18. Camping.

10 0 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB, Reyhan masih sibuk mengunci tas yang berisi keperluannya selama beberapa hari kedepan. Setelah selesai cowo itu bergegas mengambil jaket dan kunci mobil miliknya kemudian menggendong tas hitam besar tersebut lalu turun menuju lantai bawah untuk segera berangkat ke sekolahnya karena semua murid akan berangkat menggunakan bus sekolah, tanpa terkecuali.

Mobil sport berwarna hitam berhenti tepat di depan gerbang rumah bernuansa klasik milik keluarga Herlang. Tanpa membuat si pemilik mobil menunggu lama, gadis berpakaian serba abu-abu itu segera menghampiri cowok dengan rambut acak-acakan yang membuatnya terlihat begitu tampan itu dengan senyuman. Tanpa diminta, Reyhan langsung mengambil tas milik gadis itu dan menaruhnya di bagasi mobil miliknya.

"Sudah siap?" tanya Reyhan sambil memegang kepala gadis dengan kupluk berwarna senada dengan bajunya itu.

"Udah Rey" jawabnya dengan tersenyum.

"Coba ingat lagi ada yang lupa gak, mumpung kita belum berangkat" ucap Reyhan membuat gadis itu berpikir sebentar sambil memutar-mutar bola matanya untuk mengingat apa yang sekiranya ia lupa untuk dibawa.

"Eemm kayanya gak ada, udah lengkap semua kok" jawab gadis berambut sebahu yang mulai memanjang itu dengan mantap.

"Obat udah kan?" tanya Reyhan lagi

"Yaudah, kita langsung ya" kata Reyhan sambil mengelus kepala perempuan di hadapannya tersebut saat gadis itu menganggukkan kepala, kemudian membuka pintu mobil untuk membiarkan gadisnya masuk terlebih dahulu. Kemudian memutari mobil untuk kembali duduk dikursi kemudi lalu menancapkan gas untuk langsung menuju ke sekolahnya yang membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.

***

Mobil sport berwarna hitam dengan plat B 123 Y itu pun sampai di sekolah yang sudah ramai akan para murid-murid yang ikut dalam camping tahunan pada saat ini. Reyhan keluar dengan cepat kemudian membukakan pintu sang gadis sebelum akhirnya mengambil semua kebutuhan yang akan mereka bawa dari bagasi mobil miliknya.

"Leta"

Sang empunya nama mengalihkan pandangannya dari cowok yang sedang mengeluarkan tas miliknya itu. Tampak Reno berjalan mendekat dengan menggendong tas carrier miliknya dipundak.

"Lo sama dia?" tanya Reno langsung.

"Iya Ren" jawab Leta

"Pantes lo gak bales chat gue tadi pagi"

"Gue belum buka hp dari tadi Ren, kenapa?" tanya Leta sembari membantu Reyhan yang agaknya kesulitan berjalan sambil membawa dua tas besar miliknya dan milih Reyhan. Tampak Reyhan menapak Reno dengan tatapan tajam, begitu juga sebaliknya dengan Reno.

"Gue mau ngajak berangkat bareng doang tadi" jawab Reno seraya memutuskan kontak matanya dengan Reyhan.

"Gue udah ada Reyhan kok Ren, lo tenang aja" ucap Leta sambil terseyum. Kembali terjadi tatapan tidak menyenangkan dari antara kedua cowok berkulit putih itu.

"Kita ngumpul ke lapangan yuk, udah disuruh baris tuh" kata Leta saat mendengar suara sang kepala sekolah yang meminta mereka untuk baris terlebih dahulu sebelum berangkat, guna mengadakan briefing untuk mengecek kelengkapan dan kesiapan dari masing-masing murid.

Semua sudah berkumpul di lapangan dan kebetulan bus untuk menuju tempat kemah pun juga sudah stay sedari tadi. Saat ini Bu Linda selaku penanggung jawab Camping tahun ini sedang membagikan nama-nama orang yang akan menjadi teman duduk di bus nanti.

Setelah selesai membagikan nama-nama pasangan duduk untuk para murid, Bu Linda kemudian menghimbau mereka untuk segera masuk kedalam bus masing-masing. Pada satu tempat duduk, bisa diisi dengan 3 orang. Kali ini Leta dipasangkan duduk dengan Reno dan Ian, si ketua kelas XII IPA 3. Putri dengan Akbar dan Cindi, Ajeng dengan Dika dan Reza, Intan dengan Sarah dan Budi dan entah bagaimana ceritanya sehingga Reyhan bisa duduk dengan Sheila dan Angel si anak baru di sekolah itu.

SalletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang