6. Rutinitas Baru

2.7K 393 2
                                    

Para readers yang budiman..

Tinggalkan jejak..

So

Happy Reading!¡

.

🔹❇🔹❇🔹❇🔹

.

[ 11:20 ]

"Kalian dari mana saja?! Ini sudah lewat 20 menit dari yang aku katakan." selidik Kokonoi di tengah anak tangga dengan menyandar pada pegangannya.

"Tanya saja padanya!" ketus Mochi melengos melewati Kokonoi begitu saja.

"Oi, jawab." tegur Kokonoi menghentikan langkah (Name).

Bukannya menjawab, (Name) malah menyerahkan kembali blackcard ke tangannya.

"Kalau kau mau tahu, pastikan semuanya berkenan untuk duduk di meja makan menunggu masakanku dalam waktu dua setengah jam." ucap (Name) memberikan senyuman penuh arti.

"Kau mengancamku?!" menatap punggung (Name) yang melangkah menuju dapur menyusul Mochi.

"Ya. Karena makanan ada untuk dimakan, bukan untuk pajangan."

Perempatan siku-siku muncul dan berkedut kesal di dahi Koko. Ucapan (Name) memang tidak salah, tapi ia tidak menyangka akan kalah debat dengan seorang wanita!

( Hahahah! Diam 'kan kau.. )

Di depan pintu dapur, (Name) berpapasan dengan Mochi yang telah selesai menaruh bawaannya ke dalam.

"Hei tunggu dulu. Kau mau es krim?" tanya (Name) menunjuk salah satu kantung plastik yang ia bawa.

"Apa-apaan! Aku bukan anak kecil!" Mochi muak sekali dengan sikap enteng (Name).

"Yasudah, terima kasih." ungkap (Name) menatap punggung Mochi yang semakin menjauh.

"Cih. Padahal itu sebagai tanda terima kasihku." gerutunya seraya bergerak cepat untuk mengeluarkan berbagai bahan yang akan ia masak sekarang.

--->>>---

"Yosh. Kalau mereka tidak juga memakannya, dengan senang hati aku akan membuang semua ini." gumam (Name) setelah selesai menata berbagai jenis menu makanan khas jepang di atas meja makan.

Sayangnya, tidak ada satu pun kursi yang terisi..

"Hahh.. Lebih baik aku menyusun semua bahan makanan ke dalam kulkas sekarang." berbalik memasuki dapur kembali.

.
..
...
....

"Bau apa ini?" tanya Kakucho terhadap aroma yang sedikit menggugah memasuki indra penciumannya.

"Sudah aku bilang! Dia memasak di sana. Dia juga mengancam agar kita semua datang ke meja makan." kesal Kokonoi pada beberapa petinggi yang baru pulang dari misi mereka.

"Hee, Maji~ Aku mau lihat." Ran melangkah dengan santai ke arah asal aroma tersebut.

"Oi Ran!"

CAUGHT || Bonten x Readers || HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang