrik tempat mereka tinggal.

Tak terkecuali orang tua mereka yang juga sangat tampan dan cantik. Dengan kepala keluarga bernama Cahyo Dewangga Gevanendra dan sang ibu bernama Wendy Ariana Bagaskara yang berganti marga menjadi Gevanendra karena menikah dengan adik dari Yoongi Giano itu.

Mereka tumbuh dengan berlimpah kasih sayang, harta yang berkecukupan, dan kesehatan yang baik, terkecuali dua orang anak sulung Gevanendra. Meski begitu mereka selalu saling menjaga satu sama lain.

Saat itu malam akhir pekan mulai menampakkan diri, sinar rembulan begitu terang menyinari bumi yang gelap. Tujuh anak Gevanendra sedang berada di ruangan yang sama yakni kamar si sulung yang besarnya tidak kira-kira, mereka berencana untuk menghabiskan malam akhir pekan dengan tidur bersama di balkon Mark.

"Bang, Senin depan kan sekolah kita udah mulai libur kenaikan, Nana Nono sama Echan juga mau lulus SMP. Gimana kalo kita liburan ketempat mbah uti di Malang?" Si bungsu dari kembar tiga memulai pembicaraan dengan usulannya. Mereka sedang tidur saling berjejer di balkon kamar Mark dengan posisi dari kiri Jeno - Haechan - Chenle - Renjun - Jisung - Jaemin - Mark.

Si sulung tampak menimang sebentar tentang usulan adiknya itu, tak lama Mark tersenyum lantas menganggukkan kepalanya pertanda setuju. "Boleh, besok kita minta izin ke ayah sama bunda, kita ajak juga mereka. Kan udah lama juga kita ga ngunjungin Mbah uti."

"Yes ketemu bang Yoshi sama Haruto!" Si bungsu menyahut karena memang merindukan sepupunya yang berwajah Jepang itu, padahal mereka murni keturunan Jawa.

Mbah uti yang mereka maksud adalah ibu dari sang ayah yang memang berasal dari tanah Jawa. Sedangkan untuk berliannya Gevanendra alias bunda Wendy, beliau awalnya adalah seorang teteh-teteh Bandung yang sedang menyelesaikan pendidikannya di bumi Arema. Dari sana lah kedua orang tua Gevanendra bertemu.

THE GEVANENDRA'S | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang