Langit hitam mulai membendung kota Jakarta. Disertai dengan kehadiran angin kencang yang membuat pohon bergoyang ke kanan dan kiri. Aku melihat dari balik jendela kamar ku, semua daun, debu berterbangan tanpa arah. Entah akan kemana tujuan mereka. Aku merenung sembari melihat ke luar jendela. Aku heran, ada apa dengan Marvin. Ku rasa, semakin hari, semakin aneh sikap Marvin. Apakah ini adalah? Ah tidak mungkin! Itu bukan sifat Marvin, mungkin hanya perasaan ku saja.
Lamunan ku terpatahkan oleh suara Mama yang memanggilku dengan lantang. Aku pun langsung keluar dari kamar, dan menghampiri nya.
"Ada apa Ma? "
"Mama sama Alana mau pergi, kamu tunggu rumah ya? "
"Kalian mau kemana?"
"Mau ke Mall, Mama mau beli baju"
"Bukannya baju Mama sudah banyak?"
"Nanti malam ada arisan, sudahlah jangan banyak tanya! Keburu sore nih!"
Mama dan Alana pun pergi tanpa ku. Aku hanya menghela nafas. Dan Bibi langsung mengelus pundakku dari belakang. Aku hanya tersenyum, seolah semuanya baik-baik saja.
Malam tlah tiba. Mama dan Alana juga sudah pergi ke tempat Arisan itu diadakan. Aku hanya sendiri di rumah. Bibi izin pulang, karena anaknya sedang sakit. Aku bingung, aku harus melakukan apa. Dan akhirnya aku memutuskan untuk keluar dengan mobil. Aku terus menjalankan mobil ku, tanpa adanya tujuan. Sesaat, aku melihat tukang martabak langganan ku di pinggir jalan. Aku jadi tergoda ntuk membelinya. Dan aku berencana akan makan berdua dengan Marvin, karna ia juga sangat menyukai Martabak ini.
"Bang! Martabak 2 porsi, toping nya seperti biasa ya! " ucapku
"Eh Nocan. Siap atuh! " ucap tukang martabak itu, yang segera membuatkan untukku
"Sepi ya bang? "
"Iya Nocan, padahal yang lewat banyak, yang mampir dikit"
"Sabar ya Bang"
"Iya Nocan. Oh iya Nocan, tadi Abang lihat ada cowoknya Nocan tau di supermarket pertigaan itu"
"Pertigaan mana Bang? "
"Dekat Timezone"
"Abang ngider sampai sana? "
"Iya Nocan, demi Cuan, hehehe"
"Iya, iya iya"
"Ini Nocan, martabak siap!"
"Wih, udah jadi aja"
"Iya dong"
"Berapa? "
"50 juta"
"Siap bang, hahahaha"
"Oh ya Nocan, memang Cowoknya punya adik perempuan?"
"Enggak Bang, kenapa?"
"Tapi tadi abang lihat dia sama cewek, masih muda juga. Abang kira itu Nocan, tapi setelah abang perhatikan sangat berbeda dengan Nocan"
"Abang lihat nya kapan?"
"Tadi sore apa ya, paling ya sekarang udah pulang atuh"
"Oh yaudah bang, ini duitnya. Terimakasih bang"
"Iya, nuhun Nocan! "
"Sama-sama"
Saat masuk dalam mobil. Ternyata ada 5 panggilan masuk dan 1 pesan dari tante Yuli.
Isi pesan ..
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA ~I need to love~ (TAMAT)
FanfictionClara adalah seorang remaja yang mengalami banyak tekanan dalam hidupnya. Dari kisah keluarga, dan percintaan. Semuanya tidak lah begitu baik-baik saja. Seorang gadis yang dipaksa dewasa oleh keadaan dan membutuhkan lebih banyak cinta, bukanlah hal...