22. The Book

70 6 0
                                    

Tanggal penulisan :

19 Mei 2021 pukul 00.12  - 20 Mei 2021 pukul 23.21 ( belum termasuk revisi)

Bukan Chaekyung namanya jika tidak tahu caranya bersenang-senang. Untuk urusan yang satu ini, dia memang ahlinya. Apalagi kalau bukan menyiksa orang.

Satu minggu tak mendapatkan hiburannya karena terlalu sibuk dengan statusnya sebagai seorang pemain golf profesional, membuat kehidupan Chaekyung terasa hambar dan tidak berwarna.

Tapi, pagi ini dia bisa kembali melakukan hobinya kepada Mina yang kebetulan juga sudah masuk sekolah.

"Kenapa buru-buru sekali?" Tanya Chaekyung menghalangi langkah Mina yang hendak pergi.

Sedari tadi, gadis itu dan teman-temannya memang berada di sana. Berdiri mengerumuni Mina yang tampak sibuk dengan lokernya. Jangan pikir mereka tak akan melakukan apa-apa. Karena mereka hanya menunggu sampai Mina selesai dengan aktifitasnya.

"Maaf, aku ada urusan." Mina tertunduk sembari menggeser tubuhnya untuk mendapatkan jalan. Tapi, bukan Chaekyung namanya jika membiarkan Mina lolos begitu saja.

"Urusan? Aku tidak peduli. Ku dengar, satu minggu ini kau tiba-tiba menghilang, kemana?" Seperti biasa, Chaekyung selalu mengeluarkan senyum smriknya kepada Mina diiringi tatapan tajam seakan ia ingin membunuh Mina saat ini juga. Dengan santainya menyandarkan tubuh di loker milik Mina sembari menunggu jawaban.

"Aku..... Aku...." Jawab Mina terbata karena merasa takut.

Mina masih tertunduk tak berani menatap Chaekyung sedikitpun. Tak ada lagi keberanian dalam dirinya kala menghadapi Chaekyung seperti sekarang. Padahal biasanya, meskipun dia tidak sanggup melawan, masih ada secerca kekuatan yang Mina miliki untuk menghadapi Chaekyung dan teman-temannya.

Tapi ini, entah kenapa kekuatan itu tiba-tiba menghilang seakan lenyap di telan bumi. Tubuhnya bergetar hebat dan kedua tangannya mencengkeram erat lengan baju, nada bicaranya tadi juga terdengar gemetaran, menandakan bahwa Mina benar-benar ketakutan saat ini.

Dan bagi Chaekyung, ekspresi ketakutan itu, dia benar-benar menyukainya. Senyum kemenangannya semakin lebar dan jelas terlihat karena Itu pertanda jika permainannya sekarang akan jauh lebih menyenangkan.

"Ah..... Sudahlah, itu bukan urusan ku. Kau tahu, karena kau, kami semua mendapat masalah dan hukuman. Aku, menyuruhmu untuk mengerjakan semua tugas sekolah kami. Tapi apa, kau justru menghilang begitu saja." Seakan sudah biasa melakukannya, Chaekyung melipat kedua tangannya di depan dada. Menatap Mina begitu tajam dengan senyuman mematikan.

"A-aku minta maaf, aku benar-benar lupa." Mina tak bohong. Dia memang benar lupa dengan tugas-tugas itu. Pikirannya hanya tertuju pada kondisi Nayeon saat itu.

"Apa kau bilang? Lupa?" Lagi-lagi Chaekyung memperlihatkan sifat aslinya. Sejenak, ia memalingkan wajahnya saat dengan santainya Mina menganggukkan kepala.

"Sayangnya tidak semudah itu. Kau harus membayarnya. Berikan itu." Kali ini, Chaekyung menegakkan badannya dengan sempurna. Menatap Mina lebih tajam dari sebelumnya sembari menunggu Mina mengabulkan permintaannya.

Meski tidak melihatnya secara langsung, ada sorot kebencian yang amat sangat kuat terpancar dari dalam tatapan itu, dan dengan jelas Mina bisa merasakannya.

"Berikan itu padaku." Chaekyung mengulangi permintaannya dengan tegas seraya menatap salah satu buku dengan sampul berbeda di antara beberapa buku yang sedang Mina bawa sekarang. Entah kenapa, benda itu yang menjadi pusat perhatiannya sekarang.

IM MINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang