Awokawokawokawok 🗿
Gaje
Langsung dah, Lia males ngebacot
_______________________"SELAMAT PAGI DUNIA ABAL-ABAL!!!" Kalian tau siapa itu? Oh jelas Haechan.
Teriakan pemuda Tan itu menggema di ruangan serba putih berbau obat ini, membuat semua penghuni yang sedang tertidur di ruangan itu terbangun tanpa aba-aba. Iya lah, orang Haechan berteriak bagai alarm pagi pukul empat ini. Bahkan qira'ah subuh pun belum terdengar sama sekali.
"ECHAN!" Tiba-tiba Haechan merasa nafasnya sesak, tubuhnya yang remuk menjadi hancur karena pelukan maut dari Jaemin. Pemuda itu mengerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk memeluk sang kembaran yang baru siuman.
"Na, a-anjeng gu-e ss-sesek bego!" Pemuda beruang itu memukul punggung Jaemin kuat-kuat, berharap Jaemin mau melepaskan pelukannya. Namun Jaemin tak peduli dan menganggap pukulan Haechan di punggungnya itu adalah pukulan sayang, ya karena tidak terasa sakit sama sekali.
"Na, udah. Echan nya baru bangun loh!"
Mau tak mau Jaemin melepaskan pelukannya dengan sangat tidak ikhlas karena teguran sang kakak sulung.
Haechan menatap Mark sinis. "Kata siapa Echan baru bangun? Orang Echan dah bangun jam sepuluh kemaren!" Ucap pemuda itu setelah menetralkan nafasnya.
Semua Gevanendra terkejut.
"Lah terus kenapa ga bangunin Abang? Biar kamu di periksa!"
"Gak ah males, papa pasti ngomel lagi. Lagian Echan juga kasian liat muka Abang capek, ditambah ngenes belum punya istri." Celotehan Haechan membuat Mark harus ekstra sabar pagi ini, walaupun yang di katakan adiknya itu benar adanya.
Ctak!
Renjun mengetuk keras dahi Haechan yang tertutup perban. "Bocah gendeng!"
Mark menggelengkan kepalanya pelan. Heran dengan tingkah absurd adiknya yang tidak tau tempat dan suasana. Jika orang lain baru siuman dari koma akan merasa lemas bahkan untuk berbicara, berbeda lagi denvan adiknya yang satu ini.
Adik keempat Mark itu sudah menghabiskan waktu dua pekan untuk menutup mata setelah insiden pengeboman mobilnya. Begitu bangun bukannya mengeluh haus, pusing, atau sakit, Haechan malah dengan mudahnya membangkitkan emosi saudaranya yang selama dua pekan ini menjaganya bergiliran. Bahkan Chenle yang harus melakukan bimbingan rela melakukannya di rumah sakit.
"Udah ah ayo sholat subuh. Udah kedengaran adzan tuh!" Si bungsu memecah keheningan selama beberapa menit karena mereka sibuk dengan pemikirannya sendiri.
Lima anak Gevanendra langsung teringat akan kewajiban yang harus dilakukan. Mereka bergantian menggunakan kamar mandi ruangan Haechan untuk berwudhu, sedangkan Haechan hanya ber tayammum untuk menggantikan wudhu nya karena luka-luka nya belum boleh terkena air.
Hayo ngaku, kalian pasti kepo kan kenapa jumlah Gevanendra sekarang tidak lengkap? Bukan masalah besar kok.
Sejak kemarin siang, Jeno tidak terlihat sama sekali menjaga Haechan di rumah sakit, padahal jadwalnya. Mark sempat menelpon teman-teman Jeno yang se fakultas, namun teman-temannya pun mengatakan Jeno tak terlihat sama sekali berkeliaran di kampus. Akhirnya Mark menyerah dan membiarkan Jeno kembali dengan sendirinya, walaupun dalam hatinya takut terjadi hal yang sama pada Jeno seperti yang di alami Haechan.
