26. Still a secret

97 4 2
                                    

Tanggal penulisan :

23 Mei 2021 pukul 22.50 - 25 Mei 2021 pukul 10.15 (belum termasuk revisi)

Pria itu benar-benar tak menyangka jika keberhasilannya yang tinggal selangkah lagi harus tertunda karena ulah seseorang. 2 minggu lebih dirinya di buat stres dan frustasi menemukan cara yang tepat untuk segera menyelesaikan masalahnya.

"Kau masih belum menemukannya?" Tanya pria berjas yang tengah duduk di kursinya pada pria berjas lain yang baru saja masuk ke ruangannya.

"Belum."

"Aits. Sebenarnya kemana perginya gadis itu?" Umpat Pria itu mendesah kesal lalu menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

Dia tak mungkin memarahi bawahan sekaligus temannya itu hanya karena tugas yang dia berikan belum juga terselesaikan. Karena faktanya, dia yang ikut mencari saja belum menemukan tanda-tanda apapun.

"Semua yang berhubungan dengan gadis itu sepertinya sengaja di tutup." Ucap pria yang sejak tadi hanya berdiri memperhatikan atasannya itu.

"Kau yakin kan mereka tidak menemukannya terlebih dahulu daripada kita?" Pertanyaan bernada intimidasi yang di barengi dengan tatapan tajam di berikan pada pria yang kini tengah menatapnya.

"Aku yakin."

Drrt.... Drrt.....

Sebuah panggilan terdengar dari dalam saku jasnya, memaksanya untuk menjawab panggilan itu tanpa melihat siapa nama sang pemanggil terlebih dahulu.

Entah apa yang di katakan seseorang di sebrang sana, hingga membuat pria itu mematikan sambungan telepon nya begitu saja.

"Ikut aku sekarang." Perintahnya dengan tegas seraya melangkah pergi meninggalkan ruangannya. Di ikuti pria itu.

***

Prit....

Tepat di menit terakhir, bola yang Chaeyoung lemparkan masuk dengan sempurna. Merubah papan skor yang semula 122-123 menjadi 125-123, membawa timnya Kembali meraih kemenangan untuk kelima kalinya dalam turnamen.

Teriakan serta dukungan para suporter dan penonton menjadi penutup berakhirnya laga. Ucapan selamat dan saling berjabat tangan sebagai tanda sportifitas di berikan kepda setiap pemain, baik mereka yang kalah atau yang menang. Sebelum akhirnya mereka sama-sama menuju ruang ganti.

"Pertandingan hari ini benar-benar melelahkan." Keluh SinB saat mendaratkan tubuhnya di salah satu kursi yang ada di ruang ganti.

"Aku pikir kita akan kalah tadi." Ucap Yeri yang ada di sebelah ikut menyahuti.

"Benar, aku pikir juga begitu." Ucap Yena yang baru saja keluar dari ruang ganti ikut bicara. Membahas pertandingan barusan tampaknya akan menjadi obrolan menarik untuk mereka.

"Jantungku rasanya mau copot memikirkan kita akan tersingkir di babak ini." Sowon yang terlihat sedang sibuk dengan lokernya pun tak mau ketinggalan untuk ikut dalam pembahasan teman-temannya.

"Benar. Apalagi saat captain melemparkan bola terakhirnya. Jantungku rasanya mau lepas membayangkan bola itu tidak akan masuk." Ucap Yena memegangi dada. Menunjukkan ekspresi yang tadi dia rasakan pada semua orang yang kini memperhatikannya.

Dari banyaknya kejadian yang terjadi di lapangan, entah kenapa hanya saat-saat terakhir menjelang pertandingan yang menurutnya adalah momen paling menegangkan dan membuat arah pandangnya tak bisa berpaling dari lapangan pertandingan.

"Tapi untungnya hal itu tidak terjadi." Ucap Eunha bernafas lega.

"Benar. Kita beruntung memiliki captain yang hebat seperti Chaeyoung." Ucap Ryujin yang sudah selesai dengan barang-barangnya. Tak di pungkiri, dia sendiri sangat bangga bisa bermain dengan Chaeyoung yang bisa sangat tenang saat di lapangan padahal tim mereka selalu tertinggal.

IM MINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang