36. Dinner

117 6 2
                                    

Tanggal penulisan :

6 Agustus 2021 pukul 21.41 - 21 Agustus 2021 pukul 15.17 (belum termasuk revisi)



Pagi ini, Nayeon terbangun dengan keadaan lebih segar dari biasanya. Entah kenapa, tidurnya malam tadi terasa lebih nyaman dan berkualitas dari malam-malam sebelumnya. Padahal, jika di ingat kembali, dia baru bisa terpejam sekitar pukul 3 pagi. Itu artinya, Nayeon baru tidur sekitar 3 jam lamanya. Karena sekarang, sudah pukul 6 pagi.

"Dimana dia?" Gumamnya saat mendapati Mina yang sudah tak ada di sebelahnya.

"Mina-ya! Kau di dalam?" Panggil Nayeon sedikit berteriak. Berharap sang adik ada di dalam kamar mandi.

"Mina-ya!" Teriaknya sekali lagi.

Sadar jika sosok yang dicarinya tidak ada di dalam kamar, Nayeon pun bangkit dari tempat tidur untuk mencari keberadaan Mina.

***

Kesibukan di area dapur pagi ini terasa lebih spesial dan istimewa. Bukan karena menu sarapannya yang berbeda atau karena suasananya yang tak biasa. Tapi karena kehadiran seseorang di sana yang mengambil alih semua tugas para pelayan untuk menyiapkan sarapan paginya.

Siapa lagi pelakunya kalau bukan sang Nona muda alias Mina. Ya, pagi ini, Mina mengusir para pelayannya dari dapur dan tak mengizinkan satupun dari mereka untuk membantunya. Alasannya, dia hanya ingin membuatkan sarapan istimewa untuk seseorang yang istimewa dari hasil kerja kerasnya sendiri katanya.

"Kemana semua pelayan di rumah ini? Kenapa kau yang menyiapkannya?" Nayeon yang baru saja masuk dibuat kaget saat melihat Mina begitu lihai berada di dapur.

Dengan cepat, dia merebut pisau yang sedang Mina pakai dan meletakkannya di meja dapur. Kode keras jika Nayeon sama sekali tak mengizinkannya untuk memasak.

"Unnie duduklah." Seakan tak peka dengan ekspresi kemarahan yang Nayeon tunjukkan, Mona kembali mengambil pisau itu dan melanjutkan aktifitasnya yang tengah memotong buah.

Ingin rasanya Nayeon memaksa Mina untuk tidak kembali melanjutkan aktifitasnya. Tapi, Nayeon juga sadar jika dia tidak memiliki hak apapun terhadap Mina dan tidak bisa seenaknya mengekang Mina untuk tidak melakukan keinginannya.

Mina yang sadar jika Nayeon memperhatikannya dengan tatapan intens, berusaha mempercepat aktifitasnya agar Nayeon tidak semakin lama menunggu dan mengkhawatirkannya.

"Kemana semua pelayan?" Sekali lagi Nayeon bertanya sembari berjalan mengikuti dari belakang saat Mina menata hasil masakannya di atas meja makan.

"Aku menyuruh mereka untuk mengerjakan tugas yang lain dan tak membantuku."

"Mina-ya~"

"Aku sudah baik-baik saja. Itu berkat kehadiran unnie. Gumawo." Ucap Mina memotong seraya berbalik badan dan memberikan Nayeon kecupan singkat di pipi.

"Cuma ini. Tak apa kan?" Tanyanya melihat hasil masakannya sendiri.

"Apapun masakan buatan mu, aku pasti memakannya dan menyukainya." Tersenyum bahagia, Nayeon mengambil tempatnya di salah satu kursi lalu di susul Mina yang duduk di sebelahnya.

Meskipun bukan menjadi yang pertama dan termasuk sering Nayeon mencicipi makanan buatan Mina, tapi apapun itu hasilnya, Nayeon selalu menjadikan masakan Mina sebagai makanan favoritnya. Meskipun itu hanya makanan sederhana seperti telur gulung dan lain sebagainya.

***

"Apa hari ini kau tidak akan masuk sekolah lagi, unnie?" Tanya Mina seraya membereskan bekas makan mereka dan menaruhnya di wastafel. Sebagai jawaban, Nayeon menganggukkan kepala dan ikut membantu Mina.

IM MINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang