5. Long time

95 3 0
                                    

Tanggal penulisan :

27 Maret 2021 pukul 10.46 - 27 Maret 2021 pukul 18.36 (belum termasuk refisi)

Pagi ini, keadaan keluarga Im Seulong benar-benar luar biasa. Itu karena kehadiran Im Nayeon yang sudah 3 tahun lamanya meninggalkan mereka. Sulung Im itu memutuskan pergi dari rumah saat usianya belum genap 15 tahun. Meneruskan pendidikannya di negri nan jauh di sana. Dan sekarang, entah apa tujuan utamanya, ia memilih kembali setelah sekian lama menetap di sana. Nayeon hanya mengatakan kepada keluarganya jika kepulangannya karena ia merindukan Ayah, ibu serta adiknya.

"Aku harus memanggilmu apa sekarang? Orang Amerika?" Sapaan seorang pria berhasil menghentikan sesi hangat antara orang tua dan anak itu. Nayeon yang mendengarnya langsung menoleh ke belakang dan bersorak bahagia.

"Oppa!" Pelukan hangat tercipta diantara keduanya. Kebahagiaan dan kerinduan jelas terpancar dari wajah Nayeon yang jelas menggambarkan semuanya.

"Aku merindukanmu." Ucapannya mengeratkan pelukan mereka.

Mendengar Nayeon mengatakan itu dengan setulus hati entah kenapa membuat hatinya begitu tenang juga bahagia. 3 tahun membiarkan sang adik kesayangan jauh dari jangkauannya nyatanya cukup membuat pria itu tersiksa dan juga merindukannya.

"Bagaimana kabarmu, hm?" Pelukan terlepas. Dengan senyum mengembang di wajahnya, pria itu mengusap Kepala Nayeon penuh kelembutan. Gadis kecil yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri itu kini sudah tumbuh besar dan beranjak dewasa.

"Seperti yang kau lihat Oppa, aku baik-baik saja." Tak kalah manisnya, Nayeon pun memperlihatkan senyum terbaiknya.

Sungguh, 3 tahun tinggal di negara orang membuat Nayeon benar-benar merindukan sosok pria di hadapannya ini. Selain keluarganya tentunya.

"Ayo masuk, kau pasti lelah." Ajak Sohee menggiring Nayeon untuk masuk ke dalam. Karena sedari tadi mereka ada di halaman rumah.

"Oppa, aku masuk dulu."

"Hm. Aku akan membawakan barang-barang mu ke kamarmu."

"Gumawo oppa."

"Sama-sama. Tapi, kau tidak lupa memberiku hadiah sebagai imbalannya kan?"

"Aniya. Aku sudah menyiapkannya khusus untukmu."

"Gumawo."

Nayeon hanya tersenyum manis membalas ucapan terimakasih pria itu lalu masuk ke rumah mereka bersama ayah dan ibunya.

"Eomma, aku lapar." Rengekan kecil Nayeon berikan layaknya anak kecil, membuat sang ibu yang mendengarnya terkekeh geli dan mengusap kepalanya dengan gemas.

3 tahun ini, sifat manja seperti inilah yang selalu Sohee rindukan dari sang sulung. Sedewasa apapun anaknya itu bertindak dan mengambil keputusan, tapi bagi Sohee Nayeon tetaplah anak manja yang selalu ingin di sayang dan di perhatikan seperti sekarang.

"Apa di pesawat tadi kau tidak makan?" Tanya sang ayah yang sedari tadi memperhatikan kehangatan ibu dan anak itu dari belakang.

"Makan. Tapi sekarang aku lapar lagi, aku rindu masakan eomma." Sahut Nayeon bergelayut manja di lengan sang ibu dan menyandarkan kepalanya di bahu Sohee. Padahal, posisi mereka sedang berjalan menuju ruang makan sekarang.

"Tapi kali ini bukan eomma yang memasak." Beritahu Sohee setelah ketiganya sampai di ruang makan. Mendudukkan diri mereka di kursi masing-masing.

"Eoh?" Nayeon terkejut menatap semua makanan di atas meja itu dengan heran. Jika bukan ibunya yang memasak, itu artinya para pelayan yang menyiapkannya.

IM MINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang