Episode 17 | Stop it

49 11 0
                                    

~Happy Reading~

Aku menyadari, bahwa wanita yang ku hadapi sat ini sangat lah keras kepala.

"Vid, jika kamu sangat peduli padaku, tolong hentikan ini Vid! Aku dituduh yang tidak-tidak oleh Marvin karena ini!" tegas ku

"Maksud kakak gimana?"

"Sebenarnya aku sudah janji pada Marvin, agar tetap bungkam tentang masalahku dengannya. Namun, setelah kemunculan artikel itu aku dituduh melanggar janji ku. Dia sangat marah padaku, apa lagi ditambah Shella mendapat perlakuan buruk dari teman-temannya"

"Astaga!! Jadi dia lebih memilih Shella?"

"He'em, makanya kamu hentikan ya?"

Vidya terdiam sejenak selama 10 detik

"Kak Clara lawak banget sih" ucap nya seraya menyingsingkan bibir nya yang tipis

"?!"

"Yah walaupun aku delete artikel itu, berita nya kan sudah tersebar kemana-mana"

Aku menepuk Jidat ku

"Shit! Gue lupa!"

"Udahlah kak, yang penting kakak sudah tahu aku pelakunya. Lalu jika kakak melakukan apapun itu, tak akan merubah apapun kak. Dan malah kakak terkesan seperti kakak yang salah"

Iya juga sih. Gak ada yang salah dari ucapannya

"Yaudah, kalau gitu aku balik dulu ya kak. Sudah ditunggu nih"

"Oh iya, makasih buat waktu dan kejujurannya"

Selepas Vidya pergi, aku langsung mengambil ponsel ku yang berada di saku jas almamater ku.

Tak berselang lama, sekiranya sekitar 20 detik, Damar dan Jihan pun mulai berlarian ke arah ku.

Kami saling bertatapan, tak percaya dengan kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh Vidya tadi. Jihan mengelus-elus punggungku seraya berkata "Sekarang lo sadar kan, banyak banget orang yang sayang sama lo"

Aku mengangguk, sebagai tanda aku menyetujui perkataannya.

-------

Saat ke kantin, aku melihat Shella sedang dikerumuni oleh para siswa. Saat ku mendekat ternyata, mereka sedang mengata-ngatai Shella.


"Dasar penjahat!"

"PHO!"

"Pelacur! bisa-bisa nya lo masih bisa disini"

"Dasar rubah liar! Berani nya lo ngerusak couple favorite kita!"

Itulah kata-kata cemoohan anak-anak pada Shella. Saat aku ingin melerai, tiba-tiba ada seseorang yang berjalan dan menabrak bahu ku. Yah, dia adalah Marvin.

"MENYINGKIR LO SEMUA!! JANGAN ADA YANG BERANI HINA DAN BULLY CEWEK GUA LAGI!" Kecam Marvin dengan nada yang sangat tinggi

Anak-anak lain, malah mulai berbisik.

"DIAM LO SEMUA!! JIKA ADA YANG MENGANGGU SHELLA, GUA YANG AKAN BIKIN LO SEMUA BISU!"

Setelah mengecam semua orang, dengan merangkul Shella Marvin pun pergi. Saat tepat mereka jalan di depan ku, Shella tersenyum dengan penuh kemenangan. Sedangkan Marvin, sepertinya tak menyadari keberadaanku, dia hanya berjalan dengan pandangan lurus ke depan.

-----

Clingg

Suara pesan masuk dari ponsel ku

Saat ku tatap layar ponsel ku, ternyata itu berasal dari nomor yang tak ku kenal. Saat ku baca apa isi pesan tersebut, ternyata isi nya..

+62--- : Sorry, tapi bisa gak kita ketemuan? Ada sesuatu yang harus gue omongin nich sama lo.

tempat nya di atap gedung ya. Sekarang juga!!"

Lalu, tanpa membalas, aku mulai menebak jika ini adalah nomor nya Shella.

Aku tahu, pasti akan ada permainan baru yang ingin dia mainkan.

GEDEBUK

Aku terjatuh, dan membuat semua tubuhku mencium ubin koridor sekolah.

"Awww!!"

Aku pun berusaha bangkit, dan membantu seseorang yang menabrakku tadi. Dan ternyata ia adalah Vidya.

"Vidya?!"

----o0o----

Tag

Tag

Tag

Langkah ku yang menaiki tangga satu persatu

Yah, aku kembali ke tempat ini lagi, usai diriku berurusan dengan Vidya kemarin.

Aku melihat Punggung Seorang wanita, lalu aku pun menghampirinya.

"Mau apa lo ajak gue kemari?"

"Lo datang juga?Gue kira lo gak akan datang" Ucap nya yang sepertinya ingin mengejekku

"I'm not loser, and i dont like you!"

"Maksud lo apa bukan seperti gue?!"

"Gue rasa gue gak perlu repot-repot jelasin hal itu"

"Shit!"

Aku tersenyum sinis

"Sepertinya kata-kata itu gak cocok buat lo yang suci dan lugu ini deh" ucapku yang menepuk-nepu bahu Shella

"Lo jangan mancing gue ya?!" ucap nya yang melepas paksa tangan ku dari bahu nya

"Its okey, so apa tujuan lo ajak gue kesini?!" tegas ku kembali

"Gue hanya mau kasih tau lo aja, kalau mulai sekarang gue adalah cewek sah nya Marvin"

"Terus?" Ucapku yang melipat kedua tanganku di depan dada

"Yah jadi gue mau lo jauh-jauh dari dia. Jangan caper sama dia, dan jangan buat dia susah dan mederita lagi. Karena kan selama ini lo sudah membuat dia menderita dengan semua cerita menyedihkan lo itu"

"Lo amnesia ya? Kan awal tadi gue sudah bilang kalau gue itu gak seperti lo! Yang keganjenan sama cowok orang!"

Aku melihat tangan Shella yang mengepal, sepertinya dia sedang menahan amarahnya sekarang.

"Oh iya, satu lagi! Jangan pernah berharap Marvin akan bersikap baik lagi sama lo!"

"Iya, gue tahu. Karna kan sekarang sudah beda pawang. Pawang yang sekarang lebih ganas" ucap ku yang memelankan nada ku di kalimat akhir

"Lo tahu, apa alasan Marvin mau jadian sama gue?"

"Kayaknya gue gak butuh deh"

"Lo takut kan?"

"Buat apa?!"

"Yah lo takut sama pernyataan yang akan gue bilang kan?"

"Idih Najis! Lo itu geer banget sih jadi cewek"

"Oke, jadi lo bersedia dengar alasan Marvin jadian sama gue?"

"Silahkan!!" bentakku

"Alasan Marvin, karena dia bosan sama lo! Lo itu gak bisa beri dia kebebasan dan apa yang dia mau!"

"Selama dia sama gue, gue ajak dia nonton, piknik, dan gue berhasil mejadi first kiss nya Marvin"

Degg...

First Kiss? Sejauh itukah hubungan mereka?

°
°
°
°
°


Hai guyss, gimana nih buat episode kali ini,,??💁
Apapun jawaban kalian, jangan lupa untuk voting ya. Yuk kita beri aspresiasi kita untuk author yang sudah bekerja keras menulis stories ini. Terimakasih kasih semuaa. See u letter 🍑🌹

CLARA ~I need to love~ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang