"Ren, kok lo jemput gue sih? Gue tu pengen bawa motor sendiri tau"
Leta kesal kepada teman lelaki nya yang sedang asik menyetir disamping nya saat ini. Jelas saja, dia datang pukul 06.00 , bahkan disitu saja mungkin dirinya baru saja mengumpulkan nyawa untuk bangun.
"Ya nggakpapa dong ,emang salah? gue cuma lagi pengen bareng sama lo maemunah!" Jawab Reno santai sambil mengacak rambut Leta gemas
"Berantakan Reno!" kesal Leta sambil merapikan rambut nya yang acak-acakan karna ulah manusia disamping nya tersebut dan sipelaku hanya tertawa tanpa dosa.
"Trus tadi mama gue jutek ya ke lo?" tanya Leta sambil menahan tawanya setelah merapikan rambutnya. Saat tadi pamit izin untuk pergi ke sekolah, Mamanya tampak jutek pada Reno, padahal sebelumnya sangat lembut, dia yakin pasti itu karena kemarin hahaha, dasar Mama.pikirnya.
"Iya, nyokap lo kenapa sih? Keknya nyokap lo belum kena modusan gue deh makanya judes banget sama gue, perasaan kemarin kemarin welcome banget anjirr"
"Pala lo gundul! Nyokap gue kemarin tu liat lo jalan sama cewek di Mall , trus yaudah gue ceritain kalo lo punya banyak cewek dan mama gue langsung ilfeel sama lo" Kata Leta sambil terkekeh mengingat ekspresi mamanya kemarin
"Parah banget lo, gakbisa deh gue deketin nyokap lo" Ucap Reno dengan wajah kecewa yang dibuat buat.
"Dih najis, makanya jangan playboy!" Leta kembali tertawa dan Reno sangat menyukai tawa milik perempuan berambut sebahu itu , baginya itu adalah suatu yang tidak boleh dilewatkan. Sangat menenangkan.
"Let , ntar pulang bareng gue ya" Reno menahan tangan Leta saat bergerak melepas seatbeltnya, karena mereka sudah sampai.
"Iya, gue duluan ya Ren" Balas Leta lalu melepas seatbeltnya dan turun dari mobil lalu berjalan menjauh dari parkiran.
***
Saat sampai dikelas, Leta disuguhkan teriakan tidak berguna dari sahabat sahabat gilanya.
"Leta! gue punya berita panas buat lo!" teriak Putri yang sedang memegang handphone nya.
"Suara lo berisik anjir, ada apa? tanya Leta dan segera duduk di bangkunya, disamping Putri.
"Lo liat ini" kata Intan sambil menunjukkan handphone berlogo apel digigit miliknya yang menampilkan layar postingan suatu akun instagram seseorang.
"Baru ini gue liat dia ngepost bareng cewe, selain sama lo dulu" kata Putri dengan wajah anehnya
"Si-siapa?" Leta tercekat dan masih belum mengerti, dan langsung menolehkan pandangannya ke arah ponsel Intan, dia sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia langsung memandang ke arah teman temannya satu persatu. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ini cukup menyesakkan dada. Dapat mereka lihat bahwa Leta tidak baik baik saja setelah melihat itu.
"Yah Leta, maafin kita yaa. Kita ga maksud bikin lo sedih" ucap Ajeng sambil mengelus pundak Leta lembut dan menyuruh Intan menyimpan handphonenya.
"gue justru mau cerita sama kalian tentang itu juga" kata Leta sambil mengusap matanya karna bel baru saja berbunyi. Para sahabat nya memandang ke arah Leta, mereka sangat penasaran. Apalagi ini? Setelah 2 tahun tidak pernah menceritakan sosok itu, dan Leta kembali ingin bercerita. Siapa yang tidak penasaran?
"Nanti aja ya waktu istirahat, udah bel. Gih duduk huss" Leta mengibas-ngibaskan tangannya, bagai mengusir anak ayam yang masuk kedalam rumah.
Guru yang mengajar pun telah duduk di meja depan, yang membuat semua murid diam dan ruangan hening seketika dan pelajaran dimulai dengan tenang.
***
Bel istirahat berbunyi dan menandakan jika pelajaran harus ditutup sementara dan membuat para murid berhamburan menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salleta
Teen FictionSalleta Clarissa Herlang. Perempuan cantik dengan mata hazel yang indah, alis yang tebal, bulu mata yang lentik natural, pipi berisi yang menggemaskan dan rambut hitam lebat bersinar sebahu dengan badan yang semampai dan kulit putih bersih. Dia sung...