Enam orang tadi shalat subuh berjamaah dengan Jaemin yang berperan sebagai imam. Lima orang sholat di lantai beralaskan karpet yang sengaja mereka bawa, sedangkan Haechan sholat dengan posisi duduk dan kaki di selonjorkan. Bersyukur sekali Haechan tak perlu banyak bergerak untuk menghadap kiblat, karena arah kasurnya membentang dari kepala di timur dan kaki di barat.
"Assalamualaikum warahmatullah, assalamualaikum warahmatullah." Jaemin mengakhiri sholat subuh kali ini dengan bacaan wirid dan doa yang beruntung sudah ia fahami dan ia hafal.
Enam anak Gevanendra itu langsung merapikan perlengkapan sholat mereka dan duduk di sofa. Sekadar berbincang-bincang untuk mengisi pagi selagi menunggu Seokjin dan perawat datang memeriksa Haechan juga membawakan mereka sarapan.
***
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
BughJeno terus memukuli orang di bawahnya tanpa mempedulikan tatapan para anggota sekaligus sahabat yang menatapnya ngeri. Jeno benar-benar tidak memberi ampun pada pria yang sedang di pukuli nya itu.
Duagh!
Pemuda itu menendang keras kepala Fade hingga pelipisnya sobek dan bercucuran darah sebelum ia bangkit. Jeno menatap remeh pada pria yang sudah tak sadarkan diri itu. Mulutnya bergerak mengucapkan sebuah kata tanpa suara.
"Sampah!"
Inilah alasan Jeno tak terlihat di rumah sakit menjaga Haechan ataupun berkeliaran di kampus. Sudah seminggu penuh Jeno mengerahkan tenaga dan otaknya untuk mengungkap insiden pengeboman mobil kakaknya yang dianggapnya janggal.
Fadean Alister. Seorang pria paruh baya yang merupakan direktur keuangan di GV Company adalah dalang di balik meregangnya nyawa kembaran Jeno waktu itu. Pria itu begitu tergila-gila akan harta dan berusaha menyingkirkan Mark dan Renjun yang tak lain adalah atasannya sendiri dan menguasai GV Company.
Ya, target awal Fade adalah Mark dan Renjun. Namun karena malam itu triplets dan Mark bertukar mobil, dua kakak beradik itu selamat dari maut.
Tapi tidak sampai situ saja. Fade ternyata sangat cerdik dan menyelidiki tentang Gevanendra begitu dalam. Saat tau jika atasannya alias Mark dan adiknya berputar mobil, Fade langsung memutar otak dan menyuruh bawahannya menjiplak jaket kebanggaan geng Z'Fire. Geng yang saat itu masih menjadi musuh Dreamies.
Permainannya begitu cantik hingga membuat Dreamies sempat terkecoh. Namun Jeno adalah seorang yang teliti, lebih teliti dari Fade. Pemuda Samoyed itu menemukan kejanggalan pada gangster yang mengejar mobilnya dengan senjata lengkap. Padahal setahu nya, senjata kebanggaan dan yang selalu di gunakan Z'Fire saat bertempur hanyalah katana dan pistol, tidak ada selain itu.
Jadi, Jeno kembali memutar otak untuk menyelidiki kejanggalan yang satu ini, sampai akhirnya ia dan Andra selaku leader Z'Fire berbicara empat mata. Eh enam deng, soalnya Jaemin ikut juga.
Flashback
Tapi ga jadi dah. Next part bae, awokawokawokawok.
Noh kan si Echan dah kaga ngapa-ngapa
Vote follow dah biar si Echan nya Lia bikin sekarat lagi
Byeeeeeeee<3
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GEVANENDRA'S | NCT DREAM
Teen FictionTidak ada apa-apa, ini hanya menceritakan keseharian tujuh pemuda dengan ikatan darah yang mengaitkan antara mereka satu sama lain Mark, Renjun, Jeno, Jaemin, Haechan, Chenle, Jisung WARNING ⚠️ - SLOW UPDATE - NCT DREAM BROTHERSHIP (NOT BXB) - HARS...