Pagi ini, Leta sedang sibuk menutup koper kecil yang akan dibawanya saat di Bali nanti, gadis itu akan mengikuti Olimpiade di provinsi dengan salah satu pariwisatanya yang terkenal yaitu Pulau Dewata, Bali.
Dia harus berada di bandara pada pukul 06.00 WIB karena pesawat nya akan lepas landas pada pukul 07.45 WIB, gadis itu telah selesai membersihkan dirinya, pakaian santai sopan pun sudah ia kenakan ditubuhnya, Leta memakai sling bag yang berukuran tidak terlalu kecil tapi tidak terlalu besar milik nya yang berisi handphone dan earphone kesayangannya, tissue basah, minyak kau putih, parfum dan dompet, berang barang penting yang selalu dia bawa saat kemanapun.
Gadis itu mulai mengangkat kopernya untuk turun dari kamar, dibawah sana sudah ada Brian, Sila dan juga Rafi. Mereka sedang menunggu Leta turun, mereka akan mengantarkan gadis itu hingga nanti ia melakukan check-in.
"Udah selesai dek?" Leta mengangguk tersenyum menjawab pertanyaan Sila.
"Gaada yang tinggal kan? Kalo ada yang tunggal entar lo suruh gue lagi buat nganter ke Bali" celetuk Rafi,yang langsung di hadiahkan tatapan tajam dari adiknya itu. Orangtuanya tertawa melihat mereka, anak anak yang menggemaskan.
"Yaudah kalo emang gaada lagi yang ketinggalan, kita berangkat sekarang ya" ucap Brian sambil melirik jam tangannya, lalu mengambil koper yang ada di tangan anak gadisnya untuk dibawa ke mobil.
Mereka pun mulai menuju bandara, dimobil mereka banyak bercerita cerita, tertawa kecil, ataupun perkelahian kecil yang terjadi pada Leta dan Rafi, siapa lagi yang memancing perkelahian jika bukan abangnya itu?
Mereka akhirnya sampai di bandara pada pukul 05.53 WIB, disana sudah ada rombongan Pak Lukman dan beberapa guru lain yang akan menjadi pembina mereka serta 2 murid yang akan ikut Olimpiade bersama dirinya. Mereka menghampiri rombongan itu, lalu Leta menyalim gurunya satu persatu sambil tersenyum.
"Udah siap Leta?" Tanya Pak Lukman
"Siap banget pak!" balas Leta sambil memberikan hormat dengan tangannya, yang membuat kekehan kecil orang orang yang berada disitu.
"Jam 7 nanti kita akan check-in, jadi jangan kemana mana ya, Bapak sama guru guru yang lain mau pergi sebentar kesana" ucap pak Lukman sambil menunjuk tempat yang akan mereka hampiri. Leta dan kedua murid itu mengangguk sambil tersenyum. Lalu rombongan gurunya itupun langsung meninggalkan mereka.
"Dek, nanti waktu disana jangan makan sembarangan ya, ditahan rakusnya, oke?" Ucap Mamanya , membuat mereka yang ada disitu tertawa.
"Enak aja, aku kan bukan bang Rafi" celetuk Leta dengan wajah masam.
"Ih elo yang rakus, semua makanan gue elo yang abisin juga, gamau ngaku lagi!" ucap Rafi tak terima.
"Dih emang lo nya aja yang pelit, Abang pelit wlekk" Leta menjulurkan lidahnya mengejek Rafi.
Yang lain hanya tersenyum melihat pertengkaran kecil dan lucu mereka itu. Rafi memilih untuk tidak membalas adiknya itu, ia merutuki dirinya yang menjahili Leta, sudah pasti dia kalah
Namun walaupun dia mengetahui hal itu, tetap aja dia tidak akan bisa jika belum membuat adiknya itu kesal sehari saja. Untuk beberapa hari kedepan dia akan merindukan adik nya yang menyebalkan sama seperti dirinya itu. Rafi bangga mempunyai adik yang memang cerdas dalam pelajaran itu, dan asal kalian tau, dia bahkan sering sekali memuji muji adiknya itu didepan teman temannya. Dibalik sifat menyebalkannya itu Rafi adalah sosok yang sangat menyayangi keluarganya, terlebih lagi adik satu-satunya yang masih sangat menggemaskan ketika berumur 10 tahun, bahkan ketika Leta lahir Rafi sangat gembira karena memiliki adik perempuan, dia selalu menempeli Leta saat adiknya itu sedang tertidur ataupun bangun, dan ikut menangis pula saat Leta menangis, perbandingan umur mereka terpaut 4 tahun. Oleh karena itu lah, Rafi tidak ingin adiknya itu disentuh oleh orang lain, apalagi menyakitinya, akan habis dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salleta
Teen FictionSalleta Clarissa Herlang. Perempuan cantik dengan mata hazel yang indah, alis yang tebal, bulu mata yang lentik natural, pipi berisi yang menggemaskan dan rambut hitam lebat bersinar sebahu dengan badan yang semampai dan kulit putih bersih. Dia sung...