26. How to let you go?

95 23 2
                                    

Ini salah satu part favorit ku, sebelum baca boleh dong minta vote nya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini salah satu part favorit ku, sebelum baca boleh dong minta vote nya?


"Apa kau gila?!"

Suara yg memekik itu berhasil membuat Serry kalang kabut sambil mengedarkan pandangan pada sekelilingnya, lalu kembali fokus pada Haneul yg tengah membolakan mata nya dan bibir yg sudah terbuka lebar.

"Yak! Kecilkan suara mu, kau ingin membuat semua orang mendengar?" Serry memukul lengan Haneul dengan cukup keras, sementara Haneul tidak perduli akan hal itu, ia terang-terangan menarik nafas cukup besar disana.

"Dia bahkan mencampakkan mu setelah membuat mu mendesah sepanjang malam. Dasar pria gila," sambung Haneul cukup tegas. Serry memang tidak bisa menutupi hal itu pada Haneul, nyata nya dia juga butuh seseorang yg bisa menarik nya keluar dari semua ini. Dan Haneul seperti biasa, akan memberikan reaksi berlebihan jika Serry sudah bercerita segala hal.

"Dengarkan saran ku ini Serry-ya," Jeda Haneul lalu mencondongkan wajah nya agar lebih dekat dengan Serry "Kau harus memecatnya, dia sudah kurang ajar karna memanfaatkan perasaanmu itu. Dia tahu kau menyukai nya, maka dari itu dia langsung mengambil kesempatan," Tegas Haneul sembari jari telunjuk nya menunjuk meja seolah ada yg ia tegaskan pada kalimat nya. Serry menghela nafas berat dengan salah satu tangan menyangga dagu nya.

"Aku tidak bisa melakukan nya," kata Serry pada akhirnya. Ia tahu memecat Hwan hanya akan membuat kehidupan pria itu makin sulit, kejadian kemarin cukup membuatnya paham bagaimana kehidupan Hwan selama ini berjalan.

"Kau ditelan bulat-bulat oleh perasaanmu sendiri, sampai-sampai logika mu tidak bisa berjalan dengan semestinya," Ujar Haneul dengan ekspresi satiris. Sementara Serry tak berminat untuk menimpali itu lebih jauh.

***

Setelah pertemuan dengan Hanjioung berakhir, Serry berjalan menyusuri koridor kantor sembari membawa satu buah map untuk di berikan kepada Namjun, setelah pria itu pulang dari pertemuan dengan investor Daegu. Akhir-akhir ini memang perusahaan tengah di puncak kesibukan yg luar biasa, peluncuran produk baru juga seharusnya akan di jadwalkan akhir tahun ini, sementara Serry masih belum menerima laporan ijin pajak dari Jinsu. Kepala Serry sampai berkedut bukan main, kepala nya di hantam suatu hal yg memusingkan dari arah yg berlawanan secara bersamaan.

Sementara langkah kaki nya terus terayun, Hwan yg menatap nya datar dari ujung koridor memaksa atensi nya untuk turut menatap. Pria itu melangkah mendekati Serry tanpa ragu sama sekali, sementara Serry menatap penuh kebingungan. Setelah jarak mereka hanya berkisar beberapa jengkal saja, pria itu menghela nafas tipis.

"Ku mohon berhentilah bersikap berlebihan terhadap keluargaku," Seperti sebuah peluru yg di tembakkan tepat mengenai kepala Serry, gadis itu terperangah kaget dengan ucapan Hwan. Gadis itu mengedip beberapa kali sebelum menjawab.

"Apa maksudmu, Hwan?" Tanya Serry memastikan, dan Hwan membuang pandangan ke arah lain lalu kembali menatap Serry.

"Tolong beri aku waktu sampai bisa mengganti lima ratus ribu won yg kau pinjamkan. Kalau perlu gaji ku bulan ini tidak perlu kau bayarkan," Serry tertohok, ia hampir saja tersedak saliva nya sendiri mendengar apa yg baru saja Hwan ucapkan. Bak parang yg di tancapkan tepat mengenai hati nya, Serry hanya bisa memaku sembari menatap Hwan.

Amour ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang