Seperti biasanya minna~
Semoga aja para pembaca yang mampir bersedia untuk menekan vote dan komen kalian.
HAPPY READING¡!
.
🔹❇🔹❇🔹❇🔹
.
"(Name)? Ada apa denganmu? Kau terlihat muram sekali." tanya Yui yang berada di sampingnya.
Sejak tadi pagi, Yui merasa wajah (Name) terus tertekuk dan tidak bersemangat seperti biasanya.. Tidak mengarah ke ekspresif juga, hanya saja mereka sudah lama berteman. Jadi Yui tahu energi mana yang positif atau tidak dari kondisi (Name) saat ini.
"Tidak, tidak ada. Hanya sedikit masalah saja. Kau tahu 'kan, aku ini mudah stres." jawab (Name) dengan lemah lesu.
"B-baiklah. Jika kau sakit bilang saja. Biar aku yang ambil alih kasir." ujar Yui seraya beralih menghitung jumlah pesanan beberapa pelanggan di depan kasir.
"Aku akan menghitung stok di gudang."
"Oke." sahut Yui tanpa menoleh.
Kemudian, (Name) berjalan pelan menuju gudang dengan lesu dan alis berkerut tajam.
"Sial sekali! Seharusnya aku cari saja kalung itu sampai dapat! Entah seperti apa nasib kameraku.. Bagaimana jika ada yang mengambilnya.." gumam (Name) nething.
"Jangan sampai Ran.. Bisa bahaya.."
Jika di dalam komik, mungkin saat ini kepalanya tengah mengeluarkan uap seperti kereta api jaman dulu.
"Kepalaku jadi pusing karena stres.." keluh (Name) seraya menyentuh dahinya.
.
↔↔↔
.
Di tempat yang berbeda..
"Bagaimana, Rindou?" tanya Ran pada sang adik yang baru saja mendudukkan diri di sampingnya.
"Aku telah berhasil menemukan riwayat rekaman dari kamera yang kau berikan kemarin. Lihatlah." jelas Rindou seraya menekan play untuk memutar video.
Semua merapat agar dapat menonton rekaman tersebut dengan jelas, kecuali sang bos yang sedari tadi belum menampakkan dirinya.
Video berputar di saat (Name) yang baru memasuki ruang lelang ilegal. Dan terlihat Kokonoi dengan Takeomi yang membelakangi kamera.
"Ada beberapa video lagi." ungkap Rindou menjalankan video berikutnya.
Seperti yang Rindou katakan, semua video itu adalah riwayat rekaman sebelumnya yang pernah (Name) gunakan. Dan semua isi dalam rekaman tersebut penuh dengan anggota Bonten.
"Kenapa aku tidak sadar jika ada seseorang yang merekam?!" Kokonoi tidak habis pikir.
"Mungkin ada yang pernah merasakan gelagat aneh di antara banyaknya orang saat itu?" ucapan Kakucho membuat mereka berpikir dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAUGHT || Bonten x Readers || Harem
Teen FictionYoshikawa (Name), seorang wanita dewasa yang memiliki bakat dalam menggali suatu informasi apapun yang membuatnya tertarik. Singkatnya, ia dapat mencari tahu hal-hal tersembunyi yang tidak orang lain ketahui. Walau begitu, ia hanya akan menyimpannya...