Mari budayakan vote dan komen setiap baca!
__________
Hwan pernah berfikir, jika adegan pemerasan dan pemaksaan hanya akan ada di adegan film yg pernah ia tonton. Namun nyata nya, ia tidak pernah menduga kalau ia akan menjadi salah satu di antara korban adegan film itu.
Ia mendengus dalam diam saat seorang perias wajah dan penata rambut kini mendudukan dirinya di hadapan cermin besar dengan lampu berwarna kuning terang mengelilingi area sisi kaca tersebut. Sementara penata rambut mencatok rambutnya seperti yg mereka inginkan, penata rias sibuk mengulas pipi mulusnya dengan beberapa produk makeup yg bahkan Hwan sendiri tidak tahu apa saja jenis nya.Setelah semua nya selesai seperti yg mereka inginkan, seorang pria menghampiri nya dengan tiga buah pakaian yg memang sudah mereka siapkan. Mereka meminta Hwan untuk mencoba satu persatu agar dapat di cocokkan. Hwan tidak menyangka jika ini akan terasa sangat melelahkan, bahkan sebelum ia memulai syuting gila yg sangat mendadak begini.
Dia tidak ingat pernah melakukan dosa apa sampai-sampai harus menebus nya seberat ini. Ancaman Serry saat datang ke ruangan kerja nya juga nyata nya membuat Hwan tak berkutik. Dengan alasan ganti rugi karna tidak sengaja melihat aset berharga milik Serry saat di pesta kemarin. Sungguh Hwan ingin menertawakan diri sendiri, dia yg memperlihatkan mengapa Hwan yg di salahkan? Harusnya saat itu Hwan tidak usah repot-repot meminjamkan jas nya untuk menutupi gaun yg terlanjur menerawang. Membayangkan semua itu membuat kepala Hwan berkedut pening.
Namun sekarang, tidak ada jalan untuk ia putar balik selain menyelesaikan ini dengan cepat. Sesi pertama di mulai dengan ia duduk di depan meja putih bersih berisi produk yg akan di promosikan. Beberapa produk yg memang di keluarkan oleh perusahaan EF Group. Mungkin awal nya Hwan terlihat sangat kaku, wajar saja, dia tidak pernah bergaya layaknya model profesional sebelumnya. Lalu di lanjut dengan ia memegang beberapa produk sesuai arahan. Dan yg terakhir adalah adegan yg amat sangat ia benci. Haruskah ia berakting sambil berbicara tentang seberapa baik nya produk EF Group? Sepertinya kepala bagian belakang Hwan habis di lempar sepatu, rasa pening nya bukan main, sampai-sampai ia harus memijit pelipis nya penuh frustasi.
Helaan nafas besar berhembus kala Hwan melirik ke arah Serry yg malah menyunggingkan senyum seolah tengah bahagia di atas penderitaan nya. Mata mereka bertemu kala Hwan kembali melirik, dan itu sukses menciptakan debar di antara kedua nya, Hwan kehilangan fokus untuk beberapa kali. Bagaimana tidak? Jantung nya sudah melompat-lompat saat harus menatap wajah cantik Presdir nya itu. Ya, Hwan memang harus mengakui itu, wajah Serry terpahat dengan sangat baik. Ia kini malah sangat penasaran bagaimana rupa kedua orang tua gadis itu.
-
-
-
-Waktu bergulir begitu singkat saat kejadian di pesta Hyeong masih melekat pada ingatan. Memang terlalu dramatis di momen yg sangat penting. Bahkan Yoon terang-terangan berdecih kala ia sudah menuangkan hampir semua cairan coklat pahit yg baru ia buat dari mesin kopi lalu membawa nya pada meja panjang yg membatasi antara dapur dan meja makan. Wanita itu mengoleskan selai coklat pada Toast yg baru saja ia bakar, dan suara kaki yg di hasilkan dari pria yg baru saja menuruni anak tangga memaksa Yoon untuk menengok sekilas, dan setelah nya ia tidak perduli sama sekali dan memilih untuk menggigit Toast yg baru saja ia buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour ✔️
FanfictionHwan selalu menutup segala nya serapat mungkin, berharap agar tidak ada orang lain akan tahu, bagaimana ia berjuang menggapai kewarasan yg terenggut dengan cara yg paling tragis. Serry dan Hwan sudah berada pada titik perasaan yg menggebu-gebu, seja...