07. Make Peace

110 3 0
                                    

Tanggal penulisan :

28 Maret 2021 pukul 12.00 - 29 Maret 2021 pukul 20.32 (belum termasuk refisi)

Kedua kakak beradik itu baru saja pulang dari aktifitas mereka hari ini ketika semua orang di rumah itu terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka. Sebenarnya, hal itu sudah biasa untuk keduanya, hanya saja, ada yang sedikit berbeda dari apa yang mereka kerjakan saat ini. Membuat perhatian kedua gadis itu harus teralihkan ketika hendak melangkahkan kaki menaiki tangga.

"Ada apa?" Tanya salah satunya pada yang lebih muda. Dia bertanya karena melihat begitu banyak meja dan kursi tertata di halaman belakang rumah mereka. Dan juga, ada hiasan di sana.

"Molla." Sahutnya acuh karena memang tak ingin tahu.

"Kalian sudah pulang?" Sapa seorang wanita yang tak lain adalah ibu dari dua gadis itu.

Keduanya menoleh ke atas dan mendapati ayah dan ibunya tengah berdiri di dekat tangga pembatas lantai 2.

"Eomma, ada apa? Kenapa menyiapkan banyak meja dan kursi?" Tanya sang gadis yang lebih dewasa seraya melangkah menaiki tangga.

"Paman Park berencana mengadakan pesta untuk menyambut kepulangan anaknya di rumah mereka malam ini. Tapi, berhubung appa juga memiliki rencana yang sama, jadi kita memutuskan untuk mengadakannya di rumah appa." Jelas sang ayah saat kedua putrinya sudah berdiri di hadapan mereka.

"Kepulangan Tzuyu dan Nayeon unnie sudah hampir sebulan, kenapa baru sekarang diadakan pesta?" Pertanyaan itu datang dari si gadis muda. Ya, kedua gadis itu adalah Nayeon dan Chaeyoung. Bukannya Chaeyoung tak setuju jika sang ayah mengadakan pesta. Hanya saja, bukankah itu sudah sangat terlambat?

"Apa harus appa menjelaskan alasannya kepadamu?"

"Aniya. Aku sudah tahu." Chaeyoung memang sudah tahu apa alasannya. Dan itu pasti karena pekerjaan mereka.

"Jadi sekarang, kalian berdua bersiaplah, eomma sudah menyiapkan gaun kalian di kamar." Sohee tersenyum lembut sembari mengusap wajah sang bungsu.

"Nde." Jawab keduanya bersamaan lalu pergi menuju kamar masing-masing.

"Yeobo, keluarga Tuan Min, kau mengundangnya?" Pertanyaan kembali Sohee lontarkan saat keduanya melangkah menuruni tangga.

"Hm, tentu saja."

Sohee tak menyangka jika suaminya akan menjawab seringan itu, dia pikir suaminya telah melupakan sesuatu tentang keluarga itu.

"Ong..... Kau tidak lupa sejarah anak mereka dengan anakmu kan?" Sohee bertanya sembari menahan tangan suaminya yang hendak membuka pintu kamar mereka.

"Tidak sayang. Aku mengundang mereka, karena mereka termasuk salah satu rekan bisnisku."

Keduanya pun kembali melangkah memasuki kamar mereka. Sohee yang duduk di pinggir ranjang sedangkan Seulong berjalan mengambil baju yang sudah Sohee siapkan untuknya.

"Baguslah kalau kau memang tidak melupakannya."

Raut ke khawatiran itu, terlihat jelas di wajah Sohee saat ini. Kejadian masa lalu yang menimpa Nayeon tentu masih teringat jelas di benak Sohee sampai saat ini. Bagaimana putrinya itu begitu terpuruk dan hancur karena ulah putra dari keluarga itu.

Sebagai seorang ibu, Sohee jelas tak ingin hal itu kembali terjadi dengan keberadaan mereka di acara pesta malam nanti.

"Hey, sayang, dengar. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakan perbuatan mereka pada keluarga kita, terutama pada Nayeon." Tutur Seulong mencoba menenangkan sembari menangkup wajah sang istri dan memberinya kecupan hangat di kening. Tak lupa, sebuah senyum jika ia perlihatkan untuk Sohee supaya hatinya semakin percaya.

IM MINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang