21. Peringatan.

4 0 0
                                    

Pagi ini Reyhan sedang berdiri menunggu di samping mobilnya, ia sampai di depan rumah kekasihnya itu sejak lima menit yang lalu. Sesaat keluar dari mobil, ia melihat Raffi yang tampak terburu-buru keluar dari garasi mobil dan hanya membunyikan klakson saat melihat Reyhan. Mungkin Raffi sedang ada keperluan mendadak, pikirnya.

Reyhan menatap jam tangannya, masih pukul 06.15. Apakah dirinya terlalu cepat datang? karena sejak tadi gadisnya itu belum juga membalas pesannya. Kemudian, tanpa pikir panjang Reyhan lalu masuk kedalam rumah Leta. Bodyguard keluarga Herlang sudah mengenali cowok itu, sehingga ia dengan mudah untuk keluar masuk rumah ini.

Cowok itu berjalan ke arah tangga menuju kamar Leta saat salah satu asisten rumah tangga disana mengatakan bahwa gadis itu masih berada didalam kamar. Setelah sampai didepan pintu gadis itu, Reyhan agak ragu untuk mengetuk. Cowok itu takut jika gadis itu sedang mandi atau sedang bersiap-siap, tapi jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Bisa-bisa mereka terlambat jika ia tidak segera menemui Leta.

Reyhan mengetuk pintu kamar berwarna putih itu beberapa kali, namun tidak ada sahutan.

"Leta" panggil Reyhan sambil terus mengetuk pintu kamar Leta.

Namun masih belum ada sahutan, perasaan cowok itu menjadi tidak enak. Setahu Reyhan, jikalau pun Leta masih tertidur gadis itu sangat lah mudah terusik jika mendengarkan bunyi apapun itu. Reyhan mencoba mengetuk sekali lagi, namun tetap saja tidak ada sahutan dari dalam. Reyhan mencoba membuka kenop pintu, tidak terkunci.

Ia membuka pintu itu perlahan, lalu masuk kedalam sambil menelisik. Betapa terkejutnya ia melihat Leta yang ternyata sedang sibuk menari-nari diatas kasurnya, dengan earphone pink yang bertengger di telinganya. Reyhan terdiam, sedikit takjub melihat tingkah Leta saat ini.

"Aaaaa" teriak Leta seketika, gadis itu memegang dadanya. Ia terkejut melihat Reyhan yang tiba-tiba saja sudah berada di samping tempat tidurnya.

"Ih Reyhan! Bikin kaget taugak" kata Leta sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang. Reyhan tidak bisa menahan senyumnya. Cowok itu ingin tertawa melihat kelakuan Leta yang menurutnya sangatlah lucu.

Reyhan mendekat, lalu mengangkat Leta untuk turun dari tempat tidurnya. Cowok itu kemudian melepas Earphone yang dipakai gadis itu, pantas saja ia tidak mendengar panggilan darinya sejak tadi.

"Kamu ngapain?" tanya Reyhan sambil bersidekap dada. Leta jadi malu karena cowok itu sudah melihat tingkah konyolnya pagi-pagi begini. Gadis itu lalu membalikkan badannya membelakangi Reyhan. Reyhan tahu, Leta sedang malu saat ini.

"Kamu tau gak ini jam berapa?" tanya Reyhan lalu memeluk Leta dari belakang. Leta memutar tubuhnya, ia mengerucutkan bibirnya.

"Kamu minta di sun?" tanya Reyhan jahil.

"Ih, masih pagi Reyhan!"jawab Leta lalu menjauhkan tubuhnya.

"Aku udah siap kok, tinggal pake sepatu aja. Udah wangi juga nih" kata Leta sambil mengibaskan bajunya agar wanginya tercium jelas oleh Reyhan. Reyhan tersenyum jahil.

"Mana? Kok gaada wanginya sih?" tanya Reyhan sambil mengendus-endus sekitarnya.

"Ih! Nih cium, wangi tau Rey" kata Leta sebal, sambil mendekatkan lengan bajunya pada hidung Reyhan.

'Cup'

"Iya ternyata wangi banget pacar aku" kata Reyhan sesaat setelah mencium pipi Leta dengan tiba-tiba. Gadis itu tersenyum malu. Lalu mendorong Reyhan keluar dari kamarnya, sangat tidak aman jika berlama-lama dengan Reyhan begini. Jantungnya bisa lepas jika cowok itu terus seperti ini.

"Dasar modus! kamu tunggu dibawah aja. lima menit lagi aku turun" kata Leta saat Reyhan sudah didepan pintu kamarnya.

Reyhan tersenyum senang melihat pipi Leta yang memerah karena ulahnya, gadis itu pasti sedang malu sekarang.

SalletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang