13. Susu coklat

101 5 0
                                    

Tanggal penulisan :

11 April 2021 pukul 20.08 - 19 April 2021 pukul 15.50 (belum termasuk refisi)

Sebuah mobil sedan mewah berwarna merah baru saja terhenti di sebuah gedung perumahan sederhana di pinggiran kota.

"Terimakasih sudah mau mengantarku, maaf karena jadi merepotkan kalian." Ucap gadis yang duduk di belakang.

"Aniya, gwenchana." Sahut gadis lain yang duduk di sebelah pengemudi.

"Mina-ya, kau tidak berbohong kepada kami kan?" Tanya gadis yang duduk di belakang kemudi. Terdengar jelas jika ada keraguan di dalamnya.

"Nde?"

"Gedung ini, benar tempat tinggal mu kan?" Sekali lagi gadis itu mempertegas pertanyaannya. Entah kenapa, ia hanya tak yakin kalau Mina benar-benar tinggal di tempat yang menurutnya sangat tidak layak itu.

"Eoh, nde. Aku turun ya, kalian hati-hati. Sampai jumpa dan selamat malam." Tak ingin terlalu menanggapi, Mina memilih memakai tasnya dan membuka pintu mobil untuk keluar.

"Selamat malam. Jaljayo unnie." Ucap gadis yang duduk di bangku depan dengan bahagia.

"Jaljayo Dahyun-ah." Balas Mina tak kalah bahagia.

Ya, dua gadis yang mengantar Mina pulang kali ini adalah Dahyun dan kakaknya. Sebenarnya, Mina sudah menolak tawaran kakak beradik itu. Tapi, karena keduanya memaksa, mau tak mau Mina menerimanya.

"Ya! Kau pilih kasih." Protes gadis lainnya seraya mengerucutkan bibirnya.

"Jaljayo seseorang yang belum aku tahu namanya." Sahut Mina seraya membuka pintu mobil dan keluar. Membuat Dahyun yang mendengarnya terkekeh karena Mina yang belum mengenal sang kakak.

"Sana. Panggil aku Sana unnie." Kata Sana sedikit berteriak saat membuka kaca mobilnya. Menghentikan langkah Mina yang hendak memasuki gedung itu lalu berbalik menghadap keduanya.

"Eoh, jaljayo Sana unnie." Kali ini Mina mengucapkannya dengan setulus hati sembari menampakkan senyum terbaiknya.

"Jaljayo Minari." Ucap Sana dengan senyum tak kalah lebar.

Setelah memastikan Mina masuk ke dalam dengan aman dan selamat, Sana pun melajukan kembali mobilnya untuk pulang.

***

Langkahnya ringan dan senyum di wajahnya mengembang kala menyusuri setiap anak tangga menuju kamarnya. Tapi, ketika tubuhnya mulai dekat, senyumnya perlahan sirna dan langkahnya memelan kala melihat seseorang terduduk lesu di depan pintu rumahnya. Seingatnya, dia tidak memiliki janji dengan siapapun hari ini. Dan lagi, tak ada seorangpun yang tahu alamat rumahnya. Kecuali....

"Maaf, nona. Sepertinya kau salah rumah?" Teguran Mina berikan pada orang itu dengan hati-hati saat ia sampai di depan pintu.

Gadis itu mendongak, terdiam sejenak lalu bangkit.

"Chaeng? Sedang apa kau disini?" Tanya Mina setelah tertegun beberapa saat karena terkejut.

"Unnie. Aku sudah menunggumu 2 jam disini. Kau tidak ingin menyuruhku masuk?" Protes Chaeyoung kesal karena tubuhnya yang terasa pegal akibat berdiri terlalu lama.

"Kenapa tidak menelfon atau mengirim pesan? Lagipula, tidak ada yang menyuruhmu untuk datang kesini." Mina kembali berucap seraya membuka pintu rumahnya lalu masuk dan di ikuti Chaeyoung dari belakang.

"Aku tidak punya nomermu." Sahut Chaeyoung seraya duduk di pinggir ranjang karena Mina langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Melihat bagaimana tempat tinggal Mina untuk pertama kalinya, membuat Chaeyoung cukup terkejut. Bukan karena ruangan itu yang sempit atau sangat sederhana, tapi karena tempat tinggal Mina yang bersih dan rapi meski tak banyak perabotan di dalamnya.

IM MINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang