12. Yang Sebenarnya.

55 5 0
                                    

Aku kembali.

Kasih vote yukk, karena vote itu gratis 😉
.
.
.

Reyhan tengah melangkahkan kakinya di koridor sekolah untuk mencari keberadaan Sheila, karena sejak dibubarkan tadi gadis itu tidak kelihatan juga, cowok itu sudah mencari ke kelas, kantin, dan bahkan sudah bertanya kepada kedua temannya, Cindi dan Karin. Langkahnya perlahan memelan saat melihat Intan sedang berjalan berlawanan arah dengannya. Langkah gadis itu terhenti saat telah berada di hadapan Reyhan. Cowok itu menaikkan satu alisnya heran sambil menatap datar kearah Intan.

"Bisa ngomong sebentar?" Tanya Intan to the point.

Reyhan mengerutkan keningnya bingung "About?" tanya nya

"Cuma sebentar doang, ga sampe 10 menit. Tenang aja lo. Gue tunggu sekarang di taman samping sekolah" kata Intan sambil berlalu begitu saja.

Reyhan heran, mengapa gadis itu tiba-tiba ingin berbicara empat mata dengannya, padahal dia saja tidak begitu mengenal gadis itu. Lalu cowok itu berbalik dan mengikuti Intan ke arah taman samping sekolah.

Reyhan memilih berdiri disamping bangku taman yang diduduki Intan sambil menanti apa yang ingin dibicarakan gadis itu kepadanya.

"Apa?" tanyanya saat Intan hanya diam sambil bersedekap dada. Gadis itu mengembuskan nafas nya kasar.

"Elo pacarnya Sheila?" tanya gadis itu tanpa melirik ke arah Reyhan, cowok itu mengangkat satu alisnya, tanpa menjawab pertanyaan gadis itu.

"Itu doang?" tanya Rehyan tidak mengerti mengapa gadis itu ingin berbicara dengan nya hanya untuk menanyakan hal tersebut.

"Oke, gapapa kalo lo gamau jawab. Gue tau lo lupa ingatan, tapi senggaknya lo jangan mau dibodohi sama dia" kali ini Intan menatap Reyhan yang saat ini juga menoleh ke arahnya.

"Lo sama leta punya hubungan 2 tahun lalu! Dan lo ga berusaha buat balikin situasi kembali kaya semula lagi?" tanya Intan

"Lo ga usah sok tau" ucap Reyhan dingin

Intan tertawa miring lalu berdiri dan mendekati Reyhan "Gue juga awalnya gamau buat bongkar ini semua ke lo, tapi setelah gue lihat kelabilan dari diri lo, itu bikin gue risih" jelas Intan.

Reyhan menatap Intan "Urusan lo?" tanya Reyhan dingin.

"Jelas! gue ga suka lo deketin Leta lagi, setelah diawal lo ga peduli bahkan nyakitin dia, dan sekarang lo berusaha buat dekatin dia? Lo disuruh Sheila? Iya?" tanya Intan menatap tajam manik cowok itu.

" Lo jangan bego Rey, kalo lo mau ingatan lo balik lagi. Lo berusaha! Gue tau lo mau tau tentang semuanya, tapi satu yang gue minta. Berhenti ganggu Leta, gue tau Sheila punya niat jahat buat ngejatuhin Leta dengan make lo! dan biar lo sadar, kalo lo sama Leta itu masih pa.ca.ran!" jelas Intan dengan menekan kata di akhir kalimat nya.

Reyhan membulatkan matanya mendengar satu fakta besar yang baru saja dia tahu. Dadanya terasa sesak, darahnya seperti berhenti mengalir.
"Sejak 2 tahun lalu sebelum elo kecelakaan!" tambah Intan memperjelas fakta yang memang seharusnya cowok itu tahu.

"Gue ga mau Leta tau kalo gue udah bongkar ini ke Lo. Gue percaya sama lo. Jadi selamat mengingat.."

"...oh satu lagi, kalo lo mau semuanya jadi lebih jelas. Lo tanya sama nyokap lo! Jauhin Sheila, dia bukan cewe bener. Tadi gue liat dia ciuman di taman belakang parkiran. sama.cowo.lain !" jelas Intan lalu meninggalkan Reyhan yang saat ini hanya terdiam sambil memegang kepalanya yang berdenyut lalu menatap ke arah Intan yang sudah berjalan menjauh dari nya. Kata-kata Intan terus berulang di kepalanya, terngiang ngiang dan membuat denyutan di kepalanya semakin terasa sakit. Apa mungkin ini kenyataannya? Pantas saja saat dirinya melihat Leta ketika pertama kali mereka bertemu, cowok itu merasa ikatan yang kuat. Bahkan dia tidak bisa mengetahui mengapa perasaannya seperti itu saat melihat gadis itu. Lalu mengapa waktu itu Leta tidak jujur padanya? Mengapa gadis itu justru tidak memberitahu bahwa mereka sebenarnya memiliki hubungan? Apa mungkin gadis itu sengaja untuk membuatnya menjadi orang yang semakin bodoh atas segala ketidak tahuannya? Mengapa gadis itu justru berkata bahwa mereka hanya teman? Lalu Sheila? Mengapa dia mengaku sebagai pacarnya? Mamanya? Mengapa justru mamanya tidak jujur kepadanya akan semua ini? Reyhan sangat kecewa. Cowok itu ternyata dibohongi selama ini. Selama ini dia seperti di mainkan, bahkan oleh orang tuanya sendiri.

SalletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang