"Bareng yuk!" ajak Marvin kepada ku
"Kita lihat didepan dulu. Apa ada mobil ku atau enggak. Kalau gak ada ya aku sama kamu"
"Oke"
20 menit tlah berlalu. Namun, tidak ada tanda-tanda kedatangnya mereka. Notice ponselku berbunyi, sepertinya ada pesan masuk. Dan ternyata itu dari Alana. Dia bilang dia tidak bisa menjemput ku, karna dia sudah pulang duluan. Bahkan aku disuruh memberi alasan jika aku ada mapel tambahan. Sedikit sakit dan menjengkelkan, tapi Yasudahlah toh aku pun sudah terbiasa
---------
"Aku tu heran sama Mama kamu. Kenapa dia selalu pilih kasih. Dan seolah seperti benci sama kamu. Padahal kan kamu juga anak kandung nya" heran Marvin
"Aku juga gak tau. Sejak kecil aku selalu diperlakukan seperti itu" ucapku yang memberikan helm ku pada Marvin
"Sabar ya sayang "
"Iya, kamu gak mau ketemu sama Oma aku? "
"Duh gak dulu deh. Mungkin lain kali ya"
"Oh yaudah, byee" aku pun langsung masuk ke dalam
"Clara, akhirnya kamu pulang juga. Mama sudah khawatir sama kamu" ucap mama dengan nada lembut
Aku heran, ini tak seperti biasanya
"Clara! lain kali kalau mau pulang terlambat kasih info dulu ke Alana. Kasihan dia, katanya sudah hampir setengah jam nungguin kamu. Untung saja ada temanmu yang lewat, jadi dia bisa bertanya" Omel Oma kepadaku
"Ta -pi Oma" belum selesai ku berbicara, namun Mama sudah memotong nya
"Sayang, sudah ganti baju dulu. Setelah itu baru makan ya? "
Aku yang benar-benar seperti orang linglung langsung memasuki kamar ku
"Apa sih yang terjadi? Trus apa yang dikatakan Alana kepada Oma. Sampai-sampai Oma emosi seperti itu?" tanya ku pada diri sendiri
Setelah selesai makan dan mencuci piring ku. Aku melihat Alana datang ke dapur.
"Lo bilang apa aja ke Oma? Lo hasut apa aja tentang gue! "
"Apasih? Gue gak ngerti maksud lo! "
"Gakusah sok bego dan pikun kayak gitu!"
"Ya emang gue gak ngomong apa-apa!"
"Lalu kenapa Oma sampai kesal banget sama gue! "
"Yahkan Oma respect sama gue"
"Respect buat apa? Padahal kan lo sendiri yang malah ninggalin gue! "
Alana malah tersenyum sinis dan langsung meninggalkan dapur
Aku hanya bisa mengepalkan tanganku sambil menahan amarahku
------
Di dalam kamar aku langsung mengunci pintu, menutup semua jendela dan tirai. Aku membuat kamarku ini benar-benar sangat gelap dan sunyi . Aku langsung menekuk kaki ku dan mendekapnya dalam pelukanku. Aku menangis sambil menutup mulutku, agar semua orang tidak mendengar tangisanku.Aku kecewa, mengapa adik dan mama ku sendiri sangat munafik kepada ku. Bahkan mereka memfitnah ku. Memangnya selama ini aku kurang dan salah apa? Aku selalu mengalah dan melakukan apa yang mereka inginkan. Namun, mengapa tidak ada perubahan sedikit pun padaku. Dan kini, kurasa Oma juga sedikit menghindar dariku. Rasanya ingin sekali ku berteriak kepada dunia. Berteriak bahwa aku ini telah letih dengan semua nya.
------
Aku berjalan menuju kolam renang. Dan ternyata ada Oma disana lagi bersantai. Aku langsung mendekati Oma.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA ~I need to love~ (TAMAT)
FanfictionClara adalah seorang remaja yang mengalami banyak tekanan dalam hidupnya. Dari kisah keluarga, dan percintaan. Semuanya tidak lah begitu baik-baik saja. Seorang gadis yang dipaksa dewasa oleh keadaan dan membutuhkan lebih banyak cinta, bukanlah hal...