11. Win!

54 2 0
                                    

Suasana yang lumayan mencekam kini terjadi di dalam gedung besar berwarna biru muda dengan atap tinggi yang ditutupi dengan penutup atap transparan yang menunjukkan terangnya langit ini.
Para peserta lomba saling memfokuskan diri mereka dalam mencari jawaban atas pertanyaan yang telah di berikan.

Leta dan kedua rekannya saat ini sedang memutar keras otaknya untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang telah di lontarkan oleh MC. Ini adalah babak terakhir dalam Olimpiade, dan telah memasuki babak Final, yaitu babak rebutan. Tangannya dengan lihai menuliskan semua rumus yang telah dipelajari nya untuk menjawab pertanyaan terakhir ini.

"Gue dapat jawabannya 78Hz, gimana ? pas?" tanya Leta pada kedua temannya yang berada di samping kanan kirinya.

"Pas" Ucap mereka berdua dengan mantap.

Tangan Leta langsung saja dengan cepat memencet tombol yang berada di depannya.

Tettt...

'ah shit!'

Leta lemas saat dirinya kalah cepat dengan lawannya yang ternyata lebih dulu  memencet tombol. Mata gadis itu memerah, dia ingin menangis rasanya. Lemas kini yang dia rasakan.

"Ahhh" keluh kedua temannya yang langsung bersender di pinggiran bangku yang mereka duduki.

"Ya, SMA ADIPURA" ucap MC tersebut setelah mereka memencet tombol.

'ya Lord' batin Leta gemetaran saat melihat lawannya tersebut sedang berdiskusi sedikit.

Tangan gadis itu terlipat sambil berdoa, semoga jawaban yang mereka lontarkan salah, dan dia bisa merebut kesempatan untuk menjawab dan mendapatkan poin lalu memenangkan Olimpiade terakhir yang diikutinya ini. Keringat dingin rasanya, ditambah lagi karena poin mereka seri. Memang sulit sekali melawan SMA ADIPURA yang memang terkenal dengan para muridnya yang jenius dan kaya raya, bahkan telah ada berita bahwa tidak sedikit dari siswa mereka yang telah memiliki saham hasil kejeniusan mereka.

"SMA ADIPURA" peringat Mc kembali.

"279 Hz" ucap seorang lelaki yang merupakan salah satu dari mereka.

"Bagaimana Dewan Juri?"

Mata gadis itu berbinar saat mendengar jawaban dari murid itu. Leta menatap juri penuh harap, sambil meremas jas almamater sekolahnya yang bertengger pas ditubuhnya. Dia sangat berharap jawaban itu salah.

"Salah!" ucap juri

"O'ow, Kita lempar jawaban ke SMA GARUDA. Bagaimana dengan SMA GARUDA?" tanya Mc pada mereka.

Sara dan Dina langsung membuat posisi tegap saat itu juga, mereka terkejut saat mendengar bahwa jawaban dari murid jenius itu salah.

"SMA GARUDA? Silahkan berikan jawaban kalian " tanya Mc sekali lagi.

"Lo aja Sar" ucap Leta

"Gak lo aja kak Let, jawaban kita pasti bener. Optimis!" ucap Sara meyakinkan Leta.

"Jawab kak Let, itu bener kok" ucap Dina lagi untuk menyakinkan.

"SMA GARUDA??" peringat Mc.

Gadis itu menarik dalam nafasnya lalu menatap kedua temannya yang tersenyum sambil mengangguk.

"78 Hz" ucap Leta mantap lalu memejamkan matanya.

"Bagaimana Dewan Juri?"

"Benar!" final Dewan Juri sambil mengangguk. Leta langsung membukan mata terkejutnya dan tersenyum senang. Terlihat matanya yang berkaca-kaca menahan tangis bahagia yang diciptakan nya sendiri. Gadis itu menutup mulutnya dan menatap kedua temannya yang kini telah bangkit berdiri saat mengetahui mereka positif menang.

SalletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang